Sejauh apa jarak perantauanmu dengan kampung halaman? Makin jauh tentu makin jarang pula untukmu bisa pulang. Bahkan jika kamu masih bisa sering pulang, kesibukan membuatmu gak pernah bisa berlama-lama di rumah.
Kamu harus lekas kembali ke tanah rantau dan aktivitasmu yang padat. Meski begitu, jangan lupakan pentingnya menjaga hubungan antara kamu dengan orangtua, ya! Sering-seringlah menghubungi mereka untuk lima alasan penting di bawah ini.
Ada rasa lega yang luar biasa setiap mereka mendengar suaramu. Entah bagaimana kondisimu yang sebenarnya di tanah rantau, yang pasti jika kamu masih bisa bertelepon dengan mereka itu artinya kamu masih cukup sehat dan baik-baik saja.
Sebaliknya jika kamu tak kunjung menelepon, bahkan saat ditelepon pun tidak pernah diangkat, orangtua mana pun pasti akan khawatir setengah mati. Kalaupun saat orangtua menelepon kamu sedang tidak bisa mengangkatnya, pastikan nanti kamu segera menelepon balik.
Jangan sampai kamu mengabarkannya pada semua temanmu dan merayakannya bersama mereka, tetapi orangtuamu malah tidak tahu apa-apa. Betul, teman-temanmu adalah orang-orang terdekatmu di tempat kerja.
Namun ingat, apakah kamu akan bisa mencapai hal-hal baik dalam hidupmu tanpa peran orangtua sedikit pun? Mereka yang membesarkanmu, menyekolahkanmu, dan mendoakanmu siang malam.
Tentu saja memberi tahu teman-teman dan merayakan keberhasilanmu bersama mereka juga gak salah. Akan tetapi, pastikan kamu juga mengabarkannya pada keluargamu di rumah. Mereka gak butuh traktiranmu. Kabar baik darimu saja sudah membuat mereka senang dan bangga.
Sebagai orang dewasa, tentu ada banyak hal yang ingin kamu simpan untuk diri sendiri. Termasuk kesedihan dan masalah-masalahmu. Kamu yakin bisa mengatasinya sendiri dan gak mau merepotkan orang lain apalagi orangtua yang sudah lanjut usia.
Namun tahukah kamu? Orangtuamu juga bisa sedih sekali bila terlambat mengetahui beratnya beban yang kamu pikul di perantauan. Jika mereka tahu lebih cepat, mereka akan senang sekali bila dapat membantu meringankan kesulitanmu.
Kamu sendiri juga akan terhindar dari keputusasaan. Daripada berutang budi pada orang lain yang mungkin meminta balasan terlalu banyak darimu, apa salahnya membicarakan masalahmu dan meminta tolong pada orangtua? Asal gak sering-sering tentu gak merepotkan mereka.
Tentu pernah, kan, mengalami penurunan motivasi belajar atau bekerja? Semula baik-baik saja, tetapi tiba-tiba kamu merasa sangat malas. Bahkan, kamu mulai meragukan manfaat dari belajar atau bekerja dengan giat. Pada titik tertentu, kamu bisa seperti kehilangan arah hidup.
Penyebabnya bisa macam-macam. Salah satunya, rasa lelah berlebih. Ada beberapa cara untuk mengembalikan semangatmu. Selain beristirahat, menghubungi keluarga di rumah juga mujarab. Mereka adalah orang yang paling tahu tekadmu saat hendak merantau.
Bahkan mungkin kamu sampai ditahan-tahan oleh orangtua pun tetap berkeras untuk merantau. Maka gak usah ragu untuk menghubungi mereka demi mendapatkan semangatmu kembali. Orangtua pasti akan mengingatkanmu akan tekadmu dan menasihatimu agar kembali fokus pada pendidikan atau pekerjaanmu.
Usia siapa yang tahu? Bisa jadi usia orangtuamu masih amat panjang. Namun yang lebih pasti, mereka terus menua dan tidak pernah sebaliknya. Maka, jangan sampai kamu menyia-nyiakan kesempatan untuk mendengar suara mereka.
Kamu gak akan benar-benar menyadari berharganya suara mereka sampai kamu tidak bisa lagi mendengarnya. Terlebih sama sepertimu, kadang-kadang orangtua juga menyembunyikan masalah kesehatan mereka hanya agar kamu tidak cemas.
Maka untuk berjaga-jaga, sebaiknya kamu sering menghubungi dan jangan lupa menanyakan kesehatan mereka. Jika kamu menunjukkan kepedulian, lebih mungkin untuk orangtuamu bersikap lebih terbuka tentang kondisi kesehatan mereka.
Menjaga komunikasi dengan orangtua selama kamu merantau memang gak mudah jika sejak dahulu hubungan kalian gak dekat. Namun meski sekadar basa-basi, sesekali menelepon atau berkirim pesan tentu masih lebih baik ketimbang sama sekali gak pernah.