5 Buku Karangan Matt Haig untuk Memaknai Kehidupan

Buku-bukunya harus banget dimasukin wishlist, lho 

Matt Haig merupakan penulis sekaligus jurnalis asal Inggris kelahiran tahun 1975. Beliau telah menulis banyak buku yang beberapa bukunya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, begitu pun bahasa Indonesia.

Buku yang ia tulis bergenre fiksi dan nonfiksi yang selalu diselipkan pemaknaan hidup sehingga kita pun kembali merenungkan arti kehidupan, lho. Apa saja buku karangan dari Matt Haig? Cek di bawah ini, ya!

1. The Midnight Library (Perpustakaan Tengah Malam)

5 Buku Karangan Matt Haig untuk Memaknai KehidupanCover buku The Midnight Library (dok.Gramedia)

"Setiap kehidupan mengandung berjuta-juta keputusan. Beberapa besar, beberapa kecil. Tetapi setiap kali satu keputusan menumbangkan keputusan lainnya, hasil akhirnya akan berbeda." 

The Midnight Library membawa pulang penghargaan Goodreads Choice Award untuk Kategori Fiksi Terbaik (2020), cocok banget dibaca disela-sela kesibukan.

Menceritakan tentang kehidupan Nora Seed yang hidupnya mengalami berbagai ujian. Ia pun memutuskan mengakhiri hidupnya karena merasa tidak berguna. Namun, Nora malah terjebak dalam sebuah perpustakaan misterius yang dapat mengubah hidupnya.

Buku bergenre fiksi fantasi ini memiliki pesan moral yang relate, agar supaya kita dapat merenungkan kehidupan. Hidup adalah tentang memilih pilihan, ada yang akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan atau malah kepada penyesalan. Lalu, gimana jadinya jika kita tiba-tiba ada di Midnight Library, pilihan seperti apa yang ingin kamu ulang?

2. How to Stop Time

5 Buku Karangan Matt Haig untuk Memaknai KehidupanCover buku How to Stop Time (dok.Gramedia)

"Selama bertahun-tahun ini aku berhasil meyakinkan diri bahwa kepedihan kenangan terasa lebih berat dan lama daripada saat-sat bahagia."

Bagaimana jadinya kalau kamu bertemu dengan orang yang sudah berusia ratusan tahun? Ada Tom Hazard yang telah hidup 400 tahun lamanya karena mengidap Anageria, sebuah kondisi dimana mengalami penuaan yang lambat. Ia pun pindah ke London dan jatuh cinta dengan seorang guru bahasa Prancis. Lalu, apa sih yang dia inginkan selama ini?

Novel fiksi ini menarik untuk diikuti karena kita seolah diajak melintasi berbagai dimensi waktu dan negara. Tom mengajak kita bertemu para sosok legendaris dunia dan kita pun terhanyut dengan kehidupan Tom yang tak mudah dijalani. Hidup ratusan tahun dengan
kehilangan orang-orang tercintanya, penuh dengan kesepian.

How to Stop Time cocok banget dibaca oleh siapa pun, apalagi untuk kamu yang ingin memaknai hidup. Meskipun fiksi fantasi tapi ceritanya membuatmu me merenungkan kembali kehidupan yang dijalani.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Non Fiksi agar Tetap Percaya Diri meski Diremehkan

3. Alasan untuk Tetap Hidup

5 Buku Karangan Matt Haig untuk Memaknai KehidupanCover buku Alasan untuk Tetap Hidup (dok.Gramedia)
dm-player

"Ketika kamu depresi, kamu merasa sendirian dan merasa tidak ada seorang pun yang memahami apa yang kamu alami. Kamu begitu takut terlihat gila sehingga kamu menyembunyikan segalanya di dalam."

Selain buku fiksi, Matt Haig juga menulis buku bergenre self improvement yang dalam bahasa Inggris berjudul Reason to Stay Alive. Buku ini seperti buku penolong, terutama untuk kamu yang sedang depresi. Diangkat dari kisah nyata yang pernah dialami oleh penulisnya sendiri, lho.

Buku ini menceritakan tentang perjalanan Matt dalam menghadapi depresinya ketika masih muda, bagaimana perasaannya dan cara dia bangkit kembali. Selain dari kisah penulisnya, buku ini juga dilengkapi laporan analisis dari esai yang memuat tentang depresi, bahwa ternyata ada pola tertentu yang dialami orang depresi, meskipun tidak selalu sama.

Buku ini cocok dijadikan teman ketika kamu sedang tidak baik-baik saja, bukan hanya mencurahkan pengalaman saja tetapi juga memberimu pemahaman. Penasaran gak sama bukunya?

4. The Comfort Book

5 Buku Karangan Matt Haig untuk Memaknai KehidupanCover buku The Comfort Book (dok.Gramedia)

"Obat kesepian bukanlah lebih banyak orang. Obat kesepian adalah memahami siapa diri kita."

Sesuai judulnya, The Comfort Book menjadi buku yang nyaman dibaca. Kata-kata dalam bukunya, bukan semata untuk menemukan kenyamanan dari orang lain melainkan agar kita dapat menemukan kenyamanan dala diri sendiri.

Buku ini berisi perenungan dari Matt Hag setelah mengalami depresi, selain itu terdapat kisah inspiratif dari beberapa tokoh. Ada juga topik seputar kehidupan bahkan kematian yang membuka cakrawalamu.

Buku bergenre self improvement ini berisi kutipan, quotes, bahkan kisah inspiratif. Bukunya ditulis seolah memberi penghiburan untuk jiwa-jiwa yang terluka.

5. The Humans

5 Buku Karangan Matt Haig untuk Memaknai KehidupanCover buku The Humans (dok.Goodreads)

"Make sure, as often as possible, you are doing something you'd be happy to die doing."

Terakhir, ada novel fantasi berjudul The Humans yang menceritakan tentang Alien yang dikirim ke Bumi untuk membunuh seorang Profesor Andrew Martin, sebelum dunia tahu bahwa profesor tersebut membawa perubahan besar dalam matematika. Lalu, apakah misi Alien berhasil? Jangan lupa baca bukunya, ya.

Buku dengan jumlah 334 halaman ini terbit tahun 2013 silam. Kisah lucunya menarik untuk kamu baca, meskipun buku ini fiktif tapi pemaparannya terasa nyata. Penuh dengan detail dan rincian matematika, namun kamu harus membacanya dalam bahasa Inggris, ya.

Buku dari Matt Haig memang sudah ada yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kamu bisa menemukannya di toko buku offline maupun online, ya. Tapi cari yang original biar ilmu yang kita pelajari bisa bermanfaat. Happy reading!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku untuk Milenial agar Lebih Mengenal Diri Sendiri

sarah aisyah Photo Verified Writer sarah aisyah

Books, Poem, and Blue

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya