Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rukun Khutbah Idul Adha yang Wajib Diketahui, Jangan Sampai Salah!

ilustrasi kegiatan ceramah di masjid (unsplash.com/Masjid Pogung Raya)
Intinya sih...
  • Rukun khutbah Idul Adha meliputi memuji Allah SWT, membaca selawat, berwasiat tentang takwa, membaca ayat Al-Qur’an, dan mendoakan kaum muslimin.
  • Tata cara pelaksanaan khutbah Idul Adha mencakup khatib berdiri, menghadap jemaah, mengucapkan salam, membaca takbir, selawat nabi, wasiyyat bittaqwa, dan doa ampun.
  • Syarat-syarat pelaksanaan khutbah Idul Adha termasuk khatib laki-laki, dalam keadaan suci, menutup aurat sesuai syariat Islam, berdiri jika mampu, minimal 40 jemaah mendengar isi khutbah.

Seperti halnya salat Idul Fitri, salat Idul Adha juga terdapat khutbah yang dianggap penanda bahwa salat tersebut dilaksanakan pada momen yang penting. Khutbah Idul Adha sudah menjadi bagian penting dari perayaan Idul Adha.

Umumnya, khutbah berisi pesan-pesan keagamaan yang berkaitan dengan ibadah, ketakwaan, dan tema hari besar yang tengah dirayakan. Misalnya, pada perayaan Idul Adha, khutbah yang disampaikan harus berkaitan dengan tema Idul Adha.

Kendati demikian, terdapat rukun khutbah yang perlu dipahami untuk memastikan pesan-pesan Idul Adha tersampaikan dengan baik kepada seluruh jemaah. Selain itu, menyampaikan khutbah yang sesuai rukun khutbah sangat penting agar terhindar dari kekeliruan dan memastikan khutbah tersebut sesuai dengan syariat Islam. Yuk, simak rukun khutbah Idul Adha beserta tata cara dan syarat-syaratnya berikut ini!

1. Rukun khutbah Idul Adha

ilustrasi seseorang sedang ceramah di masjid (pexels.com/Alena Darmel)

Dikutip NU Online, rukun khutbah Idul Adha pada dasarnya sama dengan khutbah salat Jumat. Meskipun rukun khutbah hukumnya sunah, namun ketika dikerjakan, tetap harus memenuhi rukun khutbah. Ada beberapa rukun khutbah yang wajib diketahui, antara lain:

  1. Memuji Allah SWT: sebagai wujud pengaggungan dan penghormatan kepada Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta. Hendaknya harus disampaikan dengan penuh rasa syukur yang mendalam.

  2. Membaca selawat: sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu utusan Allah SWT. Membaca selawat juga salah satu cara meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.

  3. Berwasiat tentang takwa: nasihat dan ajakan untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.

  4. Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu khutbah: sebagai pedoman hidup umat Islam, membaca Al-Qur’an yang sesuai dengan tema khutbah dapat membantu memperdalam pesan yang ingin disampaikan kepada jemaah.

  5. Mendoakan kaum muslimin pada khutbah kedua: sebagai bentuk kepedulian dan harapan agar seluruh umat Islam mendapatkan pahala, keberkahan, serta ampunan dari Allah SWT.

2. Tata cara khutbah Idul Adha

ilustrasi jamaah masjid (unsplash.com/arifwdn)

Setelah mengetahui rukun khutbah, seorang khatib wajib mengetahui tata cara khutbah Idul Adha agar sesuai dengan syariat Islam. Dikutip NU Online dan Laznas PPPA Daarul Qur’an, berikut tata cara pelaksanaan khutbah Idul Adha.

Khutbah I

  • Saat membawakan khutbah Idul Adha, khatib disyaratkan berdiri (bila mampu).

  • Khatib menghadap langsung ke arah jemaah.

  • Khatib mengucapkan salam.

  • Khatib disunahkan mengumandangkan takbir sebanyak sembilan kali.

  • Khatib membaca kalimat tahmid atau hamdalah.

  • Khatib membaca selawat nabi yang berbunyi Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa alaa aali sayyidina Muhammad.

  • Khatib membaca wasiyyat bittaqwa.

  • Khatib menyampaikan nasihat tentang ketakwaan, keutamaan ibadah haji, serta kurban.

  • Khatib menutup khutbah pertama.

Usai khutbah pertama, khatib disunahkan duduk sebentar sebelum memulai khutbah kedua. Sebagaimana tertera dalam hadis Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, yang artinya:

“Sunah seorang imam berkhutbah dua kali pada salat hari raya (Idul Adha dan Idul Fitri) dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR. Asy-Syafi’i)

Khutbah II

  • Khatib mengumandangkan takbir sebanyak tujuh kali sebagai pembuka khutbah kedua.

  • Khatib membaca kalimat tahmid atau hamdalah.

  • Khatib membaca selawat nabi.

  • Khatib membaca wasiyyat bit taqwa.

  • Khatib membaca ayat Al-Qur’an.

  • Khatib membaca doa memohon ampun kepada Allah SWT yang ditujukan untuk umat muslim.

  • Khatib membaca doa sapu jagat untuk memohon kebaikan dunia dan akhirat.

  • Khatib menutup khutbah kedua, yang disusul dengan mengucap salam.

3. Syarat-syarat yang harus dipenuhi saat khutbah Idul Adha

ilustrasi jamaah masjid (unsplash.com/Masjid Pogung Raya)

Terakhir dan tak kalah penting adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan khutbah Idul Adha. Ini penting supaya pelaksanaan khutbah berjalan lancar dan dianggap sah.

  1. Khatib yang menyampaikan khutbah harus laki-laki.

  2. Sebelum menyampaikan khutbah, khatib harus dalam keadaan suci dari hadas besar maupun hadas kecil.

  3. Khatib wajib menutup aurat sesuai dengan syariat Islam.

  4. Khatib harus berdiri jika mampu.

  5. Isi khutbah (rukun khutbah) harus didengar oleh minimal 40 orang jemaah.

  6. Khutbah yang disampaikan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat lokal.

Demikian penjelasan mengenai rukun khutbah Idul Adha beserta tata cara dan syarat-syaratnya. Semoga informasi ini bermanfaat, terutama untukmu yang diamanahkan menjadi khatib Idul Adha.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us