5 Privilege yang Sering Gak Disadari Milenial, Yakin Gak Beruntung?

Kota besar memang identik dengan kemacetan, polusi dan aktivitas di jalan raya yang berjalan selama 24 jam non stop. Namun, di balik itu semua, ada banyak sekali keuntungan yang akan didapat saat terlahir dan tinggal di kota besar. Fasilitas umum yang lengkap dan memadai  seperti kendaraan umum bersubsidi, fasilitas kesehatan yang hampir ada di setiap 1 km, fasilitas pendidikan yang layak, dan masih banyak lagi yang semuanya hanya bisa didapatkan di kota besar.

Selain itu, roda perekonomian di kota besar juga berputar dengan sangat baik, ditandai dengan berdirinya perusahaan start up, pusat perbelanjaan dan menjamurnya coffee shop yang akan menciptakan banyak lapangan kerja. Ini menjadi alasan mengapa banyak orang berbondong-bondong merantau ke kota besar.

Jika kamu adalah orang yang tinggal di kota besar meskipun bukan berasal dari keluarga kaya, kamu masih tergolong beruntung. Kamu bisa dengan mudah mencari pekejaan di kotamu sendiri, tanpa harus keluar modal untuk pergi ke kota lain. Bayangkan saja, banyak orang-orang yang harus pergi keluar kota hanya untuk memenuhi panggilan wawancara kerja. Belum tentu diterima, mereka sudah harus mengeluarkan sejumlah uang. Sedangkan kamu hanya perlu bermodalkan naik kendaraan umum atau kendaraan pribadi saja.

Tak sedikit orang yang mengeluh karena tinggal di lingkungan yang masih kolot. Sering di-judge orang-orang sekitar, dianggap tak sukses karena belum bisa membeli kendaraan roda 4, dipandang remeh karena bukan pekerja kantoran, dicibir karena belum menikah di usia yang sudah dianggap matang, dan segala stereotip yang membuat kesal. Keadaan ini sering dianggap sebagai seorang yang tak ber-privilege karena sangat kontras dengan kehidupan seseorang yang tinggal di lingkungan suportif dan modern.

Jika kamu termasuk salah satu orang yang tinggal di lingkungan kolot, tak perlu merasa sedih ya! Kamu tetap ber-privilege kalau kamu masih bisa mendapatkan pendidikan di bangku kuliah. Lupakan sejenak tentang masalah tempat tinggalmu, dan fokus kepada lingkungan belajarmu. Bergaul dengan orang-orang yang berpendidikan baik, tak gampang men-judge, serta memiliki pikiran terbuka akan semakin membuka wawasanmu. Jadi, tak masalah jika kamu tinggal di lingkungan kolot, yang terpenting adalah kamu gak ikut-ikutan, dan berbeda dengan mereka.

Setiap tahun, jumlah lulusan dari sekolah maupun universitas yang selanjutnya akan menjadi jobseeker makin bertambah. Sayangnya, penambahan jumlah pencari kerja tak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang ada yang mengakibatkan pada bertambahnya jumlah pengangguran di negeri ini. Pengangguran seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan identik dengan masa depan suram. Tak punya penghasilan, hidup menumpang dan segala pandangan buruk lainnya.

Jika kamu seorang lulusan baru atau pun sudah lama lulus namun belum mendapatkan pekerjaan, jangan menjadi pengangguran yang pasif, ya! Meski tak punya pemasukan tetap, kamu bisa mencari peluang penghasilan di internet. Banyak orang belum sadar bahwa internet adalah privilege yang gak dimiliki semua orang, terutama yang tinggal di pelosok daerah.

Jika kamu bisa mengakses internet kapan pun, maka kamu adalah orang yang ber-privilege. Manfaatkan privilege itu dengan sebaik mungkin. Di era digital seperti sekarang, semua bisa dilakukan di internet, termasuk mencari sumber pemasukan. Asalkan kreatif dan memiliki skill, kamu bisa menjual jasa maupun menjual barang tanpa harus membayar biaya lapak.

Semakin dewasa, mungkin kamu akan merasa lingkungan pertemananmu semakin mengecil. Fenomena ini adalah hal yang sangat wajar, karena orang dewasa akan semakin sibuk dengan urusannya masing-masing. Mereka akan disibukkan dengan segudang pekerjaan, setumpuk tugas-tugas kuliah ataupun urusan bisnis yang sangat menguras watu dan tenaga.

Jika di usia matang kamu masih memiliki teman dekat walaupun sedikit, kamu beruntung karena banyak orang yang merasa kesepian karena sudah tak memiliki teman untuk sekedar berbagi keluh kesah, hangout dan nonton film di akhir pekan. Maka dari itu, jaga hubungan baikmu dengan mereka ya! Kunci dari pertemanan yang awet sampai tua adalah saling menghargai, menjadi pendengar yang baik dan menjadi penolong di saat mereka susah.

Terkadang, nikmatnya kesehatan baru disadari di saat kita tak lagi merasakannya. Di saat terbaring lemas, orang baru menyadari indahnya bisa berjalan dan beraktivitas. Saat apa pun makanan yang dimakan terasa pahit, orang baru menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Terlebih lagi adanya pandemi yang mengakibatkan banyak orang terkena Covid-19 bahkan sampai kehiangan orang tersayang.

Mempunyai badan sehat merupakan sebuah privilege yang besar. Dengan badan yang sehat, kamu bisa melakukan apa pun, termasuk berusaha untuk mencapai kesuksesan. Semua fasilitas dan apa pun yang kita miliki tak akan berarti jika badan kita sakit. Untuk itu, tetap jaga kesehatan ya! Utamanya disaat pandemi, kamu harus mengatur pola makan yang sehat, jadwal olahraga yang teratur dan waktu istirahat yang cukup.

Demikian 5 privilege yang sering tak disadari oleh para milenial. Jadi, selama kamu masih memiliki kesehatan, masih bisa mengakses internet, memiliki teman dan mendapat pendidikan, kamu adalah orang yang ber-privilege! Syukuri dan manfaatkan privilege ini sebaik mungkin, agar kamu makin semangat dalam mencapai kesuksesan.