Apa Arti Shadaqallahul Adzim? Ini Pengertian dan Hukum Membacanya!

Bacaan yang sering diucapkan setelah membaca Al-Qur'an

Setelah selesai membaca Al-Qur'an, ada satu bacaan yang sering diucapkan, yaitu shadaqallahul adzim. Kalimat tersebut dibaca sebagai sikap bahwa kita mengakui kebenaran firman Allah. Akan tetapi, sebagian kalangan tidak melakukannya lantaran tak ada landasan yang mendasarinya. Lantas, apa hukum membaca shadaqallahul adzim?

Sebelumnya, perlu kita ketahui bahwa permasalahan soal hukum bacaan ini sudah lama menjadi khilafiyah (perbedaan pendapat) para ulama. Berkaitan dengan ini, Syekh M. Ali As-Shabuni menyarankan agar umat Islam sebaiknya menghindari diskusi tersebut.

Adapun artikel ini ditulis guna menyuguhkan informasi kepada pembaca. Maka dari itu, berikut IDN Times sajikan pembahasan mengenai shadaqallahul adzim.

1. Arti shadaqallahul adzim

Apa Arti Shadaqallahul Adzim? Ini Pengertian dan Hukum Membacanya!ilustrasi Al-Qur'an (Freepik.com/freepik)

Shadaqallahul adzim memiliki makna 'Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya'. Laman NU Online menyebutkan bahwa kalimat tersebut dikenal dengan istilah "tashdiq". Oleh sejumlah orang, tashdiq kerap diucapkan sehabis selesai membaca Al-Qur'an. 

Shadaqallahul adzim sendiri tidak sepenuhnya tercantum dalam Al-Qur'an. Namun, kata shadaqallahu terdapat pada Surah Ali 'Imran ayat 95 yang berbunyi,

Arab-Latin: Qul ṣadaqallāh, fattabi'ụ millata ibrāhīma ḥanīfā, wa mā kāna minal-musyrikīn

Artinya: "Katakanlah: 'Benarlah (apa yang difirmankan) Allah'. Maka, ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik." (QS. Ali 'Imran, [3]:95).

Meskipun kata pertamanya tercantum dalam Surah Ali 'Imran, tidak ada landasan dalil yang mewajibkan maupun menyunahkan untuk mengucapkannya selepas membaca Al-Qur'an. Lantas, apa hukum membaca shadaqallahul adzim? Mari simak pembahasan berikutnya.

2. Tidak ada dalil mengucapkan shadaqallahul adzim setelah membaca Al-Qur'an

Apa Arti Shadaqallahul Adzim? Ini Pengertian dan Hukum Membacanya!ilustrasi membaca Al-Qur'an (Unsplash.com/Sohaib Al Kharsa)

Sejumlah laman, seperti Rumaysho, Konsultasi Syariah, muslim.or.id, dan Almanhaj, menyatakan bahwa tidak ada landasan dalil tentang shadaqallahul adzim selepas membaca Al-Qur'an. Beberapa pemuka agama, seperti Ustaz Khalid Basalamah dalam salah satu kajiannya, juga mengungkapkan hal sedemikian.

Terkait masalah ini, terdapat satu hadis yang cukup dikenal. Hadis tersebut berasal dari Ibnu Mas'ud RA yang mana ia menceritakan,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhku, "Bacakan Al-Qur'an untuk aku dengar."

"Ya, Rasulullah, apakah aku boleh membaca Al-Qur'an di hadapan Anda, padahal Al-Qur'an itu diturunkan kepada Anda?" tanyaku.

"Ya, tidak masalah."

Aku pun membaca surat An-Nisa. Ketika sampai pada ayat,

"Bagaimanakah (keadaan manusia kelak pada hari Kiamat) jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Nabi Muhammad) sebagai saksi atas mereka?" (QS. An-Nisa, [4]:41).

Seketika sampai di ayat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, "Cukup, cukup."

Saya melihatnya, ternyata ia berlinangan air mata. (HR. Bukhari 5050 dan Muslim 800).

Dari hadis tersebut pun, bisa dilihat bahwa Rasulullah hanya mengatakan hasbuk atau 'cukup' saat menghentikan bacaan Ibnu Mas'ud. Selain itu, dilansir muslim.or.id dan Rumaysho, tak ada kutipan dari para ulama yang menyebutkan bahwa Ibnu Mas'ud mengucapkan shadaqallahul adzim setelah Rasulullah mengatakan "cukup".

Adapun Surah Ali 'Imran ayat 95 yang mengandung kata shadaqallahu bukanlah dalil yang menyarankan untuk mengucapkan tashdiq setelah membaca Al-Qur'an.

Laman muslim.or.id menerangkan, ayat tersebut merupakan perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjelaskan kepada ahli-ahli kitab bahwa isi taurat dan kitab Allah lainnya adalah benar dan Al-Qur'an sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu merupakan sebuah kebenaran dari-Nya.

Karena tak ada dasar yang pasti, muslim.or.id mengatakan bahwa melafalkan shadaqallahul adzim setelah membaca Al-Qur'an tidak selayaknya dirutinkan atau dijadikan kebiasaan.

Kendati demikian, apabila seseorang mengucapkan shadaqallahul adzim pada kondisi tertentu karena ada sebab-sebab yang menuntut hal tersebut, maka ini tidak masalah (boleh).

Baca Juga: Bagaimana Hukum Membaca Al-Qur'an Saat Haid? Ini Penjelasannya

3. Tak ada dalil, apakah bid'ah?

https://www.youtube.com/embed/Y9DbwQD8pEI

Seperti yang telah disinggung pada bagian pembuka, ada kalangan yang tidak mengucapkan shadaqallahul adzim karena tidak ada dalil maupun praktik yang dicontohkan Rasulullah dan sahabat. Mengucapkan tashdiq setelah membaca Al-Qur'an kerap disebut sebagai bid'ah atau perkara ibadah yang diada-adakan.

Masalah bid'ah sendiri sebenarnya adalah topik yang cukup sensitif. Namun, untuk menginformasikan pembaca, berikut artikel ini sajikan sanggahan Ustaz Adi Hidayat tentang masalah ini.

Dalam sebuah video YouTube yang diunggah oleh TANYA UAH, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa masalah membaca shadaqallahul adzim tidak bisa disebut perkara bid'ah begitu saja. Dirinya merupakan salah satu yang menyanggah bahwa tashdiq setelah membaca Al-Qur'an adalah bid'ah.

Dirinya menjelaskan bahwa hukum syariat sejatinya diikat oleh empat hal, yaitu

  • perbuatan yang memiliki dalil dan dicontohkan langsung oleh Rasulullah (contohnya, salat);
  • perbuatan yang memiliki dalil dan dicontohkan oleh Rasulullah, tapi bersifat sementara (contohnya, doa qunut);
  • perbuatan yang memiliki dalil, tapi tidak dicontohkan Rasulullah (misalnya, zakat fitrah dengan beras); dan
  • perbuatan yang dalilnya samar dan tidak ada contoh (misalnya, mengonsumsi daging dhab atau kadal gurun).
dm-player

Berkaitan dengan bacaan shadaqallahul adzim, Adi Hidayat berpendapat bahwa masalah tersebut masuk ke kategori keempat. Untuk penetapannya, kategori ini didasarkan pada isyarat Nabi tentang sesuatu. Jadi, meskipun tidak mencontohkan, Adi Hidayat mengatakan, terdapat isyarat dari Rasulullah mengenai pembacaan shadaqallahul adzim.

Mengenai hal tersebut, ia menerangkan bahwa dalam Kitab Sunan An-Nasa'i, Rasulullah sering menyebutkan kalimat "Fainna ashdaqal haditsi kitabullah" ('Perkataan yang paling benar adalah kitab Allah') dalam mukadimah khutbah. Apabila ingin membenarkan perkataan Nabi tersebut, kita bisa mengatakan shadaqallahu.

Dari situ, Adi Hidayat lantas menjelaskan lagi bahwa jika kita ingin membenarkan firman Allah sewaktu membaca Al-Qur'an, maka kita bisa mengungkapkan keyakinan tersebut lewat lisan dengan mengucapkan shadaqallahul adzim.

Dari isyarat tersebut, berdasarkan penuturan Adi Hidayat, ulama menganggap takrim (permuliaan terhadap sesuatu) terkait membaca tashdiq sebagai pembenaran isi Al-Qur'an. Dalam hal ini, tidak menjadi masalah, pun tidak bisa dikatakan bid'ah jika mengucapkan kalimat tersebut selepas membaca Al-Qur'an.

Selain itu, Adi Hidayat juga menyatakan bahwa membaca Al-Qur'an tergolong ibadah. Akan tetapi, kegiatan setelahnya—dalam hal ini, menutup dengan doa—sudah tidak termasuk lagi sebagai bagian darinya sehingga tak memerlukan dalil dalam pengerjaannya. Jadi, apakah kita diam saja ataupun membaca zikir/doa, maka seharusnya tidak ada masalah.

4. Apakah bacaan shadaqallahul adzim tidak baik?

Apa Arti Shadaqallahul Adzim? Ini Pengertian dan Hukum Membacanya!ilustrasi Al-Qur'an (Unsplash.com/masjidmpd)

Sekalipun tidak ada dalil terkait pengucapannya setelah membaca Al-Qur'an, bukan berarti shadaqallahul adzim tidak bermakna baik. Kalimat tersebut tak ubahnya merupakan zikir dan penegasan bahwa kita memang mengakui kebenaran firman-firman Allah.

Hanya saja, laman Konsultasi Syariah menyarankan kita agar melakukan hal-hal yang baik pada kesempatan yang tepat pula. Dalam hal ini, shadaqallahul adzim harusnya diucapkan saat melihat realita yang sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur'an.

Dalam sebuah hadis dari Abu Said Al-Khudri RA, Rasulullah pernah mengucapkan zikir shadaqallahu padahal dirinya tidak sedang membaca Al-Qur'an.

Ada seorang yang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengadukan keadaan saudaranya.

"Saudaraku sakit perut," ucap sahabat.

"Beri minum madu," saran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Setelah pulang dan memberinya madu, ternyata sakitnya belum kunjung sembuh. Orang ini pun datang lagi dengan keluhan yang sama. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap menyarankan, "Beri minum madu." Sampai akhirnya yang keempat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap meyakinkan orang ini melalui sabdanya,

"Allah Maha Benar, dan perut saudaramu yang dusta. Beri minum madu."

Orang ini pun memberinya madu untuk kesekian kalinya, kemudian sembuh. (HR. Bukhari 5684 dan Muslim 2217).

Sesuai hadis di atas, Nabi Muhammad mengatakan zikir tersebut karena membenarkan firman Allah SWT yang menyebutkan bahwa madu punya khasiat yang baik bagi tubuh. Hal ini seperti yang tercantum dalam Surah An-Nahl ayat 69.

"Kemudian, makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl, [16]:69).

5. Lantas, apa doa setelah membaca Al-Qur'an yang shahih?

Apa Arti Shadaqallahul Adzim? Ini Pengertian dan Hukum Membacanya!ilustrasi berdoa (IDN Times/Aditya Pratama)

Disebabkan tak ada dalil yang mengkhususkan bacaan tertentu setelah membaca Al-Qur'an, tidak melafalkan doa apa pun sebenarnya tak apa-apa. Adapun yang disunahkan adalah bacaan sebelum membaca ayat Al-Qur'an.

Dari Rumaysho, hukumnya sunah bagi kita untuk mengucapkan ta’awudz (a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim yang artinya "Aku berlindung kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk") sebelum mulai membaca Al-Qur'an.

Perintah ta’awudz terdapat pada Surah An-Nahl ayat 98. Allah SWT berfirman,

"Apabila kamu membaca Al-Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." (QS. An-Nahl, [16]:98).

Selain itu, tak lupa juga untuk membaca basmalah di setiap membaca awal surah. Namun, apabila memulainya di pertengahan, maka yang diucapkan adalah ta’awudz.

Jadi, apakah berdoa setelah membaca Al-Qur'an dilarang? Jawabannya tidak. Namun, jika ingin melakukannya, terdapat zikir yang bisa kita pertimbangkan untuk membacanya. Dilansir Rumaysho, bacaan tersebut adalah

Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik

Artinya: "Maha suci Engkau, ya, Allah, sambil memuji-Mu. Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."

Membacakan zikir di atas didasarkan pada hadis berikut ini:

Dari ‘Aisyah, ia berkata, "Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di suatu tempat atau membaca Al-Qur’an ataupun melaksanakan salat kecuali ia akhiri dengan membaca beberapa kalimat". Aku pun bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, tidaklah Anda duduk di suatu tempat, membaca Al-Qur’an ataupun mengerjakan salat melainkan Anda akhiri dengan beberapa kalimat?" Jawaban dirinya (Nabi),

"Betul, barang siapa yang mengucapkan kebaikan, maka dengan kalimat tersebut amal tadi akan dipatri dengan kebaikan. Barang siapa yang mengucapkan kejelekan, maka kalimat tersebut berfungsi untuk menghapus dosa. Itulah ucapan Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik."

(HR. An Nasai dalam Al Kubro. Syaikh Muqbil Al Wadi’i dalam Al Jami’ Ash Shahih mimma Laisa fii Ash Shahihain [2:12] mengatakan, "Hadis ini adalah hadis yang sahih.").

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai arti shadaqallahul adzim beserta hukum membacanya. Silakan masing-masing dari kita menelaah informasi di atas. Apabila merasa ragu dengan praktiknya setelah membaca Al-Qur'an, dengan tidak rutin membacakannya bisa menjadi sebuah bentuk kehati-hatian. Wallahu a’lam bishawab.

Penulis: Fria Sumitro

Baca Juga: Apa Jawaban Jazakallah Khairan Katsiran? Ini Penjelasannya

Topik:

  • Bella Manoban
  • Febriyanti Revitasari
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya