Puasa Kifarat: Pengertian, Penyebab, dan Cara Menunaikannya

Puasa kifarat merupakan puasa yang dilakukan apabila seorang muslim melanggar aturan dalam agama islam. Puasa ini wajib dilakukan seorang muslim yang melanggar aturan sebagai penebus kesalahan, sanksi, atau denda

Puasa ini termasuk dalam kategori puasa wajib. Artinya, seorang muslim yang telah balig apabila tidak menjalankannya, akan mendapatkan dosa.

Ada beberapa penyebab seseorang harus melakukan puasa kifarat dengan waktu puasa yang berbeda-beda. Puasa kifarat wajib dilakukan apabila seorang muslim melanggar aturan di bawah ini:

1. Berhubungan suami istri saat siang hari di bulan Ramadhan, maka wajib membayar puasa selama dua bulan berturut-turut
2. Tidak dapat memenuhi nazar maka harus berpuasa selama tiga hari 
3. Membunuh secara tidak sengaja, maka harus membayar dengan puasa selama dua bulan berturut-turut
4. Melakukan zihar, yakni apabila suami menyamakan istri dengan ibunya maka harus melakukan puasa selama dua bulan berturut-turut
5. Mencukur rambut saat ikhram, maka berpuasa selama tiga hari berturut-turut
6. Apabila seseorang mengerjakan haji secara tamatuk atau kiran, maka wajib mengerjakan puasa selama sepuluh hari. 

Apabila kamu melanggar salah satu aturan di atas, maka wajib untukmu melaksanakan puasa kifarat. Sama seperti puasa lain yang dilakukan umat muslim, puasa kifarat juga dilakukan sejak terbit fajar hingga matahari terbenam. 

Bagi kamu yang hendak melakukan puasa kifarat, dapat membaca niat di dalam hati. Namun, apabila ingin membaca niat puasa kifarat, kamu dapat membaca ini:

نوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِكَفَارَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shouma ghadin likifarati fardlon lillahi ta'ala"

Artinya, "Saya niat puasa esok untuk melaksanakan kifarat (sebut kifaratnya) fardhu karena Allah Ta'ala".

Beberapa hal di atas perlu kamu ketahui sebelum melakukan puasa kifarat. Semoga artikel di atas bermanfaat untukmu, ya!