Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Rabu Abu (unsplash.com/Annika Gordon)

Tanggal 14 Februari 2024 lalu menandai dimulainya masa prapaskah bagi umat Katolik dan Kristen Protestan. Masa ini dilakukan dengan berpuasa dan berpantang dengan beberapa aturan tertentu.

Namun, apakah kamu tahu apa arti, tujuan, dan aturan yang benar mengenai pantang dan puasa prapaskah? Temukan jawabannya dalam artikel ini sampai habis.

1. Apa itu puasa prapaskah?

ilustrasi Rabu Abu (unsplash.com/Thays Orrico)

Masa prapaskah merupakan kesempatan spiritual untuk lebih mengenal kasih Tuhan dengan menghayati peristiwa salib. Masa prapaskah adalah 40 hari menjelang paskah. Momen ini diisi oleh puasa dan pantang.

Puasa masa prapaskah dilakukan sejak Rabu Abu, yang jatuh pada 14 Februari 2024 hingga Jumat Agung, 29 Maret 2024. Jika menelisik maknanya, Rabu Abu merupakan awal mula momen prapaskah. Artinya umat Kristiani memasuki masa pertobatan.

Bagi umat Kristiani, puasa merupakan hubungan pribadi antara diri sendiri dan Tuhan sehingga tidak boleh ada yang tahu. Namun untuk puasa prapaskah, jemaat dianjurkan untuk melakukan puasa dan pantang secara serentak selama 40 hari.

Dilansir Lembaga Alkitab Indonesia, istilah prapaskah dalam bahasa Ingris disebut lent yang artinya musim semi. Idealnya, prapaskah merupakan momen mengalami hari-hari terakhir menjelang kematian Tuhan Yesus. Namun lebih dari itu, puasa dan pantang prapaskah merupakan tanda penyangkalan diri, menekan ego dan keinginan duniawi sehingga hidup kita lebih berpusat pada Tuhan.

2. Tujuan puasa prapaskah

Editorial Team

Tonton lebih seru di