Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
theodysseyonline.com

Hai kawan. Masih ingatkah kau denganku? Bisa jadi engkau telah melupakanku. Karena bagimu dulu aku tak ada artinya. Kehadiranku bahkan seperti ada dan tiada bagimu. Jadi ijinkanlah aku kembali memperkenalkan diriku. Ijinkanlah aku mengingatkan semua kenangan yang telah kita lalui bersama-sama di bangku sekolah. Kenangan yang mungkin indah untukmu namun buruk untukku.

Hai kawan. Ingatkah kau dulu kepada seorang anak perempuan bertubuh tambun, berkepang dua dengan wajah yang biasa, bergigi maju dan terlihat paling lemah? Itu adalah aku. Kau mungkin masih tidak bisa mengingatnya. Jadi kuharap kau bersedia sedikit repot membuka album kenangan sekolah dan mencari aku di antara ratusan murid lainnya. Tenang, aku tak akan sulit untuk kau temukan. Karena aku terlihat berbeda di antara murid-murid wanita lainnya.

Hai kawan. Dari dulu aku ingin mengajukan sebuah pertanyaan untukmu. Apa salahnya jika aku terlihat berbeda di antara murid wanita lainnya? Apa salahnya jika aku di matamu tidak terlihat menarik apalagi cantik? Sedang Tuhanlah yang menciptakanku. Apa kau pernah berpikir saat kau menertawakan kekurangan fisikku berarti kau juga sedang menertawakan ciptaan Tuhan? Padahal kau juga diciptakan oleh-Nya. 

Hai kawan. Apa alasanmu membully ku dulu adalah karena hal itu? Karena kekurangan fisikku? Entah apapun alasannya, tahukah kau saat itu kau sudah merenggut kebahagiaan masa sekolahku. Orang bilang masa sekolah adalah masa yang paling menyenangkan. Sedangkan bagiku masa sekolah adalah masa tersuram untukku. Hinaan demi hinaan menghias hari-hariku. Mata yang penuh penolakan seolah-olah telah menjadi makananku. Cibiran dan pengucilan datang silih berganti.

Editorial Team

EditorLala -

Tonton lebih seru di