Jangan Tanyakan 6 Hal Ini di Momen Lebaran Bersama Keluarga Besar

Berkumpul bersama keluarga besar adalah momen yang banyak dinantikan semua orang, termasuk dalan momen Idul Fitri. Agenda yang hanya setahun sekali ini sering dimanfaatkan untuk bersilahturahmi dan melepas rasa rindu dengan keluarga besar.
Namun, di balik serunya acara kumpul bareng ini, adakalanya situasi berubah menjadi canggung saat salah satu anggota kerabat bertanya tentang sesuatu yang tak ingin dijawab oleh yang ditanya. Nah, berikut enam pertanyaan yang berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman dan bahkan bisa membuat orang lain tersinggung di momen Idul Fitri.
1. Kapan nikah?

Ini adalah pertanyaan yang menjadi momok bagi para jomblo di acara kumpul bareng keluarga besar. Oleh karena itu, jangan pernah menanyakan hal itu kepada kerabatmu yang sudah cukup umur namun belum menikah.
Ingatlah bahwa menikah itu adalah urusan pribadi seseorang. Tak seorang pun berhak menentukan kapan orang akan menikah. Bahkan memilih untuk tidak menikah pun bukanlah urusan kamu
2. Kapan wisuda?

Jika kamu mempunyai kerabat yang sudah lama berkuliah dan belum juga wisuda, hindari bertanya tentang hal yang dia sendiri belum tentu tahu jawabannya. Ada banyak faktor mengapa seseoarag belum juga lulus kuliah walau kawan-kawan seangkatannya sudah banyak yang lulus.
Jangan membuatnya salah tingkah dengan pertanyaan satu ini. Sebab mungkin ada kendala lain yang tak ingin ia ceritakan mengenai kelulusannya yang tertunda. Jadi, pikir-pikir lagi sebelum bertanya, ya.
3. Kapan punya momongan?

Pertanyaan ini sungguh lebih baik dibuang jauh-jauh. Bertanya mengenai kapan memiliki momongan adalah topik sensitif bagi kerabat kamu yang sudah menikah, tapi belum dikaruniai keturunan.
Kamu tak pernah tahu seberapa berat usaha dan perjuangannya untuk bisa segera memiliki anak. Ada kemungkinan juga mereka memang sedang menunda untuk memiliki anak karena berbagai faktor yang sekali lagi bukan urusanmu.
4. Kapan tambah anak?

Ini hampir sama denga pertanyaan kapan punya anak. Orang bisa menjadi rikuh dengan pertanyaan ini dan tak siap dengan jawaban. Sebab sekali lagi, ini bukanlah urusan penting untuk kamu ketahui.
Setiap keluarga mempunyai rencana yang mereka buat sesuai dengan kemampuan mereka. Sudah seharusnya hal itu dihormati oleh kerabat yang lain. Terlalu sering mempertanyakan jumlah anak, seolah mengatakan bahwa ada yang salah dengan jumlah anggota keluarga mereka saat ini.
5. Sudah jadi apa sekarang?

Ini adalah pertanyaan absurd tentang status seseorang. Kebanyakan pertanyaan ini dimaksudkan untuk menanyakan posisi seseorang sebagai pegawai perusahaan apa atau memegang jabatan apa.
Siapa bilang menjadi karyawan adalah satu-satunya pilihan untuk mencari nafkah? Jika ada kerabatmu yang memilih untuk menjadi wiraswasta atau pekerja freelance, sudah seharusnya kamu menghargai pilihannya dan tidak perlu ada pertanyaan tentang statusnya.
6. Berapa pendapatan sebulan?

Pertanyaan satu ini sungguh-sungguh tak pantas untuk ditanyakan saat momen kumpul keluarga, apalagi pas lebaran. Kamu bukan petugas pajak yang perlu tahu besaran pendapatan orang lain, bukan?
Lagipula ini tergolong tidak sopan dan memberi kesan membanding-bandingkan dengan kerabat yang lain. Hindari jauh-jauh pertanyaan ini supaya sama-sama tidak ada yang tersinggung. Sebab, urusan uang dan finansial seseorang adalah sesuatu yang sangat amat sensitif.
Tahanlah dirimu untuk tidak menanyakan hal-ha di atas agar acara kumpul keluarga besar saat lebaran tetap menyenangkan. Ada banyak topik lain untuk memancing diskusi menarik, seperti membahas hal-hal yang sedang tren atau menanyakan tentang hobi. Saling bercerita tentang hobi dan berbagi pengalaman tidak kalah seru, kok. Tapi jaga niat tadi berubah menjadi ajang pamer siapa paling hebat, ya.