Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Pepatah Bahasa Sunda yang Mengajarkan Kita untuk Berbuat Baik

ilustrasi Suku Sunda (indephedia.com)
ilustrasi Suku Sunda (indephedia.com)

Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa yang paling populer di Indonesia. Ini karena tak sedikit warga Jawa Barat yang terus melestarikannya. Seperti lainnya, Bahasa Sunda memiliki banyak pepatah yang diwariskan secara turun temurun.

Selain menarik, pastinya pepatah Bahasa Sunda memiliki makna kebaikan yang dalam. Penasaran seperti apa? Berikut ini di antaranya.

1. "Kudu silih asih, silih asah, jeung silih asuh"

ilustrasi memberikan makanan(freepik.com/jcomp)
ilustrasi memberikan makanan(freepik.com/jcomp)

"Kudu silih asih, silih asah, jeung silih asuh," merupakan pepatah Bahasa Sunda pertama yang selalu mendorong kita agar berbuat kebaikan. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, kalimat ini berarti "Saling mengasihi, saling mengajari, dan saling menjaga satu sama lain". Memang, kita sendiri sudah selayaknya harus saling mengasihi dan peduli kepada sesama manusia. 

2. "Ngeduk cikur kedah mitutur, nyokel jahe kedah micarek"

ilustrasi koruptor(freepik.com/creativeart)
ilustrasi koruptor(freepik.com/creativeart)

Pastinya setiap orang diharapkan agar selalu berbuat jujur dan tidak mengambil hak orang lain. "Ngeduk cikur kedah mitutur, nyokél jahé kedah micarék," merupakan pepatah yang tepat untuk menggambarkan hal tersebut.

Kalimat tersebut mengajarkan kejujuran. Dengan tidak mengambil hak orang lain, kehidupan bisa jauh lebih baik dan bahagia. 

3. "Tong ngalalaworakeun kanu jadi kolot, sabab indung tunggul rahayu bapa tangkal darajat"

ilustrasi orang tua bersama anak(freepik.com/tirachardz)
ilustrasi orang tua bersama anak(freepik.com/tirachardz)

Pastinya kita semua tidak boleh menyia-nyiakan orangtua karena jasanya yang berharga bagi kesuksesan anaknya. Pepatah Bahasa Sunda yang menggambarkan hal tersebut ialah "Tong ngalalaworakeun kanu jadi kolot, sabab indung tunggul rahayu bapa tangkal darajat." 

Kalimat tersebut berarti kita tidak boleh menyia-nyiakan orangtua. Sebab ibu adalah sumber kemakmuran dan bapak sumber derajat seorang anak.

4. "Jadi jelema mah kudu jujur jeung hampang birit meh loba nu mikaresep"

ilustrasi jujur(freepik.com/benzoix)
ilustrasi jujur(freepik.com/benzoix)

"Jadi jelema mah kudu jujur jeung hampang birit méh loba nu mikaresep," 

Pepatah Bahasa Sunda di atas memiliki arti bahwa sebagai manusia, kita harus jujur dan rajin. Dengan berbekal kedua hal tersebut, akan banyak orang yang menghargai dan menyayangi kita. 

5. "Tata titi duduga peryoga"

ilustrasi santun (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi santun (freepik.com/pressfoto)

Menjaga sopan santun merupakan sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh semua orang tanpa memerhatikan tempat dan waktu. Terdapat pepatah Sunda yang mempunyai makna agar kita selalu menjaga sopan santun dan etika, yaitu "Tata titi duduga peryoga". Dengan mempunyai sikap sopan santun dan etika, kita akan disenangi oleh banyak orang di sekeliling kita. 

6. "Kudu nulung kanu butuh nalang kanu susah"

ilustrasi menolong(freepik.com/jcomp)
ilustrasi menolong(freepik.com/jcomp)

Perbuatan saling menolong dalam kebaikan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh semua orang. Terdapat pepatah Bahasa Sunda yang berbunyi, "Kudu nulung kanu butuh nalang kanu susah". Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, pepatah ini berarti bahwa kita harus suka menolong orang yang membutuhkan atau kesusahan. 

7. "Tong pelit, kudu daek mere maweh ka sasama"

ilustrasi memberikan uang(freepik.com/drobotdean)
ilustrasi memberikan uang(freepik.com/drobotdean)

"Tong pelit, kudu daék méré mawéh ka sasama," merupakan pepatah Sunda yang mendorong kita agar tidak berbuat pelit. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, pepatah tersebut mengatakan, "Jangan pelit, harus dermawan, dan membantu sesama". Selama kita mampu untuk berbagi, tak ada salahnya untuk memberikan sebagian rezeki kita.

Nah, itu dia tujuh pepatah Bahasa Sunda yang mendorong kita agar selalu berbuat baik. Kamu bisa menjadikannya inspirasi untuk kehidupan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us