Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Pengembang Properti yang Bermasalah, Jangan Salah Pilih!

ilustrasi rumah (pexels.com/Kindel Media)

Menemukan pengembang properti yang tepat menjadi langkah penting sebelum membeli rumah. Tujuannya tak lain untuk meminimalisasi risiko terjadinya serangkaian masalah di kemudian hari yang timbul karena pengembang kurang bisa dipercaya.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali beberapa tanda pengembang properti yang bermasalah sebelum membuat keputusan pembelian. Kalau kamu menemukannya, lebih baik mundur daripada menyesal kemudian!

1. Kurangnya reputasi yang solid

ilustrasi proses membeli rumah (pexels.com/Kindel Media)

Reputasi adalah segalanya dalam bisnis properti. Karenanya, sebelum memutuskan membeli rumah, pastikan untuk melakukan riset tentang pengembang properti di balik proyeknya.

Dalam hal ini, kamu bisa membaca ulasan konsumen, mencari tahu proyek yang tengah berjalan atau telah diselesaikan, dan menggali informasi dari pembeli dan penghuni rumah di proyek yang diincar. Hindari pengembang properti yang mendapat kesan negatif atau mempunyai histori proyek yang gak memuaskan.

2. Kualitas bangunan yang buruk

ilustrasi orang merenovasi rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Salah satu indikasi penting untuk melihat kualitas pengembang ialah kualitas bangunan yang dihasilkan. Perhatikan dengan seksama material bangunan yang digunakan, konstruksi, dan perawatan yang diberikan pada proyek yang sedang berjalan atau yang telah rampung.

Kalau kamu melihat tanda-tanda, seperti retakan yang muncul atau pintu dan jendela yang tidak rata dalam waktu singkat setelah rumah dibangun, itu bisa menjadi petunjuk bahwa pengembang properti tersebut gak memprioritaskan keamanan dan keberlanjutan.

3. Ketidakjelasan dokumen dan kontrak

ilustrasi proses pembelian rumah (pexels.com/Alena Darmel)

Dalam bisnis properti, dokumen dan kontrak menjadi landasan hukum yang mengatur hubungan antara pengembang dan pembeli. Jika pengembang menunjukkan ketidakjelasan atau enggan memberikan informasi terkait kontrak, itu bisa menjadi sebuah red flag.

Pastikan untuk membaca semua dokumen dengan cermat sebelum menandatangani apa pun. Kalau ada kebingungan atau kekurangan dalam dokumen tersebut, segera konsultasikan dengan ahli hukum atau penasehat keuangan sebelum melanjutkan.

4. Keterlambatan waktu proyek

ilustrasi proses survei rumah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penundaan proyek konstruksi dapat menjadi tanda bahwa developer properti gak mampu mengelola proyek dengan efisien. Keterlambatan yang berlangsung terus-menerus dapat mengganggu rencana keuangan dan kehidupan konsumen secara keseluruhan.

Oleh karena itu, pastikan untuk meminta informasi yang jelas tentang jadwal proyek dan berkomunikasi secara berkala dengan developer. Hal ini juga bisa dicantumkan dalam kontrak untuk mengikat pengembang untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana. 

5. Kurangnya costumer service yang responsif

ilustrasi customer service (pexels.com/Mikhail Nilov)

Customer service atau pelayanan pelanggan yang gak responsif juga termasuk red flag yang kerap diabaikan calon pembeli. Padahal, komunikasi yang efektif dan responsif antara pengembang dan pembeli merupakan kunci penting untuk memastikan segalanya berjalan dengan lancar.

Kalau kamu kesulitan mendapat tanggapan yang cepat, ini dapat mengindikasikan bahwa pihak pengembang mungkin kurang memprioritaskan kebutuhan konsumen. Mereka juga bukan gak mungkin lepas tangan ketika terjadi masalah dalam pembangunan dan selama transaksi berlangsung.

Saat hendak membeli rumah, kamu perlu memerhatikan deretan tanda di atas agar gak terjebak dalam proyek pengembang yang gak bertanggung jawab. Ingatlah untuk selalu melakukan riset secara komprehensif sebelum membuat keputusan guna menghindari masalah di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us