5 Fakta Meditasi yang Mungkin Belum Kamu Ketahui, Apa Saja Ya?
ilustrasi meditasi (pexels.com/cottonbro)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meditasi adalah kegiatan yang bermanfaat dan menyehatkan. Aktivitas ini membantu dalam membantu orang mengatasi stres, periode waktu yang sulit, kondisi medis, dan kesehatan emosional. Namun, ada banyak juga mitos populer seputar subjek meditasi yang dapat membuat orang enggan mencobanya.
Apakah kamu takut untuk mencoba meditasi dan khawatir tidak melakukannya dengan benar, atau hanya ingin kepastian bahwa tidak apa-apa untuk memiliki pengalaman yang kompleks dengan itu? Kamu bisa mendapatkan keuntungan dari mempelajari mengapa beberapa keyakinan tentang meditasi yang beredar buruk itu tidak benar.Mari simak lima fakta di balik meditasi.
1. Selama meditasi, kamu tidak perlu menjernihkan pikiranmu
ilustrasi meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)Jika kamu pernah mencoba untuk tidak berpikir, kamu akan tahu bahwa itu adalah hal yang mustahil. Saat kita bangun, pikiran kita aktif. Beberapa orang mungkin mengklaim bahwa kamu perlu mengosongkan pikiran untuk bermeditasi, tetapi itu tidak sepenuhnya benar.
Dalam meditasi, tujuanmu tidak harus tidak berpikir. Tujuan yang lebih praktis adalah menyaksikan dan mengamati pikiranmu sendiri, dan melakukannya tanpa muatan emosional yang kuat.
Ketika kamu memikirkan sebuah pikiran, alih-alih menggali langsung ke dalam perasaanmu tentangnya, justru dalam meditasi kamu dapat secara bertahap belajar mengevaluasinya secara objektif dan kemudian melepaskannya. Tujuannya bukan untuk tidak berpikir, tapi untuk tidak terlalu terikat pada pikiran dirimu sendiri.
2. Selama meditasi kamu tidak harus selalu merasa damai
ilustrasi meditasi (pexels.com/Spencer Selover)Ada banyak cara yang menyatakan bahwa meditasi dapat membawa pikiran lebih tenang, tapi hal itu tidak selalu terjadi. Terkadang, kehidupan seseorang berada di tempat yang terlalu menegangkan atau menggairahkan bagi mereka untuk merasa benar-benar tenang dan damai.
Jika meditasi membuatmu merasakan kedamaian batin, itu luar biasa. Jika tidak, tidak apa-apa juga. Rangkullah perasaan apa pun yang diberikan meditasi kepadamu, apakah itu kedamaian batin atau bahkan lebih banyak kegembiraan tentang peristiwa kehidupan.
3. Sekalipun kamu mengalami masalah, bukan berarti kamu tidak bisa bermeditasi
ilustrasi bahagia (pexels.com/Tirachard Kumtanom)Editor’s picks
Terkadang, seseorang mencoba bermeditasi dan tidak merasa berhasil melakukannya. Mungkin mereka tidak bisa cukup menenangkan pikiran untuk dapat mengamati pikiran mereka, atau tindakan itu menimbulkan kecemasan, atau melakukannya terasa membosankan.
Penting untuk diketahui bahwa menghadapi tantangan saat bermeditasi tidak berarti orang tersebut tidak dapat bermeditasi. Bahkan, orang-orang yang bermeditasi secara teratur memiliki saat-saat di mana ia tidak berhasil melakukannya dan mereka merasa tidak masuk ke ruang meditasi. Itu terjadi, dan tidak apa-apa merasakannya. Itu bukan alasan untuk tidak mencobanya lagi.
Jika kamu merasa tidak bisa bermeditasi, coba cara lain untuk melakukannya. Misalnya, gunakan aplikasi atau tonton video yang dipandu YouTube, atau coba latihan pernapasan yang berbeda dari yang kamu lakukan sebelumnya. Siapa pun dapat bermeditasi, dan bahkan meditator biasa tidak selalu masuk ke zona tersebut.
4. Kamu tidak perlu banyak waktu luang
ilustrasi berharap (pexels.com/Pavel Danilyuk)Tentu, ada banyak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermeditasi, tetapi kamu tidak perlu berjam-jam bermeditasi untuk mendapatkan manfaat dari latihan tersebut. dapat menuai manfaat meditasi dalam hitungan menit. Jika kamu kekurangan waktu, cobalah aplikasi meditasi yang dapat memandumu ke zona meditasi dengan cepat.
Bahkan, hanya beberapa saat yang dihabiskan untuk bernapas dengan cara yang lambat dan disengaja dapat menjadi meditasi. Kamu tidak perlu menginvestasikan seluruh waktu luangmu dalam berlatih meditasi untuk mendapatkan manfaat darinya.
5. Meditasi bukan sekedar terapi
Ilustrasi sedih (pexels.com/ Eriks Cistovs)Kamu mungkin pernah mendengar seseorang yang bermeditasi mengutuk terapi sebagai hal yang kurang efektif daripada meditasi. Sementara meditasi adalah alat yang luar biasa untuk introspeksi, maka itu tidak seperti terapi.
Perilaku kognitif, somatik, dan bentuk terapi lainnya bergantung pada profesional yang terampil dan terlatih untuk membantu pasien mengatasi masalah emosional yang mendalam. Meditasi dapat membuat seseorang lebih sehat secara emosional, tetapi itu bukan pengganti terapi.
Meditasi dapat menjadi pelengkap yang sangat baik untuk terapi karena seseorang dapat memeriksa lebih lanjut dan duduk dengan pikiran, perasaan, dan pengalaman terapi saat bermeditasi. Namun, hal itu tidak dapat menggantikannya, dan itu tidak boleh dianggap sebagai praktik yang setara karena keduanya tidak sama.
Sekarang setelah kamu mempelajari beberapa fakta tentang meditasi yang mungkin belum kamu ketahui sebelumnya, apakah kamu berniat untuk mencobanya? Banyak manfaat yang akan kamu dapatkan.
Baca Juga: 5 Cara Memasukkan Unsur Meditasi dalam Kegiatan Sehari-hari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
