5 Macam Filosofi Hidup Orang Jepang Selain Ikigai, Ajari Kebijaksanaan

Jalan meraih inner peace

Selain terkenal dengan etos kerja dan produktivitasnya yang tinggi, masyarakat Jepang juga terkenal dengan gaya dan konsep hidupnya. Inilah salah satu yang membuat negara mereka maju.

Di antara banyaknya konsep filosofi hidup masyarakat Jepang, lima konsep ini patut kita tahu dan contoh, loh. Apa saja? Tak hanya konsep Ikigai, berikut filosofi hidup orang jepang yang mengajarkan kebijaksanaan.

1. Kaizen

5 Macam Filosofi Hidup Orang Jepang Selain Ikigai, Ajari KebijaksanaanIlustrasi orang yang sedang berproses meraih sesuatu. (unsplash.com/ @barneyyau)

Secara harfiah, kaizen terdiri dari dua kata, yakni kai  yang artinya perubahan dan zen yang artinya baik. Jadi, kaizen merupakan continual improvement. Namun, fokus perbaikan untuk perubahannya dilakukan secara bertahap dengan langkah-langkah kecil.

Perubahan positif yang bertahap kita lakukan, meski pun kecil, pasti suatu saat akan menghasilkan perubahan yang signifikan. Konsep kaizen kerap dipakai perusahaan-perusahaan agar organisasi mereka dapat berkembang. Namun, menerapkan untuk kehidupan individu, juga merupakan ide yang sangat baik.

2. Shikata ga nai

5 Macam Filosofi Hidup Orang Jepang Selain Ikigai, Ajari Kebijaksanaanilustrasi melepaskan (pixabay.com/ pixel2013)

Shikata ga nai merupakan sebuah frasa atau ungkapan dalam bahasa Jepang. Shikata ga nai yang dalam bahasa aslinya ditulis 仕方が無い. Terdiri dari kata 仕方 (shikata) yang artinya jalan atau bisa juga metode (ini bisa juga dikiaskan kepada tindakan seseorang terhadap sesuatu). Juga kata 無い (nai) yang menempel dengan partikel が dan memiliki arti tidak ada.

Dengan memahami struktur frasa di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa shikata ga nai memiliki makna bahwa tidak ada tindakan (yang dapat kita lakukan). Tidak ada yang bisa kita lakukan, bisa jadi karena sesuatu memang tidak dapat ditolong atau diubah lagi. Kita hanya bisa menerima lalu melepaskannya. Maka dari itu konsep shikata ga nai  mendorong kita untuk melepaskan atau merelakan sesuatu.

Baca Juga: Menjalani Hidup dengan Konsep Hidup ala Orang Jepang, Ikigai

3. Wabi sabi

5 Macam Filosofi Hidup Orang Jepang Selain Ikigai, Ajari Kebijaksanaanilustrasi self love (unsplash.com/ @giulia_bertelli)
dm-player

Melansir buku Wabi Sabi Japanese Wisdom for a Perfectly Imperfect Life karya Beth Kempton, wabi sabi berasal dari dua kata yang terpisah. Pertama, wabi yang berkaitan dengan menemukan keindahan dalam kesederhanaan, serta menemukan kekayaan dan ketenangan spiritual. Kedua, sabi yang berkaitan dengan keindahan yang timbul seiring berjalannya waktu. 

Sedangkan gabungan dari wabi dan sabi, melahirkan konsep menemukan keindahan dari hal-hal yang tidak sempurna, tidak kekal, dan tidak lengkap. Konsep ini pada akhirnya akan membantu kita agar tergerak untuk menerima kekurangan, tetap berjuang menjadi pribadi yang lebih baik, dan bersyukur atas segala sesuatu.

4. Oubaitori

5 Macam Filosofi Hidup Orang Jepang Selain Ikigai, Ajari Kebijaksanaanilustrasi bahagia dengan diri sendiri (unsplash.com/ @jacksondavid)

Oubaitori berati tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Konsep ini terinspirasi dari bunga pohon cherry, plum, peach, dan apricot yang mekar ketika musim semi tiba.

Namun, meski sama-sama mekar di musim semi, masing-masing pohon memiliki urutan, cara, dan waktu tertentu ketika mekar. Begitu pun rasa dari buah yang mereka hasilkan berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing.

Oleh karena itulah, ketika ada yang membanding-bandingkan keempat pohon ini, tentu terasa aneh bukan? Sama seperti pohon-pohon tersebut, kita pun tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Pada dasarnya setiap orang akan tumbuh dan berbuah dengan caranya masing-masing.

5. Kintsugi

5 Macam Filosofi Hidup Orang Jepang Selain Ikigai, Ajari Kebijaksanaanilustrasi keramik pecah yang direkatkan kembali (unsplash.com/ @motoki)

Jepang memiliki kesenian unik bernama Kintsugi. Kintsugi merupakan teknik merekatkan kembali keramik yang telah pecah menggunakan pernis berwarna emas. Setelah dipernis, keramik yang pecah dan seolah tidak berguna lagi ini akan terlihat lebih indah dan memiliki nilai seni yang lebih tinggi.

Orang Jepang menggunakan seni kintsugi ini sebagai filosofi hidup. Jika diibaratkan, manusia sama halnya dengan keramik tadi. Jika kita hancur karena terus menerus mengalami kegagalan, bukan berarti kita jadi tidak berguna. Kita hanya perlu memperbaiki bagian demi bagian yang rusak dengan polesan emas.

Nah, ternyata luar biasa, ya beberapa filosofi hidup orang jepang ini. Konsepnya bisa banget kita adaptasi ke dalam kehidupan pribadi kita, nih!

Baca Juga: 5 Filosofi Hidup dari Keberadaan Sungai, Sumber Kehidupan!

Silvilla Sani Photo Verified Writer Silvilla Sani

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya