Cerita Menarik dari Tim Terbaik Samsung Innovation Campus Batch 6

Seiring berkembangnya inovasi, teknologi telah menjadi solusi nyata bagi berbagai tantangan sosial. Inilah semangat yang diusung oleh Samsung Electronics Indonesia melalui program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6, yang tahun ini menutup rangkaian pelatihannya dengan menghadirkan generasi muda yang penuh daya cipta dan kepedulian sosial.
Memasuki tahun keenam pelaksanaannya, SIC berhasil menjangkau lebih dari 10.000 pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Program ini mengombinasikan pelatihan intensif dalam bidang Coding dan Programming, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI), serta mendorong peserta untuk mengembangkan solusi berdampak melalui proyek nyata yang menjawab isu-isu sosial di sekitar mereka.
Dari ribuan peserta, SIC Batch 6 berhasil melahirkan enam tim terbaik dari jenjang SMA, SMK, MA, setara hingga Universitas (D3, D4, S1) yang menunjukkan kreativitas, inovasi, dan semangat kontribusi terhadap masyarakat.
Tim terbaik dari kategori SMA, SMK, MA dan Setara
1. Tim Terbaik Pertama – Tim 1 STI Pekanbaru
Menghadirkan EduKit AIoT ESP32, sebuah alat bantu praktikum berbasis IoT dan AI yang dilengkapi dengan chatbot, Computer Vision AI, dan kuis interaktif. Inovasi ini bertujuan membantu guru mengajar lebih efektif sekaligus membekali siswa dengan keterampilan industri masa depan.
2. Tim Terbaik Kedua – Monjaw
Tim Monjaw dari MAN 2 Jakarta, yang datang dengan solusi bernama Revoira untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan oleh sampah plastik. Revoira adalah alat otomatis berbasis IoT dan AI yang dirancang untuk mengumpulkan dan memilah botol secara lebih efisien. Alat Ini dapat memilah dan mengenali sampah botol bekas secara otomatis. Revoira juga dilengkapi dengan sistem reward yang memberi insentif langsung kepada pengguna sebagai bentuk dorongan untuk terus berkontribusi dalam membiasakan diri untuk daur ulang.
3. Tim Terbaik Ketiga – Pemburu Mimpi
Adapun tim terbaik ketiga di kategori ini adalah tim Pemburu Mimpi dari MAN 1 Kota Sukabumi, dengan solusi bernama DREAMSYNC yang dapat membantu siswa mencatat sambil mendengarkan penjelasan guru, khususnya untuk siswa yang mengalami gangguan pendengaran. DREAMSYNC adalah alat berbasis IoT dan AI yang merekam suara, mengubahnya menjadi teks, meringkas, dan melakukan pengecekan fakta secara otomatis. Semua hasil disimpan di penyimpanan dan bisa diakses kapan saja.
Tim terbaik dari kategori Universitas
1. Tim Terbaik Pertama – Rarevolution
Di jenjang universitas, tim terbaik pertama adalah tim rarevolution dari Universitas Bina Nusantara Alam Sutera. Mereka merancang solusi yang disebut PawPal, boneka interaktif IoT-AI untuk anak usia 4-8 tahun. Boneka ini nenjadi alternatif hiburan edukatif dan interaktif untuk anak-anak di era digital. PawPal dapat mengobrol dengan anak melalui fitur Talk to Me, mengasah logika dengan permainan Math Adventure, dan melatih penalaran melalui fitur Would You Rather. PawPal dirancang untuk mengurangi screen time dan mendukung tumbuh kembang anak.
2. Tim Terbaik Kedua – IoTelligence
Tim terbaik kedua di jenjang universitas adalah tim IoTelligence dari Institut Teknologi Bandung. Mereka merancang SIGAP (sistem Intelijen Gerak dan Aktivitas Pengemudi), solusi berbasis AI dan IoT untuk mendeteksi micro sleep secara real-time. Dengan tingginya risiko kecelakaan akibat micro sleep, SIGAP akan melakukan deteksi melalui analisis kedipan dan ekspresi mata. Sistem akan memberi peringatan via buzzer dan LED, serta dashboard monitoring untuk supervisor.
3. Tim Terbaik Ketiga – MasiBelajar
Sementara tim terbaik ketiga adalah tim MasiBelajar dari Universitas Gadjah Mada. Tim ini merancang Lokari, sistem AIoT yang dapat mendeteksi situasi darurat, seperti pingsan, terjebak, atau terjatuh, di tempat tertutup seperti kamar kos atau kamar mandi. Tanpa melanggar privasi, solusi ini akan memanfaatkan kamera pintar di luar kamar atau ruang vital dan mempelajari kejanggalan durasi aktivitas sebagai tanda bahaya. Saat potensi darurat terdeteksi, sistem akan mengirimkan peringatan real-time kepada petugas keamanan
Melalui program SIC, Samsung tak hanya membekali generasi muda dengan keterampilan teknologi masa kini, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial dan semangat kolaboratif. SIC telah menjadi ruang lahirnya beragam inovasi solutif dari tangan-tangan muda berbakat. Samsung berharap SIC akan terus menjadi bagian dari ekosistem pendidikan teknologi di Indonesia, dan melahirkan lebih banyak talenta masa depan yang tidak hanya unggul secara teknis, namun juga visioner dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Lebih lanjut mengenai mengenai Corporate Social Responsibility Samsung, kunjungi situs ini atau klik di sini. (WEB/TAMA)