Potret Photo Exhibition TOKYO Before/After, Telusuri Tokyo Masa Lawas

- Di area exhibition-nya, terdapat dua tema dengan tone berbeda, Tokyo di era 1930 hingga 1940-an memakai nuansa black and white, sementara 2010-an lebih colorful
- Deretan foto bernuansa hitam putih menghiasi dinding pameran, menampilkan potret kehidupan Tokyo dengan nuansa urban yang otentik
- Di section Tokyo tempo dulu, ada karya dari Kineo Kuwabara yang diambil pada tahun 1936 hingga 1937, potret ini menghadirkan nuansa klasik penuh cerita dalam hitam putih
Jakarta, IDN Times - Jakarta kembali jadi tuan rumah bagi sebuah pameran fotografi internasional yang menggugah nostalgia sekaligus membuka mata pada dinamika kota modern. Bertajuk 'TOKYO Before/After', pameran ini menghadirkan sekitar 80 karya pilihan yang merekam wajah Tokyo dalam dua lintasan waktu berbeda, yakni era 1930 sampai 1940-an dan 2010-an. Diselenggarakan oleh The Japan Foundation, Jakarta di Cemara 6 Galeri-Toeti Heraty Museum pada 8–28 September 2025, pameran ini menjadi jendela visual untuk memahami bagaimana Tokyo terus bergerak, bertransformasi, dan menata ulang identitasnya dari masa ke masa. IDN Times berkesempatan melakukan exhibition tour pada Selasa (23/09/2025) di Cemara 6 Galeri-Toeti Heraty Museum, Jakarta Pusat.
Kurasi pameran ini ditangani oleh Kotaro Iizawa, seorang kritikus fotografi yang menyoroti perubahan wajah Tokyo sebagai kota yang senantiasa hidup dalam persimpangan antara sejarah, modernitas, dan masa depan. Ada jejak-jejak kota yang hancur akibat Gempa Besar Kanto 1923 dan serangan udara Perang Pasifik hingga lonjakan ekonomi pascaperang. Pameran ini memperlihatkan Tokyo bukan hanya sebagai ruang geografis, melainkan juga sebagai ruang ingatan, emosi, dan ekspresi artistik yang terus berkembang. Berikut adalah potret TOKYO Before/After yang bisa kamu tinjau sebelum mengunjungi exhibition ini!
1. Di area exhibition, terdapat dua tema dengan tone berbeda, Tokyo di era 1930 hingga 1940-an memakai nuansa black and white, sementara 2010-an lebih colorful

2. Deretan foto bernuansa hitam putih menghiasi dinding pameran, menampilkan potret kehidupan Tokyo dengan nuansa urban yang otentik

3. Di section Tokyo tempo dulu, ada karya dari Kineo Kuwabara yang diambil pada tahun 1936 hingga 1937. Potret ini menghadirkan nuansa klasik penuh cerita dalam hitam putih

4. Beralih ke Tokyo di era 2010-an yang hadirkan sisi modern dengan gaya pop, Harajuku, dan nuansa budaya kawaii yang ikonik. Ada karya Mika Ninagawa!

5. Gak hanya kehidupan urban, ada juga potret unik seperti puzzle keseharian Tokyo. Apel segar, jajanan pop, hingga sepiring kari, campuran intim antara budaya dan rasa

6. Kanvas penuh warna ini menangkap wajah Tokyo dari sudut dapur. Terdapat bento sederhana, roti, hingga snack ikonik yang membisikkan cerita urban modern

7. Di sudut lain, kamu juga bisa melihat ragam lukisan dan potret yang lebih artsy. Ada karya Kenta Cobayashi yang dipotret pada tahun 2016

8. Selain itu, kamu juga bisa melihat karya-karya atau koleksi foto lainnya yang disimpan dalam buku dengan nuansa black and white

Itu dia beberapa potret exhibition TOKYO Before/After. Pameran ini dibuka pada 8-28 September 2025. Free entry untuk publik, lho!