5 Novel Horor dan Sejarah yang Bisa Dibaca setelah Nonton Sinners

- Film Sinners (2025) karya Ryan Coogler membuka jendela terhadap sejarah perdagangan budak Transatlantik dan rasisme sistemis di Amerika Serikat.
- Ring Shout adalah novel horor dengan konsep brilian yang menggambarkan kehidupan di Kota Macon, Georgia, AS, pada era 1920-an.
- Beloved mengangkat isu perbudakan Transatlantik dan rasisme sistemis melalui kisah mantan budak dan investigasi seorang perempuan kulit hitam.
Jadi salah satu film yang mencuri perhatian pada April 2025, Sinners (2025) karya Ryan Coogler bisa jadi gerbangmu untuk belajar beberapa peristiwa sejarah, mulai dari perdagangan budak Transatlantik yang kemudian berlanjut dengan rasisme sistemis di Amerika Serikat. Kalau belum puas dengan yang disenggol Coogler lewat filmnya, coba baca lebih banyak lewat beberapa novel berikut. Genre horor berlatar sejarah (period horror) mendominasi, penggemar novel sejarah, horor, dan klasik boleh merapat, nih.
1. Ring Shout

Ring Shout adalah novel dengan konsep brilian yang kaya aksi. Hanya 180-an halaman, kamu akan diajak menyelami kehidupan orang-orang di Kota Macon, Georgia, Amerika Serikat, era 1920-an. Lakon kita adalah Maryse dan kawan-kawannya yang berniat memburu sekelompok monster yang menyasar minoritas. Monster ini sebenarnya adalah perwujudan kelompok ekstremis sayap kanan Ku Klux Klan (KKK).
2. Beloved

Beloved adalah judul yang diambil dari tulisan di batu nisan milik putri lakon novel ini, Sethe. Ia adalah perempuan mantan budak yang bahkan setelah bebas masih dihantui rasa duka dan trauma. Salah satu yang tak pernah bisa ia lupakan ialah mendiang putrinya yang bahkan belum ia beri nama. Sebagai salah satu penulis kulit hitam prominen Amerika Serikat, Toni Morrison setia mengulik isu perbudakan Transatlantik dan rasisme sistemis di negaranya.
3. My Soul to Keep

My Soul to Keep adalah balada perempuan kulit hitam bernama Jessica yang curiga suaminya punya andil dalam beberapa insiden yang melibatkan kerabat dan orang di sekitarnya. Saat ia melakukan investigasi, sebuah fakta tentang kematian putri suaminya dari pernikahan sebelumnya menyeruak. Lebih ngerinya, putri suaminya itu sudah berusia lanjut. Siapa sebenarnya sang suami? Novel ini diterbitkan dalam format trilogi. Kalau masih penasaran, kamu boleh lanjut dua sekuelnya.
4. Red Clay

Bergenre saga keluarga, Red Clay dibuka dengan adegan Adelaide Parker, perempuan lansia kulit putih yang menghadiri pemakaman seorang pria kulit hitam bernama Felix H Parker. Kepada keluarga Felix, Adelaide mengaku kalau Felix dan leluhurnya adalah budak di rumah keluarganya. Itu yang menjelaskan mengapa mereka berbagi nama belakang. Fakta ini berlanjut ke kilas balik leluhur Felix dan Adelaide.
5. Lovecraft Country

Dirilis pada 2016 dan sudah diadaptasi jadi serial televisi, Lovecraft Country adalah novel horor fantasi dengan komentar sosial yang nampol. Ia dibagi dan ditulis dalam 8 bab yang mewakili 8 karakter berbeda sekaligus. Semuanya berkaitan erat dengan pengalaman mereka sebagai warga kulit hitam di Amerika Serikat yang masih menerapkan segregasi rasial. Dengan sentuhan magis dan horor yang kuat, Lovecraft Country berhasil jadi sensasi pada penerbitan perdananya.
Isu perbudakan dan rasisme memang gak pernah ada habisnya. Ia terus jadi pengingat kalau sebuah tragedi dan kesalahan pasti meninggalkan legasi yang tak terkira dampaknya. Kalau tertarik dengan isu ini gara-gara film Sinners (2025), jangan lupa baca juga lima novel di atas.