6 Tanda Hidupmu dalam Masalah Serius, Mari Perbaiki

- Membenci hampir semua orang, termasuk diri sendiri
- Senang melihat orang susah, susah lihat orang senang
- Sering bangun tidur tanpa tahu akan melakukan apa seharian nanti
Kamu tahu bahwa tidak ada hidup yang bebas dari masalah. Semua orang memiliki persoalan masing-masing. Pengetahuan ini penting supaya dirimu lebih sabar dan gigih dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Akan tetapi, jangan pula kamu terlalu menormalkan segala jenis persoalan. Ada tanda hidupmu dalam masalah serius yang perlu diwaspadai. Kalau persoalan kecil yang diabaikan dapat makin besar, apalagi masalah yang berat.
Harus ada tindakan yang segera diambil supaya hidupmu menjadi lebih baik. Beberapa di antara persoalan serius di bawah ini barangkali justru gak terasa sebagai problem buatmu. Namun, dampak buruknya ke hidupmu amat nyata.
1. Membenci hampir semua orang

Dari sekian banyak orang yang dikenal olehmu, berapa yang membangkitkan perasaan negatifmu? Kamu bahkan bisa langsung cenderung tidak menyukai orang yang baru ditemui. Ada saja hal-hal yang menurutmu gak baik dari mereka.
Pun tanpa dirimu dapat menunjukkan bukti keburukannya. Kamu tidak menyukainya hanya dengan modal pokoknya gak suka. Sementara terhadap orang-orang yang setiap hari ditemui seperti saudara, tetangga, dan teman kerja banyak sekali kritikmu atas mereka.
Kebencianmu yang tertuju pada banyak orang bukan karena mereka benar-benar pernah menyakiti atau merugikanmu. Boleh jadi kamu sebenarnya justru membenci diri sendiri. Kebencian pada diri dipantulkan ke orang lain.
2. Senang melihat orang susah, susah lihat orang senang

Kedengkian sudah meresap dalam jiwamu. Hatimu gembira bukan main kalau melihat orang lain tertimpa musibah. Sekalipun lisanmu menyatakan simpati, hatimu tidak pernah berempati.
Malah sering kali kamu cuma menyalahkan mereka atas kemalangan tersebut. Sebaliknya, diam-diam hatimu seperti terbakar setiap orang lain dalam kebahagiaan. Lagi-lagi perkataanmu mungkin masih dapat menipu. Seakan-akan kamu ikut gembira.
Namun, batinmu menjadi tidak pernah tenang. Ini merupakan persoalan serius sebab dapat mengubahmu menjadi orang yang sangat jahat. Kamu bisa ingin mencelakakan atau melukai hati orang cuma buat kasih makan sisi gelap dirimu yang kian rakus.
3. Sering bangun tidur tanpa tahu akan melakukan apa seharian nanti

Artinya hanya satu hal, yaitu kamu tidak punya aktivitas penting untuk mengisi hari-harimu. Waktu luangmu terlalu banyak. Di hari libur pun seharusnya dirimu tetap memiliki rencana akan mengerjakan apa saja baik di dalam maupun luar rumah.
Apalagi sepanjang hari kerja. Kemungkinan terbesar dirimu dalam keadaan tidak bekerja, kuliah, atau mempunyai kegiatan rutin lainnya. Satu-satunya cara buat mengatasinya ialah dengan kamu mencari kesibukan.
Padati hari-harimu dalam seminggu dengan berbagai jadwal. Hal yang mendesak ialah memiliki pekerjaan karena itu akan otomatis memberimu kesibukan 5 sampai 6 hari dalam sepekan. Menjelang Sabtu dan Minggu dirimu pasti sudah punya rencana buat refreshing.
Bekerjalah apa saja dulu daripada setiap hari kamu bangun tanpa tahu akan melakukan apa. Hal ini dapat membuatmu merasa hampa, tidak berharga, dan depresi. Tentu produktivitasmu juga nyaris gak ada.
4. Perasaan gagal terus-menerus

Perasaan gagal yang selalu menghantui tidak karena kamu benar-benar baru mengalami kegagalan. Dirimu tak kalah dalam lomba apa pun juga dapat merasa gagal. Seperti kamu merasa gagal lantaran tidak bisa membahagiakan orangtua.
Gagal sebagai pasangan dan ayah atau ibu bila dirimu sudah mempunyai anak. Saking seringnya kamu merasa gagal sampai seperti tak pernah punya satu pun keberhasilan. Padahal, dengan dirimu masih bertahan hingga hari ini sudah bukti keberhasilan dalam hidupmu.
Tidak mudah untuk melalui hari demi hari selama puluhan tahun usiamu. Pasti ada berbagai rintangan yang tanpa terasa telah diatasi olehmu dengan sangat baik. Kamu cuma lebih fokus pada kegagalan daripada keberhasilan.
5. Selalu menyalahkan orang dan keadaan

Meski tampaknya ini hal yang paling masuk akal buatmu, sejatinya kamu justru dalam masalah serius. Kamu kehilangan kendali atas hidupmu. Sedikit-sedikit dirimu menuding orang lain sebagai penyebab ketidakenakan di hidupmu.
Ini sama artinya dengan kamu menyerahkan hidupmu ke tangan mereka. Susah dan senang dalam hidupmu seolah-olah ditentukan oleh orang lain. Padahal, seandainya kamu mengambil kontrol yang lebih besar juga bisa.
Sering kali tindakan mengambinghitamkan orang dan keadaan hanya karena kamu kurang bernyali menghadapi kesalahan sendiri. Jika dirimu berani mengakui kesalahan pribadi yang bikin hidupmu tak menyenangkan lebih mudah untukmu memperbaiki situasi. Hidupmu sukar maju kalau kamu sibuk menyalahkan hal-hal eksternal.
6. Tak pernah lepas dari masalah keuangan

Sesekali setiap orang menghadapi persoalan terkait uang. Bukan hanya kekurangan uang di masa-masa tertentu. Bisa juga kena tipu, gagal dalam berinvestasi, dan sebagainya. Bahkan kadang kala orang harus berutang juga bukan aib. Terpenting ia dapat melunasi pinjamannya tepat waktu.
Demikian pula bila perlahan-lahan keuangannya bisa membaik sampai stabil kembali. Soal keuangan baru menjadi masalah serius apabila tidak pernah berhenti membelitmu. Utangmu bukannya berkurang malah bertambah dari waktu ke waktu.
Kamu juga seperti tak belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya. Dirimu selalu jatuh ke lubang yang sama. Bahkan tambah lama kamu terperosok kian dalam. Saat kondisi keuanganmu sehancur ini barangkali dirimu membutuhkan penasihat dan perencana keuangan untuk membantu menyelesaikan masalahmu.
Kalau tanda hidupmu dalam masalah serius tidak segera diatasi, kamu bakal gak berkembang. Cara pandangmu terhadap banyak hal mesti diperbaiki. Menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang positif juga bagus agar pemikiranmu lebih runtut dan logis.


















