10 Peribahasa yang Menggambarkan Perpaduan Rakyat Malaysia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam bermasyarakat, penting untuk menjaga persatuan agar terciptanya keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara. Tak hanya melalui aturan pemerintah, peribahasa juga digunakan untuk mengeratkan satu sama lain, termasuk negara Malaysia.
Ungkapan peribahasa atau pepatah dalam masyarakat Melayu tak hanya berisi pemikiran yang tinggi, tetapi juga mengandung persatuan di antara mereka. Nah, inilah beberapa peribahasa yang menggambarkan perpaduan rakyat Malaysia. Yuk, simak!
1. Serumpun bak serai, sesusun bak sirih
Artinya: sebuah sikap untuk hidup saling rukun dan tidak terpecah belah. Dalam masyarakat Malaysia, ungkapan ini menggambarkan tentang hidup bermasyarakat dengan keluarga, tetangga, hingga orang-orang dalam komunitas yang diikuti.
Sikap persatuan dan saling menghargai perlu diterapkan agar tak muncul perpecahan dan salah paham antara satu pihak dengan pihak lain. Peribahasa ini bisa diterapkan dengan ikut gotong royong atau bergabung dengan organisasi sosial lainnya.
2. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
Arti dari peribahasa ini yaitu mematuhi peraturan yang berlaku di tempat yang ditinggali. Peribahasa ini menggambarkan soal ketaatan seseorang terhadap tempat tinggal, pemerintah, dan negara.
Seperti yang tertuang dalam rukun negara kedua dan ketiga yang diamini Malaysia, yaitu kesetiaan kepada raja dan negara dan keluhuran perlembagaan. Pepatah ini perlu diamalkan untuk mewujudkan rasa persatuan di antara penduduk Malaysia.
3. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
Artinya: segala suka dan duka, baik dan buruk ditanggung bersama-sama. Ungkapan tersebut menunjukkan sikap persatuan dalam masyarakat yang perlu dijalankan.
Apabila terjadi suatu hal yang mengembirakan, maka perasaan tersebut patut dirasakan bersama. Begitu pula sebaliknya, jika terjadi musibah atau ujian, maka perlu ditanggung bersama-sama. Seperti itulah makna dari peribahasa ini.
4. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
Artinya: kedudukan yang setara. Dalam hal ini berarti tak ada sistem kasta atau diskriminasi dari segi pangkat, kedudukan, dan sebagainya. Hal ini menjadi salah satu bentuk kesetaraan yang bisa ditanam dalam kesadaran masyarakat.
Dalam bermasyarakat, pepatah ini perlu dijalankan untuk mengeratkan hubungan satu sama lain. Jika pepatah ini diterapkan, maka tak ada jurang pembatas antara kaya dan miskin, pejabat atau rakyat biasa, dan yang lainnya.
5. Bersatu teguh, bercerai roboh
Maksudnya: rasa semangat persatuan bisa membentuk masyarakat yang kokoh. Pasalnya, jika terpecah belah, maka keeratan masyarakat juga akan hancur.
Pepatah ini kerap digunakan saat berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Dengan begitu, maka akan terbentuk ikatan yang kuat di antara setiap individu untuk saling menghargai satu sama lain.
Editor’s picks
Baca Juga: Menyentuh! 5 Peribahasa Ini Akan Kembalikan Sikap Optimis
6. Kalau takut dilambung ombak, jangan berumah di tepi pantai
Artinya: apabila khawatir mendapat kesulitan, tidak perlu membuat masalah atau melakukan pekerjaan yang sulit. Hal ini berkaitan dengan adaptasi sosial dalam bermasyarakat.
Peribahasa ini menggambarkan keberanian ketika melakukan sesuatu yang beresiko. Namun, jika takut menghadapi akibatnya, maka tak perlu melakukan hal tersebut. Satu yang pasti, jika berani menghadapi resikonya, maka harus hadapi dengan keberanian tanpa diselimuti rasa takut.
7. Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baik di negeri sendiri
Artinya: meskipun negara orang lain terlihat mewah dan makmur, negara sendiri tetap yang lebih baik. Peribahasa ini sama seperti pepatah "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri".
Ungkapan ini berisi nasihat tentang patriotisme dan rasa cinta terhadap negara sendiri. Sikap bisa ditunjukkan dengan membela tanah air, rela berkorban demi kepentingan bangsa, dan ikut serta dalam melestarikan budaya sendiri.
8. Di mana ada kemahuan, di situ ada jalan
Artinya: jika ingin mendapatkan sesuatu, pasti ada cara untuk meraihnya. Jika seseorang punya kemauan untuk mencapai sesuatu, pasti dia akan berusaha untuk menggapainya.
Hal tersebut jadi salah satu bentuk sikap semangat untuk meraihnya. Pasalnya, tak ada keinginan yang mustahil jika kita benar-benar punya tekad dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan keinginan tersebut.
9. Air dicencang takkan putus
Artinya: perselisihan yang terjadi antara adik dan kakak tak akan berlangsung lama dan akan berbaikan seperti semula. Peribahasa ini berkaitan dengan hubungan keakraban di ranah keluarga.
Istilah ini diumpamakan layaknya air yang dibelah oleh tangan dengan sekejap akan berpisah, namun akan kembali bersatu seperti sedia kala. Begitu juga dalam hubungan keluarga, terutama kakak adik. Meskipun kerap terjadi petengkaran, pada akhirnya pun bakal berbaikan.
10. Sakit sama mengaduh, luka sama menyiuk
Artinya: bertanggung jawab bersama-sama. Istilah ini adalah gambaran sikap masyarakat yang menanggung beban tanggung jawab bersama saat melakukan sesuatu. Jadi, baik itu susah atau senang, semuanya ditanggung bersama.
Istilah ini sama maknanya dengan sehidup semati, seia sekata, senasib sepenanggungan, atau sama-sama bertanggung jawab. Kamu bisa menggunakan peribahasa ini untuk menggambarkan kekompakan.
Itulah beberapa contoh peribahasa yang menggambarkan perpaduan rakyat Malaysia. Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga: 5 Peribahasa tentang Kekayaan, Pelajari biar Makin Bijaksana Atur Uang