Anxious attachment merupakan perasaan gelisah atau tak tenang jika tak terkoneksi dengan orang lain. Seseorang yang mengalami perasaan ini akan terus membutuhkan orang lain di dekatnya.
Kerap kali ia akan merasa seperti terasingkan atau dikucilkan saat sedang sendirian. Dilansir Healthline, berikut lima tanda anxious attachment yang bisa kamu kenali.
Rasa takut diabaikan atau dilupakan oleh orang lain mungkin kamu alami. Ini sebagai bentuk dari trauma masa kecil yang membuatmu merasa harus selalu terikat dengan orang sekitar. Bisa jadi ada pengalaman tidak menyenangkan yang membuatmu ketakutan tanpa alasan.
Mungkin dulu kamu pernah punya pengalaman ditinggalkan oleh orangtua atau orang yang sangat berarti buatmu. Trauma itu terpendam dan menyebabkan luka batin yang sulit untuk kamu sembuhkan. Sehingga kamu sangat takut jika di kehidupanmu sekarang kamu akan diabaikan lagi oleh seseorang.
Sebisa mungkin kamu selalu berusaha untuk tak sendirian. Kamu mencari tempat dimana kehadiranmu sangat dirasakan. Sehingga, kamu mulai tergabung dari satu kelompok ke kelompok lain, hal yang terpenting adalah kamu tidak benar-benar sendirian.
Biasanya, kamu akan selalu ingin berada dalam satu lingkup hubungan baik itu pertemanan, sebuah kelompok atau apa pun. Demi menjamin rasa gelisah yang kamu rasakan tidak timbul karena merasa sendirian.
Keresahan dari dalam dirimu membuatmu selalu ingin berada bersama sekelompok orang. Kamu akan mulai mengakrabkan diri dan bisa merasa begitu dekat dengan seketika. Kamu benar-benar haus akan sebuah hubungan dan perhatian.
Kamu tak bisa jika harus menjalani hidupmu seorang diri dalam banyak waktu. Hal ini yang menyebabkan sebenarnya kamu lah yang lebih membutuhkan orang lain dalam hidupmu. Padahal mungkin orang lain menganggap hubungan yang terjalin itu biasa saja.
Semakin kamu merasa membutuhkan orang lain, akan membuatmu semakin mendewakan mereka. Artinya, kamu bisa saja menjadi seorang people pleasure karena kebutuhanmu akan kehadiran mereka. Kamu mencurahkan semua emosi atau perasaan agar orang lain nyaman dan tetap bersamamu.
Jika terus berlarut, kamu akan semakin mengabaikan dirimu sendiri. Kamu akan sangat takut ditinggalkan karena mereka adalah segalanya bagimu. Parahnya lagi, kamu bisa saja memaklumi berbagai perilaku toksik yang mungkin kamu terima selama ini.
Memiliki batasan diri itu sangat penting, demi membentengi dirimu dari rasa sakit. Namun sebaliknya, seseorang dengan anxious attachment akan membiarkan orang lain melewati batasan. Kamu cenderung tidak memiliki batasan terhadap perilaku orang lain.
Ketakutanmu akan sebuah pengabaian membuatmu menerima segala perlakuan buruk dari orang lain. Kamu benar-benar membutuhkan validasi dari orang lain, sehingga mereka bisa saja berlaku semena-mena terhadapmu.
Kelima hal di atas bisa jadi tanda kalau kamu sebenarnya punya rasa anxious attachment. Yuk, mulai jadi mandiri, sayangi dirimu dan gak bergantung dengan orang lain!