Kecerdasan menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari kualitas diri. Dengan adanya kecerdasan, seseorang bisa berinovasi dan menghasilkan karya-karya terbaik. Namun, kecerdasan juga bukan segalanya.
Di samping cerdas, seseorang juga harus memiliki attitude. Penting untuk menjaga tingkah laku dengan baik dan beretika. Jika seseorang hanya cerdas, namun tidak diimbangi dengan attitude, lima hal ini akan terjadi.
Sosok yang cerdas penuh dengan ide-ide segar. Mereka punya pemikiran cemerlang untuk meraih yang diinginkan. Sayangnya, banyak orang cerdas yang tidak diimbangi etika atau attitude.
Ini bisa menimbulkan sisi negatif. Seseorang tanpa attitude bisa saja memanfaatkan kecerdasannya untuk hal-hal yang bertentangan dengan aturan. Yang terpenting ambisinya saat itu terpenuhi sesuai yang diharapkan.
Jika kita membicarakan sikap licik, tentu saja ini perilaku tidak baik. Orang licik rela melakukan segala cara agar tujuannya tercapai, termasuk mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Ini salah satu hal yang akan terjadi ketika kecerdasan tidak diimbangi dengan attitude. Perbuatan licik dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Tidak jujur bukanlah suatu masalah asal tujuan dan keinginannya tercapai.
Kelestarian lingkungan sekitar sudah seharusnya dijaga. Lingkungan yang bersih, nyaman, dan damai membuat seseorang betah. Namun, tidak semua orang cerdas mampu menjaga lingkungan dengan baik.
Inilah yang akan terjadi ketika seseorang hanya cerdas tapi tidak memiliki attitude. Alih-alih membawa kemajuan, kecerdasannya justru membawa sisi negatif bagi lingkungan sekitar. Entah menimbulkan perpecahan entah merugikan satu sama lain.
Orang egois cenderung peduli dengan kepentingannya sendiri. Ia sama sekali tak memikirkan apakah ambisinya merugikan orang lain atau tidak. Padahal, sikap saling menghargai satu sama lain itu patut dijaga.
Kecerdasan yang tidak diimbangi dengan etika akan dikendalikan oleh keegoisan. Seseorang hanya mementingkan ambisi dan tujuannya sendiri, namun tidak mempertimbangkan kehidupan orang lain. Akibatnya, banyak orang merasa terganggu.
Perilaku serakah bisa menjangkiti hati semua orang. Tidak terkecuali dengan mereka yang super cerdas. Ketika sikap serakah sudah merajalela, seseorang enggan bersyukur dan selalu menginginkan kepemilikan orang lain.
Tentu saja ini menjadi akibat ketika kecerdasan tidak diimbangi dengan attitude yang baik. Sebanyak apa pun harta yang dimiliki, ia selalu melirik kepemilikan orang lain. Bahkan, merebut apa yang bukan haknya.
Kecerdasan berperan penting terhadap kemajuan. Namun, jika tidak diimbangi attitude, itu justru akan membawa ke arah keburukan. Mengingat akan hal tersebut, penting menyeimbangkan antara etika dengan kecerdasan yang dimiliki.