5 Fase Emosi yang Harus Dikenali saat Kamu dalam Kondisi Berduka

Kamu akan denial terlebih dahulu

Setiap orang pasti pernah merasakan kehilangan, apalagi ditinggalkan oleh orang yang dicintai. Kehilangan berarti berpisah, melepaskan, dan memulai hidup baru tanpa orang tersebut. Menghadapi kehilangan pun tidak pernah mudah. Sebab, itu berarti kita harus melalui berbagai pengalaman emosional negatif, seperti ketakutan, kemarahan, atau ketidakpercayaan.

Elisabeth Kübler-Ross mengatakan dalam bukunya, On The Death and Dying (1969), bahwa ada lima tahapan dalam berduka atau istilah bahasa Inggrisnya 5 Stages of Grief. Untuk mempelajari lebih lanjut, berikut penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut.

1. Penyangkalan (denial) 

5 Fase Emosi yang Harus Dikenali saat Kamu dalam Kondisi Berdukailustrasi bercermin (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)

Penyangkalan internal dari dalam diri membantumu meminimalkan rasa sakit kehilangan. Penyangkalan ibarat benteng untuk melawan emosi yang kamu alami berupa rasa sakit. Sebab, mungkin untuk sesaat kamu sulit percaya, bahwa dirimu telah kehilangan seseorang yang dicintai.

Penyangkalan bukan hanya upaya untuk berpura-pura kematian tidak ada. Namun, kamu juga mencoba menyerap dan memahami apa yang terjadi. Apalagi jika kamu mungkin baru saja berbicara atau bertemu dengannya. Alhasil, pikiran membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan realitas yang ada.

Akan ada sedikit ruang untuk merenungkan pengalaman yang dibuat dengan orang yang bersangkutan. Penyangkalan dapat memperlambat proses yang menyakitkan ini dan membimbingmu melewatinya langkah demi langkah.

2. Marah (anger) 

5 Fase Emosi yang Harus Dikenali saat Kamu dalam Kondisi Berdukailustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kemarahan terjadi sebagai penyaluran perasaan yang disebabkan oleh kehilangan yang dialami. Ketika kamu dalam kondisi kalah, sistem saraf tubuh akan memengaruhi emosi kamu yang kemudian menyebabkan kemarahan meningkat. Dari situlah rasa kemarahan akan terus bergejolak.

Kemarahan adalah hal normal dan umum dirasakan setiap orang setelah merasa kehilangan orang yang dicintainya. Dalam kondisi ini kamu sedang mencoba beradaptasi dengan realitas baru, jadi wajar jika seandainya kamu mengalami perubahan emosional yang signifikan.

Baca Juga: 5 Hal yang Dapat Kamu Lakukan Ketika Orang Terdekatmu sedang Berduka

3. Negosiasi (bargaining) 

dm-player
5 Fase Emosi yang Harus Dikenali saat Kamu dalam Kondisi Berdukailustrasi berharap (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bernegosiasi berarti menawarkan segalanya untuk menghindari rasa sakit karena kehilangan. Biasanya hal ini dilakukan melalui berbagai janji, seperti “Tolong sembuhkan ibu saya. Saya berjanji akan berubah menjadi lebih baik”.

Kamu biasanya meminta negosiasi untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Meski sebenarnya tidak mungkin, proses negosiasi ini memberimu perasaan yang lebih baik. Dalam negosiasi, kamu juga fokus pada kesalahan atau penyesalan pribadimu.

Kamu masih bisa mengingat interaksi terakhir dirimu dengan orang itu, tidak peduli seberapa jelas ingatan bersama itu, kehilangan orang itu menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Kamu juga cenderung berpikir, jika keadaan berjalan berbeda, sesuatu yang buruk seperti kehilangan tidak akan terjadi.

4. Depresi (depression) 

5 Fase Emosi yang Harus Dikenali saat Kamu dalam Kondisi Berdukailustrasi depresi (pexels.com/Alex Green)

Setelah tahap negosiasi, kamu menyadari kenyataan bahwa apa yang terjadi adalah nyata. Oleh karena itu, fase negosiasi tidak lagi berfungsi dan berlanjut ke fase berikutnya. Di fase inilah kamu akan mulai merasakan kesedihan yang lebih dalam, karena kehilangan orang yang dikasihi.

Pada saat-saat ini kamu cenderung menarik diri dan terjebak dalam pusaran kesedihan. Kamu akan merasa down dan mungkin tidak lagi semangat menjalani hidup. Tahap ini disebut tahap depresi. Pada tahap ini memang seolah-olah kehidupan merasa hampa akibat ditinggal orang yang dicintai.

5. Penerimaan (acceptance) 

5 Fase Emosi yang Harus Dikenali saat Kamu dalam Kondisi Berdukailustrasi berpikir (pexels.com/Alan Retratos)

Langkah terakhir adalah langkah penerimaan. Saat ini, bukan berarti kamu tidak lagi merasakan sakitnya kehilangan. Namun, kamu menerima kenyataan tanpa melawannya. Kamu tidak lagi bersusah payah untuk menegakkan realitas yang sudah terjadi. Kesedihan dan penyesalan pasti masih ada.

Namun, pada tahap ini tidak seperti empat tahap sebelumnya seperti penolakan, kemarahan, tawar menawar dan depresi, kamu sudah bisa mengendalikan emosi sendiri. Penerimaan lebih tentang menafsirkan kehidupan dengan perubahan di tempat.

Teori Elisabeth Kübler-Ross menunjukkan, bahwa tidak semua orang melewati tahapan duka ini. Beberapa orang mungkin tidak mengalami serangan depresi atau kemarahan. Namun, ada juga orang yang melewati semua tahapan berduka. Pada dasarnya, setiap orang mengalami fase penerimaan dalam dirinya.

Baca Juga: 5 Alasan Rasa Berduka Perlu Ada Batas Waktunya

Rendy Firmansyah Photo Verified Writer Rendy Firmansyah

Seorang mahasiswa yang mencoba menekuni bidang kepenulisan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya