“She Runs The World selalu menjadi ruang di mana perempuan merasa dilihat, didukung, dan dirayakan. Melihat begitu banyak ibu hadir bersama anaknya benar-benar menyentuh hati,” kata Founder dan Creative Director Heylocal, Nadya Rosmalina, dalam rilis yang diterima IDN Times.
She Runs The World 2025, saat Perempuan Berlari untuk Ruang Kebebasan

- She Runs The World 2025 menjadi momen solidaritas perempuan dari berbagai latar belakang, termasuk stroller moms, dalam ruang olahraga yang inklusif dan mendukung.
- Acara ini menampilkan keragaman komunitas perempuan pekerja dan ibu rumah tangga, serta memperkenalkan fasilitas Nursery Room dan ruang UMKM gratis.
- Heylocal memperkenalkan Runera Sport Series dan kolaborasi Hydro Flask x Heylocal Vol. 2 sebagai bagian dari perayaan gaya hidup aktif, sambil melanjutkan gerakan She Runs The World ke tiga kota besar.
Di sebuah pagi di Jakarta, jalanan yang biasanya sibuk berubah menjadi ruang penuh energi dan cerita. 1.200 perempuan dari berbagai latar belakang, pekerja urban, mahasiswa, komunitas perempuan, hingga para ibu dengan stroller, berkumpul untuk satu tujuan sederhana, yakni bergerak bersama. She Runs The World 2025, gelaran tahunan yang diprakarsai oleh Heylocal, kembali menjadi momen di mana olahraga, solidaritas, dan ekspresi diri perempuan bertemu dalam satu lintasan.
Tahun ini, pemandangan para stroller moms menjadi sorotan tersendiri. Ratusan ibu berlari sambil mendorong stroller berisi anak mereka, menghadirkan gambaran yang hangat dan penuh harapan. Sebuah simbol bahwa ruang olahraga kini semakin ramah, inklusif, dan menerima peran perempuan apa adanya tanpa harus meninggalkan identitas mereka sebagai ibu.
1. Ketika perempuan mengambil ruangnya sendiri

She Runs The World tidak hanya sebuah lomba lari, tetapi ruang aman bagi perempuan untuk mengisi ulang semangat mereka. Dari para Locallady, komunitas perempuan pekerja, sampai ibu rumah tangga yang ingin kembali aktif, acara ini memperlihatkan keragaman yang jarang ditemukan di event olahraga lain.
Tahun ini, Heylocal juga menghadirkan fasilitas Nursery Room, sebuah ruang mom-friendly agar ibu tetap bisa berolahraga sambil memenuhi kebutuhan anak. Bagi perempuan yang membangun bisnis kecil, panitia menyediakan ruang UMKM gratis untuk memperkenalkan karya dan produk mereka. Inklusivitas menjadi benang merah yang terasa sejak garis start hingga garis finis.
2. Runera sport series dan energi baru perempuan aktif

Tanpa menempatkan fokus pada penjualan, She Runs The World menghadirkan suasana yang kaya akan inspirasi olahraga. Di tengah acara ini, Heylocal memperkenalkan Runera Sport Series, lini pakaian olahraga yang dirancang untuk kenyamanan dan rasa percaya diri perempuan aktif. Tidak dengan narasi komersial berlebihan, koleksi ini hadir sebagai bagian organik dari ekosistem yang sudah dibangun Heylocal bertahun-tahun: :Dunia perempuan yang ingin tetap bergerak, apa pun tahap hidup mereka".
Kolaborasi Hydro Flask x Heylocal Vol. 2 juga hadir sebagai bagian dari perayaan gaya hidup aktif. Tumbler edisi khusus ini bukan sekadar merchandise, tetapi simbol kecil dari budaya “perjalanan bersama” yang dibangun Heylocal, lanjutan dari Vol. 1 yang dirilis pada event LadyFit Padel Tournament. Dengan menghadirkan komunitas, apparel, hingga kolaborasi yang thoughtful, Heylocal seperti mengatakan bahwa olahraga tidak harus kompetitif. Ia bisa menjadi ritual personal yang dirayakan bersama.
3. Gerakan yang meluas dan solidaritas yang menguat

Antusiasme yang besar membuat She Runs The World 2025 tidak berhenti di Jakarta saja. Tahun ini, Heylocal akan melanjutkan gerakan tersebut melalui roadshow ke tiga kota besar, membuka kesempatan bagi lebih banyak perempuan untuk ikut bergerak dan menemukan komunitas yang suportif.
Di balik euforia olahraga, terdapat juga sisi empati yang tidak kalah penting. Melalui kampanye “Thousand Hearts for Sumatra”, acara ini membawa donasi mulai dari Rp30.000 yang dibalas dengan pita hitam sebagai simbol solidaritas terhadap korban banjir di Sumatra.
“Setiap langkah kecil perempuan hari ini bisa membawa harapan bagi saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Solidaritas seperti inilah yang membuat komunitas ini berarti,” tambah Nadya.
Pada akhirnya, esensi She Runs The World bukan pada garis finis, tetapi pada perjalanan kolektif yang diiringi semangat saling menguatkan. Acara ini menegaskan bahwa perempuan Indonesia semakin berani mengambil ruang, tidak hanya dalam olahraga, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
She Runs The World 2025 menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi jembatan antara ekspresi diri, kebersamaan, dan keberanian untuk mengambil ruang. Bukan tentang siapa yang paling cepat, tetapi tentang siapa yang paling hadir untuk dirinya sendiri. Di sepanjang lintasan pagi itu, perempuan Indonesia berlari, berjalan, dan mendorong stroller dengan ritme yang berbeda-beda, tetapi dengan tujuan yang sama, yakni merayakan diri, komunitas, dan perjalanan yang tidak harus sempurna untuk tetap berarti.


















