Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan mengetik cerita (pexels.com/Vlada Karpovich)

Menulis bisa menjadi kegiatan yang menantang. Sudah capek-capek menulis, eh, bingung menentukan penutup buat tulisan kita. Ujung-ujungnya pakai formula yang itu-itu aja. Kalau bukan dimulai dengan kata itulah, ya, pakai inilah. Lama-lama jadi bosan! 

Mau tahu solusinya? AS Harris Sumadiria dalam buku berjudul Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature: Panduan Praktis Jurnalis Profesional (2011) menjabarkan empat teknik menutup cerita menurut Williamson. Ia bahkan menambahkan satu lagi untuk melengkapi empat teknik yang ada. 

Nah, lima teknik ini nyatanya bisa diaplikasikan ke dalam berbagai jenis tulisan, lho. Kamu tinggal simak mulai dari teknik nomor satu.

1. Gunakan ringkasan untuk menutup cerita

ilustrasi dua orang pria mengetik cerita (pexels.com/Proxyclick Visitor Management System)

Penutup ringkasan, seperti namanya, berguna untuk meringkas tulisan yang telah kamu buat. Pada umumnya, teknik ini akan tampak seperti kembali ke paragraf awal alias intro.

Penutup ringkasan juga membantu penulis untuk membimbing pembaca mengingat kembali pokok-pokok cerita. Namun, uraiannya tentu memiliki redaksi yang berbeda.

Teknik meringkas ini setidaknya bisa membuat pembaca memetik kesimpulan yang tepat. Pembaca jadi menangkap apa yang seharusnya dipikirkan.

Contoh:

  • Sampah elektronik menjadi sampah yang sulit terurai. Sampah ini tentu perlu melalui proses daur ulang. Namun, kita juga bisa memanfaatkannya menjadi sesuatu yang lain agar tidak menyia-nyiakannya begitu saja.
  • Bandung kini punya destinasi baru. Lembang Zoo bisa menjadi pilihan wisata pada akhir pekan. Harganya yang terjangkau membuat wisatawan tergiur untuk mampir ke kebun binatang satu ini.

2. Penutup menyengat untuk membuat pembaca terlonjak

Editorial Team

3+

Tonton lebih seru di