Niat Umroh dan Tata Caranya Lengkap dengan Penjelasannya

Sempat dibatasi akibat pandemik COVID-19, kini kegiatan umrah kembali dilaksanakan seperti semula. Tentunya ini menjadi salah satu kabar gembira, terlebih bagi beberapa orang yang sudah mendaftar untuk ibadah umrah.
Bagi umat muslim yang ingin ibadah umrah, mengetahui dan memahami niat hingga tata cara umrah, menjadi hal penting yang perlu dipersiapkan. Lantas, bagaimana niat umroh? Tanpa perlu berlama-lama lagi, simak penjelasan lebih lanjut di artikel ini, yuk!
1. Penjelasan niat umroh
Niat jadi hal penting dalam rangkaian ibadah yang tak boleh terlewatkan. Melansir buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 3 oleh Wahbah az-Zuhaili, niat dilakukan dalam hati dan tak cukup hanya diucapkan oleh lisan. Jumhur ulama berpendapat bahwa mengucapkan niat adalah sunah, sehingga ada baiknya bila niat dilakukan pada keduanya.
Niat karena Allah SWT menjadi salah satu penyempurna suatu ibadah yang dilakukan. Seperti apa yang Nabi SAW sebutkan dalam hadis riwayat Umar bin Khattab, amalan yang dikerjakan bergantung dengan niatnya berikut ini.
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Artinya: "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu bergantung pada niatnya." (HR Bukhari & Muslim)
2. Bacaan niat umroh
Layaknya ibadah wajib atau sunah yang mengharuskanmu untuk mengucapkan niat terlebih dahulu, ibadah umrah pun demikian. Tujuannya adalah agar saat melaksanakan ibadah umrah, kamu dapat diberikan kemudahan Allah SWT dan segala permintaan doa yang dipanjatkan dapat tersampaikan.
Berikut ini adalah niat umroh:
Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.
Artinya: “Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah SWT. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah.”
Baca Juga: Apa Itu Tahallul Dalam Haji dan Umrah? Begini Penjelasannya!
Editor’s picks
3. Tata cara umroh
Jangan sampai keliru, berikut ini tata cara umrah yang harus dilaksanakan secara urut dan tertib:
- Miqat
Miqat adalah persiapan diri sebelum hendak melakukan serangkaian ibadah haji. Miqat bisa dilakukan mulai dari mandi besar, memakai pakaian ihram, berwudu, dan melakukan salat sunah ihram. Kemudian setelahnya, membaca niat umrah yang sudah dituliskan sebelumnya. - Menuju Masjidil Haram
Saat berjalan menuju Masjidil Haram, disunahkan membaca kalimat talbiyah seperti kebiasaan Rasulullah SAW saat umrah dan haji.
Adapun bacaannya sebagai berikut: Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syariika laka labbaik.
- Tawaf
Tawaf merupakan salah satu rukun haji yang dilakukan sebagai salah satu inti dari kegiatan ibadah umrah. Kegiatan ini dilakukan dengan cara berjalan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali. - Salat dua rakaat di depan Maqom Ibrahim
Maqom Ibrahim di sini merupakan sebuah tempat yang pernah dipijak oleh Nabi Ibrahim AS saat membangun Kabah.
Berikut ini niat swlat sunah tawaf dua rakaat:
Ushallî sunnatat thawf rak‘ataini mustaqbilal qiblati, ad’an lillâhi ta‘âlâ”
Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah tawaf dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah ta‘ala.
- Istirahat sejenak dan minum air zamzam
Hal ini bertujuan untuk memulihkan tenaga setelah melakukan serangkaian kegiatan umrah. Sebaiknya, sebelum meminum air zamzam, hendaknya membaca:
Allahumma Inni Asaluka 'Ilman Nafi'an Wa Risqon Waasi'an Wa Syifaa'an Min Kulli Daa'in Wa Saqomin Bi Romhatika Ya Arhamar Rohimiin.
Artinya: "Ya Allah, aku mohon kepadaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rizki yang luas dan sembuh dari segala sakit dan penyakit pikun dengan rahmatMu ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
- Sai
Sai merupakan kegiatan berlari-lari kecil dari Safa ke Marwah yang dihitung dalam satu kali perjalanan. - Tahallul
Tahallul adalah tahap akhir dari ibadah umroh yang dilakukan dengan mencukur sebagian rambut, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Laki-laki dapat dicukur hingga gundul, sementara wanita cukup sedikit saja.
Demikianlah penjelasan mengenai niat ibadah umrah. Semoga dapat bermanfaat untuk kamu, ya!
Penulis: Natasya Yolanda
Baca Juga: Perempuan Pergi Umrah Tanpa Suami, Apakah Diperbolehkan?