5 Sikap yang Harus Dihilangkan di 2019 untuk Sukses Wujudkan Resolusi

Setiap manusia sudah pasti memiliki idola mereka sendiri. Mereka yang sangat diidolakan karena banyak alasan. Mulai dari prestasi hingga kelebihan yang ia miliki. Kita seringkali berkaca dan bahkan menganggap agung mereka. Seolah merekalah kiblat kita dalam bersikap. Hal itu boleh-boleh saja, selagi tidak sampai membuat kita meremehkan diri sendiri.

Kamu adalah manusia yang juga telah berusaha sangat keras dalam mencapai apa yang kamu inginkan. Jangan hanya mencontoh sikap orang lain, sampai kamu pun lupa menghargai dirimu sendiri. Kamu lupa jika dirimu telah berjuang dan mengorbankan banyak hal. Kamu hanya fokus meniru orang lain dan lupa menjadi dirimu sendiri. Lalu apa kabar dirimu yang selalu ada untuk mendukungmu?

Di tahun mendatang, cobalah belajar memahami dirimu sendiri lebih dulu. Kamu harus tuntas mengenal siapa kamu dan apa yang kamu sukai sampai yang kamu butuhkan. Kamu berhak menjadi dirimu yang berharga. Jika tidak ada yang menghargaimu, maka belajarlah menghargai dirimu sendiri lebih dulu. Semua akan berubah jika kamu bisa bahagia dari dalam.

Tidak hanya tentang disiplin seperti datang tepat waktu hingga menepati janji dengan teman. Menghargai waktu bisa jadi memberikan pengaruh yang cukup besar untuk hidupmu. Di sini kamu juga harus bisa menghargai banyak kesempatan yang diberikan padamu.

Jika kamu merasa tidak beruntung dalam berbagai aspek kehidupan di tahun ini. Maka persiapkan dirimu untuk menyambut setiap kesempatan di tahun depan. Sebab keberuntungan hanya dimiliki oleh orang yang siap menyambut kesempatan yang datang padanya.

Koreksi dirimu, perbaiki managemen waktu yang kamu miliki sebelumnya. Jika dirasa banyak membuang waktu hanya untuk kesenangan semata, maka ini saatnya kamu sedikit lebih serius memikirkan hidupmu. Target yang kamu tulis bukan harus cepat dicapai, tapi mencapainya di waktu yang tepat.

Salah satu yang membuatmu sulit merasa bahagia adalah rasa syukur. Setiap orang pasti ingin mencapai hal yang besar dalam hidupnya. Setiap dari mereka akan berlomba mencapai impian terbesar hingga mampu ditunjukkan kepada sesamanya. Berusaha sekuat tenaga memang perlu, tapi tidak pernah merasa cukup pun akan membuat kita sulit bersyukur.

Benar memang jika kita mengingat kata orang zaman dulu. Lihatlah ke bawah, maka kamu akan lebih banyak bersyukur. Ungkapan ini seolah mengingatkan kita, jika hidup bukan hanya tentang kita yang ingin mencontoh dan menjadi seperti orang yang lebih dari kita. Mengikuti mereka seolah tidak pernah akan ada puasnya. Tapi melihat mereka yang jauh di bawah kita, akan membuat kita bersyukur jauh lebih banyak.

Bersyukurlah apapun yang ada di hidupmu. Mudah dan sulitnya, susah dan senangnya, semua harus kamu terima dan kamu syukuri. Tidak ada hidup yang berjalan lapang, jika kita tidak pernah merasa puas atas hidup kita. Puas bukan berarti berhenti mencoba hal baru lainnya. Tapi akan semakin memacu untuk menjadi yang lebih baik.

Di tahun ini rasanya kita terlena oleh kenyamanan sekitar. Dari gaya hidup hingga pola hidup yang mungkin saja sudah tidak sehat. Makan ini itu sesuai yang kita lihat di sosial media. Pergi kesana kemari tapi lupa berolahraga. Hingga mungkin bekerja cukup keras hingga semua hasil terkuras demi menebus mahal kesehatan.

Apakah itu yang sebenarnya kita inginkan? Atau hanya ingin tapi tidak kita butuhkan? Jika sudah mengesampingkan kebutuhan demi keinginan semata, maka segera hilangkan kebiasaan itu. Kamu berhak hidup lebih sehat untuk menjadi lebih produktif di tahun depan.

Mulailah dari memilih makanan yang sehat, tak apa sedikit lebih mahal jika memang demi kesehatan. Rajinlah berolahraga di akhir pekan atau di saat kamu senggang. Kurangi pergi yang tak perlu dan gunakan waktu untuk beristirahat.

Sukses mungkin sudah menjadi impianmu sejak lama. Kamu pun sebenarnya tahu, sukses bagi setiap orang tentu berbeda. Termasuk untukmu. Jika di tahun ini kamu merasa lelah karena terlalu memaksakan diri menjadi sempurna, maka cobalah koreksi caramu.

Tidak ada yang salah. Kamu berhak berjuang dan berusaha mengerjakan setiap tugasmu dengan sebaik-baiknya. Tapi tidak dengan memaksakan diri menjadi sempurna. Kamu perlu ingat bahwa di dunia tidak ada yang sempurna. Semua orang pun pasti melakukan salah.

Jika kamu melakukan kesalahan, jangan ragu mengakui dan meminta maaf. Tidak hanya kepada orang lain, tapi kepada dirimu sendiri. Berusaha menjadi lebih baik tentu berbeda dengan memaksakan diri menjadi manusia sempurna. Di tahun depan, kamu harus bisa memilih dan memilah mana yang benar-benar kamu perjuangkan untuk dirimu sendiri, maka yang hanya tuntutan atau dorongan orang lain. Kamu akan semakin tahu beda rasanya.