Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Novel yang Membahas Pergumulan Batin Seorang Jomblo

novel Miss Mole dan Excellent Women (virago.co.uk | penguinrandomhouse.com)
Intinya sih...
  • Status jomblo sering dianggap negatif dan menimbulkan tekanan sosial pada perempuan.
  • Buku-buku tentang jomblo menggunakan pendekatan self-discovery yang mengubah pandangan miring tentang melajang.
  • Novel seperti Excellent Women menghadirkan tokoh perempuan lajang dengan cerita yang hangat dan optimis.

Kerap dianggap sebagai kekurangan, status jomblo alias lajang sering jadi bahan empuk untuk menulis cerita. Apalagi bila status tersebut disandang perempuan, akan ada semakin banyak drama yang bisa dikupas. Adapun, yang sering dibahas soal tekanan dan penghakiman sosial dari masyarakat. 

Namun, gak semua cerita yang ada berkutat pada kesedihan. Beberapa buku tentang jomblo berikut justru memakai pendekatan self-discovery yang bakal mengubah pandangan miringmu soal melajang. Buktikan sendiri, deh! 

1. Excellent Women (Barbara Pym)

Excellent Women karya Barbara Pym (penguinrandomhouse.com)

Excellent Women adalah novel komedi yang mengekor Mildred Lathbury, putri seorang pemuka agama yang masih melajang pada usia 30-an. Hidup di Inggris era 1950-an, ia lantas jadi bahan pergunjingan. Namun, bukannya minder dan murung, Mildred memilih tak ambil pusing. Novel kemudian mengikuti kehidupannya yang jadi agak runyam gara-gara tiga tetangga barunya, sepasang suami istri muda dan seorang pendeta.

2. A Wreath of Roses (Elizabeth Taylor)

A Wreath of Roses karya Elizabeth Taylor (virago.co.uk)

A Wreath of Roses adalah balada Camilla, perempuan lajang yang menemukan dirinya tak beresonansi lagi dengan dua kawannya yang sudah jadi istri dan ibu. Terisolasi dan kesepian, Camilla mengambil risiko dengan merespons upaya pendekatan seorang pria. Masalahnya, ia bukan tipe pria green flag, melainkan pembual ulung.

3. The Slaves of Solitude (Patrick Hamilton)

The Slaves of Solitude karya Patrick Hamilton (penguinrandomhouse.com)

The Slaves of Solitude adalah novel klasik berlatar Inggris pada Perang Dunia II. Hiduplah Miss Roach, jomblo yang mengungsi dari serangan Nazi ke sebuah penginapan di sebuah desa. Di sana, ia bertemu dengan beberapa orang yang melihatnya dengan beragam perspektif. Ada yang menghakiminya, tetapi ada pula yang berasumsi ia kesepian dan mencoba memanfaatkan situasi.

4. Miss Mole (EH Young)

Miss Mole karya EH Young (virago.co.uk)

Miss Mole adalah perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk berkarier sebagai perawat kelompok rentan. Pada usia 40, ia, yang baru menyelesaikan kontrak dengan sebuah klien terakhirnya, memilih untuk kembali kota kelahirannya. Di sana, ia dapat klien baru, yakni pasutri yang butuh pengasuh untuk anak-anak perempuan mereka. Tidak fokus pada percintaan, novel mengikuti relasi Miss Mole dengan anak-anak perempuan yang berada di bawah asuhannya. Ceritanya menghangatkan hati dan penuh optimisme. 

5. Drive Your Plow Over the Bones of the Dead (Olga Tokarczuk)

Drive Your Plow Over the Bones of the Dead karya Olga Tokarczuk (penguinrandomhouse.com)

Drive Your Plow Over the Bones of the Dead adalah novel paling suram dalam daftar ini. Ia sebenarnya berkutat pada kasus pembunuhan di sebuah desa di Polandia yang ditulis dari perspektif perempuan paruh baya bernama Janina. Berstatus pendatang, Janina jadi sosok yang pertama kali dicurigai atas kasus itu. Ditambah statusnya sebagai perempuan lajang yang gemar menyendiri, penduduk lantas menghakiminya tanpa ampun.

Ditulis dari perspektif lajang yang kebanyakan perempuan, novel-novel di atas bisa jadi bacaan yang membuka mata dan mengubah perspektifmu, apalagi di tengah kesadaran akan hak serta kapabilitas perempuan belakangan ini. Rasanya novel-novel tadi masih relevan banget dengan situasi saat ini. Jadi, mana yang menarik perhatianmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us