Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ternyata Ini 6 Kebiasaan yang Memicu Stres dan Anxiety

pexels.com/pixabay

Ada banyak penyebab seseorang mudah terkena anxiety. Terkadang, malah kebiasaan umum yang sering dilakukan memimpin pada hal-hal tak baik. Oleh karena itu, jagalah tubuh dan kebiasaanmu tiap hari. Jangan sampai mempengaruhi kesehatan mental dan psikis.

Berikut 6 kebiasaan umum yang dapat memicu anxiety.

1. Memanjakan diri menjadi seorang pemalas

pexels.com/bruce mars

Saat kita merasa terlalu nyaman, kita akan memanjakan diri dengan tidur-tiduran, malas melakukan aktivitas, itu akan menyebabkan kita mudah stres, ketidakstabilan mood, juga ketidakacuhan akan lingkungan sekitar. Olahraga juga penting bukan hanya bagi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental sebab dapat mengurangi stres.

2. Sering menunda waktu makan

pexels.com/DariaShevtsova

Tidak memberi asupan pada tubuh hanya akan membuatmu lebih mudah terkena stres. Saat kamu tidak makan dengan cukup, maka tubuhmu akan kekurangan gula yang membuat kamu mudah merasa marah, khawatir, dan mudah kesal. Nutrisi makanan juga berpengaruh pada kesehatan mental dan pikiran.

3. Sering membuka media sosial

Pexels/picjumbo.com

Kebiasaan umum ini pasti akan membuatmu—secara sadar atau tidak—akan membandingkan hidupmu dengan orang. Saat kamu melihat mereka bahagia di unggahan mereka, kamu mulai merasa khawatir dan mulai bertanya-tanya, apa hidupmu sebaik mereka? Juga, menghabiskan waktu di sosial media memberi efek penyesalan sebab tidak menggunakan waktu dengan baik.

4. Tidak mendapat waktu tidur yang cukup

Pexels/Ivan Oboleninov

Minimalnya, butuh 7 jam tidur agar kamu lebih sehat dan merasa berenergi. Kalau kamu sering memotong waktu tidur, kamu akan dengan mudah terserang stres tinggi, ketidakstabilan mood, sistem imun yang lemah, juga fungsi kognitif menurun. Kekurangan waktu tidur juga menyebabkan anticipatory anxiety, jadi hati-hati, guys. Mulai perhatikan waktu tidurmu, ya!

5. Menutup diri dari pertemuan sosial

Pexels/Muhammad Rifki Adiyanto

Menghabiskan waktu dengan orang lain nyatanya dapat mengurangi pikiran negatif dan kekhawatiran yang seringkali merambati otak kita. Terutama, menghabiskan waktu dengan orang-orang suportif dapat membuat kita semakin termotivasi.

Memang sebagai introver, kita lebih suka me time di rumah. Namun, ada beberapa waktu saat kita memang harus melihat dunia luar dan bersosialisasi, walau hanya dengan orang-orang terdekat yang kita sayang.

6. Sering mendengarkan lagu galau

Misophonia dapat disebabkan oleh gangguan mental (pexels/segopotso makhutja)

Lagu-lagu sedih dapat berefek pada mood dan emosi kita. Lantunan nada sedih itu dapat memperparah kondisi hati kita. Lain kali saat tengah merasa sedih atau khawatir, lebih baik dengarkan lagu-lagu ceria yang memiliki makna positif.

Nah, 6 kebiasaan sederhana di atas ternyata dapat mengembangkan kekhawatiran, lho! Jadi, hati-hati, ya! Yuk, lebih bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us