5 Rekomendasi Novel Pendek Terjemahan Nomine Booker Prize 2025

Susah menemukan semangat baca akhir-akhir ini? Mungkin kamu bisa pakai novela kurasi Booker Prize untuk mengembalikan minat bacamu yang sempat memudar itu. Dengan jaminan kualitas ditambah jumlah halamannya yang gak bikin nyali ciut, mereka bisa masuk antrean bacamu.
Apalagi, semuanya datang dari negara yang mungkin belum pernah kamu baca dan selami dalam bentuk karya sastra sebelumnya. Diterjemahkan dari berbagai bahasa, seperti Jepang, India, Prancis, sampai Denmark, ini daftar novel pendek nomine Booker Prize 2025 yang bisa kamu lahap.
1. Hunchback (Saou Ichikawa, Polly Barton)

Hunchback adalah novela debut karya penulis Jepang Saou Ichikawa. Lakonnya perempuan dengan kondisi klinis tertentu yang mengharuskannya tinggal di sebuah institusi kesehatan. Meski mobilitasnya terbatas, Shaka si lakon tak kehilangan kontak dengan dunia luar. Lewat akses internet, Shaka bisa melakukan banyak hal yang membuatnya merasa berdaya. Dengan sentuhan komedi satire dan kritik sosial yang menawan, novela ini jadi salah satu yang wajib dibaca penikmat sastra Jepang.
2. Small Boat (Vincent Delecroix, Helen Stevenson)

Small Boat adalah salah satu nomine favorit pemenang International Booker Prize 2025. Diterjemahkan dari bahasa Prancis, novela ini adalah sebuah observasi psikologi, sosial, dan politik yang cukup penting. Perspektif yang dipakai adalah seorang personel militer Prancis yang berdinas pada malam hari ketika sebuah kapal sekoci berisi imigran terkatung-katung di perairan Inggris-Prancis. Penumpang kapal itu dalam bahaya, tetapi otoritas Prancis menolak untuk membantu mereka dan mencoba mengalihkan tanggung jawab itu kepada Inggris.
3. On the Calculation of Volume I (Solvej Balle, Barbara J Haveland)

Seorang perempuan terlempar dari kereta pada 18 November dan diasumsikan meninggal dunia. Namun, dari perspektifnya, ia terus mengulang hari itu tanpa henti. Novel ini mengajak kita mengikuti kali ke-122 saat si lakon berada pada hari ia tewas. Sampai kapan ini akan terus berulang? Ini novel fiksi spekulatif yang mengajakmu merenungkan hidup.
4. There's a Monster Behind the Door (Gaelle Belem, Karen Fleetwood)

There's a Monster Behind the Door berlatarkan Reunion, sebuah pulau di dekat Madagascar pada 1980-an. Masih jadi bagian dari koloni Prancis, tempat itu penuh dengan ketidakpastian, korupsi, dan pengangguran. Namun, fokus buku ini adalah seorang remaja putri yang berusaha lepas dari bayang-bayang orangtua toksiknya.
5. Heart Lamp: Selected Stories (Banu Mushtaq, Deepa Bhasthi)

Diterjemahkan dari bahasa Kannada, salah satu bahasa lokal India, Heart Lamp adalah kumcer bertema feminisme. Mushtaq mengekspos berbagai cerita dari perempuan-perempuan di region asalnya. Bagaimana mereka menghadapi diskriminasi gender atas dalih agama, budaya, sampai kasta dikupas habis. Ceritanya menarik dengan gaya bahasa yang luwes dan natural.
Dengan kurasi yang beragam dan luas ini, yakinkah kamu gak tergoda untuk membaca lagi? Kualitas tulisan dan ceritanya pun tak perlu diragukan mengingat untuk meraih nominasi Booker Prize, syarat itu pasti sudah terpenuhi. Jadi, buku mana yang menarik perhatianmu?