Kisah Inspiratif TUKONI, Bantu Ratusan UMKM Terdampak Pandemik

"Yuk Tukoni" dalam bahasa Indonesia berarti ‘ayo, dibeli’

Revo Suladasha adalah orang di balik kesuksesan Yuk Tukoni atau TUKONI. Pria kelahiran Jawa Barat pada 1986 ini sekarang bertempat tinggal di Yogyakarta. Ia mengenyam pendidikan hingga universitas di kota tersebut.

“Panggil saja Om Revo,” ketika telepon dari penulis diangkat. Sebelumnya, penulis sudah membuat janji terlebih dahulu untuk wawancara. Pada 22.00 WIB, barulah Om Revo memiliki waktu senggang, setelah kajian isya ia selesaikan.

1. Berawal dari kegiatan sosial, tetapi sisi bisnis tetap berjalan

Kisah Inspiratif TUKONI, Bantu Ratusan UMKM Terdampak PandemikTUKONI (instagram.com/yuktukoni)

Inisiatif ini berawal dari creative agency yang Om Revo dirikan bernama Sacoret ID. Ia melihat rekan-rekannya dalam komunitas food and beverage mulai kebingungan untuk berjualan karena pandemik yang melanda pada awal 2020. Om Revo bersama rekannya, yaitu Eri Kuncoro, seorang konsultan marketing dan Siti Alfiah sebagai finance, membuat ide untuk menggandeng UMKM, penggiat usaha F&B, dan food creator.

Mereka ingin membangun wadah yang menggabungkan berbagai macam kebutuhan pangan yang dikemas secara aman dan higienis. Dari situlah, TUKONI lahir. Kala itu, TUKONI membuatkan desain dan foto produk untuk UMKM tanpa imbalan. Demi kemudahan saat itu, sistem kerja samanya masih konsinyasi atau UMKM menitipkan barang pada TUKONI.

Social movement terus keep going forward, tapi sisi bisnisnya harus tetap jalan. Kenapa? Karena perputaran ini impact-nya harus juga jalan dan harus lebih luas; lebih besar lagi gitu,” ujar Revo Suladasha.

Sudah 2 tahun berlalu, saat ini, TUKONI sudah memiliki 250-an mitra dengan 400—500 jenis produk. Produk unggulannya adalah Mie Ayam Bu Tumini, Mangut Lele Mbah marto, Jadah Tempe Mbah Carik, Bakso Tusuk Bu Sainah, Tahu Krauks, Sarendang, dan sebagainya.

2. Kewalahan menerima orderan

Kisah Inspiratif TUKONI, Bantu Ratusan UMKM Terdampak PandemikTUKONI (instagram.com/yuktukoni)

Untuk pemasaran, TUKONI memiliki web sendiri, yaitu www.tukoni.id dan Instagram @yuktukoni. Benar saja, antusias warga begitu deras, terlebih kala pandemik, pemerintah mengimbau warganya untuk di rumah saja.

Saat itu, bisa masuk 2 ribu chat dalam sehari untuk orderan Mie Ayam Bu Tumini saja. Dari situ, TUKONI mulai merekrut karyawan untuk tim admin, tim packing, dan kurir yang rata-rata merupakan para pegawai yang sudah diputus kontraknya karena terdampak pandemik. 

3. Pola pikir kerja keras tidak akan menipu hasil

dm-player
Kisah Inspiratif TUKONI, Bantu Ratusan UMKM Terdampak PandemikTUKONI (dok.pribadi/Revo Suladasha)

Dalam perbincangan telepon, Om Revo begitu antusias menjelaskan dengan detail tentang rencana-rencananya ke depan yang tentu saja membutuhkan kerja keras dan tim yang solid. Dalam pandangannya, kata-kata “Sudah cukup, nih! Tidak mau capek lagi! Aduh, gak punya modal!” adalah sebuah hambatan terbesar dalam membangun sebuah bisnis. 

Untuk mewujudkan hal besar yang juga menjadi harapan dari para UMKM, saat ini, TUKONI mulai melalukan pengembangan pelatihan di manajemen; aplikasi penjualan semakin ditata agar lebih menarik; dan financial statement lebih rapi lagi. Kerja keras, pengembangan skill, dan pemanfaatan teknologi dilakukan untuk mengembangkan TUKONI.

Baca Juga: Merajut Asa Anak di Pelosok Negeri melalui Edukasi dan Literasi 

4. Ekspansi ke luar kota dan ingin dikenal di pasar luar negeri

Kisah Inspiratif TUKONI, Bantu Ratusan UMKM Terdampak Pandemiktim TUKONI (dok.pribadi/Revo Suladasha)

Saat ini, TUKONI sudah memiliki toko offline di beberapa tempat di Yogyakarta, seperti di Jalan Babarsari, Plaza Ambarrukmo Lantai 3, dan SPBU Pertamina Jalan Timoho. Ke depannya, TUKONI sedang membangun jaringan dengan instansi pemerintahan. TUKONI sendiri sudah diundang ke beberapa kota, seperti Kediri, Solo, dan Surabaya.

Tidak dimungkiri ada harapan besar untuk TUKONI bisa berada di luar negeri. Saat ini, yang ada dalam pandangan adalah Malaysia, Thailand, Saudi Arabia yang memang banyak warga Indonesia bermukim di sana. Tinggal menunggu waktu saja.

5. Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2020

Kisah Inspiratif TUKONI, Bantu Ratusan UMKM Terdampak PandemikRevo Suladasha dan Eri Kuncoro (dok.pribadi/Revo Suladasha)

Penghargaan untuk kategori khusus Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi COVID-19 ini Om Revo raih berkat usahanya dalam membantu ratusan UMKM kuliner di Yogyakarta yang bangkit dari dampak pandemik. Apresiasi ini diberikan Astra Indonesia untuk anak bangsa yang memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Pada 2020, tahap seleksinya ketat dengan 10.036 peserta dan pada 2021 bertambah hingga 13.148 peserta. Program SATU Indonesia Award kini sudah memasuki tahun ke-12 dan ASTRA terus mencari generasi muda yang telah melakukan perubahan nyata.

Baca Juga: KBA Keputih Tegal Timur Baru Surabaya, From Zero to Hero

rosalia Andini Photo Writer rosalia Andini

sederhana - bertanggung jawab. Yang tidak pernah gemuk walau makan sebanyak apapun yeaahh~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya