Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
eonline.com

Semua orang tahu, karpet merah dunia fashion dan entertainment hanya ditapaki orang-orang berbentuk badan ideal dengan rupa yang rata-rata dilabeli lebih dari “lumayan”. Hal itu seakan sudah menjadi kesepakatan umum. Namun, belakangan, konvensi soal model itu luruh.

Default Image IDN

Dalam beberapa tahun terakhir, profesi model rupanya tak hanya milik orang-orang bertubuh proporsional dengan kaki jenjang, perut rata, dan rahang memperlihatkan tulang-tulangnya yang tegas. Contohnya adalah Tess Holliday, model plus size asal Los Angeles.

Yuk simak perjalanan model yang inspiratif ini.

Sebuah agensi iklan pernah 'menyakitinya'.

Default Image IDN

Tess pernah ditolak mentah-mentah saat mendaftar menjadi model plus size di Atlanta, Georgina, saat usianya 15 tahun. Ia memang bercita-cita jadi model sejak remaja. Sayangnya, ia ditolak. Padahal tubuhnya sudah besar dan tingginya 163 sentimeter .

Sebuah agensi iklan melontarkan pertanyaan yang cukup mengejutkan, katanya: jangankan mau jadi model, masuk katalog saja sudah sangat beruntung.

Mendengar hal itu, ia tak lantas mengubur mimpinya. Tess mencoba peruntungan menjadi makeup artist, hair stylist, dan creative director di sebuah acara fashion show. Setelahnya, ia pindah ke Los Angeles.

Dan mimpi-mimpi itu terwujud.

Editorial Team

Tonton lebih seru di