Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi marah (pexels.com/Keira Burton)

Di antara kenyataan pahit yang sulit diterima oleh seseorang, yakni mengakui ketidaksempurnaan yang dimiliki. Sangatlah mudah menunjuk kesalahan orang lain, tapi giliran orang lain menunjuk kekurangan diri seringnya malah bersikap defensif.

Tentu saja sikap ini gak baik dan dapat merusak hubungan interpersonal. Lambat laun orang jadi sebal bergaul dan bukan tak mungkin kamu jadi dikucilkan karena muak dengan sikapmu yang sulit sekali mengakui kesalahan.

Nah, agar kamu bisa sadar diri dan lebih mudah dalam mengakui kesalahan maupun kekurangan ada beberapa tips yang dapat dilakukan. Seperti apa? Pastikan menyimaknya baik-baik, ya.

1. Mengaku salah bukan berarti lemah

ilustrasi memegang rambut (pexels.com/Flávio Santos)

Salah satu alasan seseorang sulit sekali mengaku salah dan meminta maaf, ialah mengasosiasikan perilaku tersebut dengan kelemahan diri. Sebenarnya pemikiran seperti ini bisa dipahami mengingat masih banyak yang mengaitkan kekeliruan dengan sikap ceroboh, bodoh, hingga tidak kapabel. Padahal, nyatanya setiap orang selalu berpeluang melakukan kesalahan.

Untuk menghindari persepsi negatif, akhirnya kamu jadi keras kepala merasa benar meski sudah jelas-jelas salah. Sebaiknya pandangan seperti ini dihilangkan, ya. Orang yang mengakui kesalahan justru menunjukkan pribadi kuat, lho, karena dibutuhkan integritas tinggi agar seseorang mau menyadari kesalahan dan meminta maaf.

2. Koreksi diri dulu sebelum menunjuk orang lain

ilustrasi bicara (pexels.com/SHVETS production)

Langkah selanjutnya agar bisa lebih sadar diri, yakni sebelum menunjuk orang lain hendaknya koreksi diri sendiri dulu apakah kamu lebih baik dari orang yang kamu tunjuk itu. Bisa jadi malah kamu sendiri lebih buruk, lho. Sering-sering mengevaluasi diri seperti ini bisa membantumu untuk lebih rendah hati, dan sikap rendah hati menjadi kunci untuk dapat menyadari kesalahan diri sendiri.

3. Open minded

Default Image IDN

Orang yang punya pemikiran sempit cenderung menganggap dirinya selalu benar, dan orang yang berseberangan denganmu selalu salah. Masalahnya, cara berpikir seperti ini bisa memancing konflik karena gak semua orang punya pemikiran selaras denganmu. Inilah kenapa penting sekali punya pandangan terbuka.

Open minded membuatmu bisa menerima ide atau pandangan orang lain yang tidak sejalan. Kendati gak sampai mempraktikkan, tapi setidaknya bisa tetap respek terhadap orang lain. Selain itu, kalau memang ternyata jelas-jelas salah tidak kesulitan untuk mengakuinya.

4. Menempatkan diri di posisi orang lain

ilustrasi dua wanita (pexels.com/cottonbro)

Di antara hal termudah untuk bisa lebih legawa dalam mengakui kesalahan, adalah menempatkan diri di posisi orang lain. Saat seseorang merasa terluka dengan ucapan atau tindakanmu, cobalah memosisikan diri sebagai mereka. Ketika kamu diperlakukan seperti itu kira-kira bakal sakit hati gak.

5. Minta orang lain untuk jujur

ilustrasi teman (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Gak semua orang bisa bersikap terbuka ketika dirinya terluka. Ada pula yang memilih langsung menghindar saat sedang tersinggung. Masalahnya, terkadang kamu bingung sudah melakukan kesalahan apa.

Untuk itu, cobalah minta orang-orang sekitarmu agar senantiasa jujur jika ada sikap atau perbuatan yang bikin mereka tersakiti. Dengan demikian bisa jadi masukan untuk perbaikan diri. Sikap seperti ini juga dapat menunjukkan bahwa kamu memang tulus berkeinginan untuk berubah, dan pastinya akan diapresiasi dengan baik.

6. Berterima kasih ketika mendapat kritikan konstruktif

ilustrasi ngobrol (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Kamu akan sulit melakukan introspeksi bila bersikap anti kritik. Kritik memang gak mengenakkan, tapi selama kritikan itu bersikap konstruktif maka perlu disambut dengan tangan terbuka, lho. Kamu malah patut berterima kasih saat ada yang memberi masukan positif, karena berarti mereka cukup care.

Sikap saling memaafkan sangat diperlukan dalam menunjang hubungan interpersonal yang sehat. Namun, gimana mau saling memaafkan jika untuk sadar sudah melakukan kesalahan aja tidak. Semoga tips tadi bisa sedikit membantumu agar bisa sadar diri dan berani mengakui kesalahan, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorL A L A .