Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membuat Anggaran Pernikahan Sesuai Rencana, Hindari Over Budget

ilustrasi pesta pernikahan (unsplash.com/Carlo Buttinoni)
ilustrasi pesta pernikahan (unsplash.com/Carlo Buttinoni)

Mengadakan pesta penikahan memang jadi tantangan yang sulit bagi setiap calon pasangan. Ada yang dari awal berniat untuk membiayai sendiri pesta pernikahannya. Namun, tidak sedikit juga yang beruntung didukung oleh orangtua, bahkan ada yang di-endorse dari berbagai sponsor.

Baik itu bayar sendiri atau dibayarkan oleh pihak lain, berjaga-jaga dari hal terburuk tetap harus dilakukan, seperti anggaran pernikahan yang menggelembung. Supaya bisa dihindari, kamu perlu membuat anggaran pernikahan secara teliti dengan melakukan lima langkah ini.

1.Diskusi jujur dengan calon pasangan tentang kemampuan finansial kalian berdua

ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah jujur dengan kemampuan finansial kalian. Meski harapannya pernikahan dirayakan secara mewah, tapi jangan sampai hal ini membuat kalian berdua berhutang atau mengalami kesulitan finansial.

Tak jarang calon pengantin terbuai dengan istilah pesta sekali seumur hidup, sehingga pesta yang grande pun digelar. Namun, bagaimana setelah pesta tersebut usai? Siapkah kalian setiap malam sulit tidur untuk menyelesaikan masalah finansial di luar kemampuan finansial kalian?

Oleh karena itu, bicarakan dari hati ke hati dengan calon pasangan dan jujurlah dengan kemampuan finansial kalian. Kalau memang hanya dapat merayakan pesta pernikahan secara sederhana atau tidak sama sekali, itu bukan masalah besar. Hal yang terpenting adalah bagaimana kalian menjalani kehidupan rumah tangga, kan?

2. Cari tahu apakah orangtua akan mendukung pesta pernikahanmu atau tidak

ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/𝔥𝔦𝔩𝔩𝔞𝔯𝔶 𝔭𝔢𝔯𝔞𝔩𝔱𝔞)
ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/𝔥𝔦𝔩𝔩𝔞𝔯𝔶 𝔭𝔢𝔯𝔞𝔩𝔱𝔞)

Meski termasuk percakapan yang rumit, tapi ini perlu dilakukan untuk menghindari salah paham. Jika dari awal ingin pesta pernikahan dibiayai sendiri oleh kamu dan pasangan, maka segeralah katakan pada orangtua kalian berdua sehingga mereka tidak bersusah payah membongkar tabungan mereka.

Sebab, tak sedikit orangtua yang menganggap pesta pernikahan merupakan bentuk "hadiah terakhir: dari mereka untuk anaknya. Itulah mengapa kamu dan calon pasangan perlu menanyakan pada orangtua, apakah mereka akan membantu biaya pernikahan atau tidak?

Kalau kamu ingin tetap menanggung sebagian besar biaya pernikahan, coba ajukan apakah mereka mau membantu biaya tertentu seperti persewaan baju nikah atau lainnya. Dengan cara ini, orangtua tetap merasa ikut andil dalam pesta pernikahanmu. Jangan lupa juga untuk mengucapkan betapa bersyukurnya kamu atas kemurahan hati mereka yang mau membantu proses perencanaan pernikahanmu, ya. 

3. Buat draft kasar list tamu

ilustrasi meja makan tamu undangan pernikahan (unsplash.com/Photos by Lanty )
ilustrasi meja makan tamu undangan pernikahan (unsplash.com/Photos by Lanty )

Langkah ini sangat penting untuk menentukan jumlah konsumsi yang akan disiapkan, lebar gedung yang akan disewa, berapa banyak souvenir yang nantinya akan diberi, dan masih banyak lagi. Kalau rencana yang diundang sekitar 20-100 undangan, kamu bisa mencari tempat yang lebih intim dan pribadi seperti di rumah.

Sebagian besar pesta pernikahan mengundang 100-500 undangan. Kalau begitu kamu perlu melakukan riset yang lebih detail tentang biaya sewa gedung dan biaya per orang untuk katering. Kamu bisa mendapatkan informasi ini di laman resmi, media sosial, atau langsung datang ke kantor mereka.

4. Sisihkan setidaknya 10-15 persen dari anggaran

ilustrasi membuat anggaran (unsplash.com/Karolina Grabows)
ilustrasi membuat anggaran (unsplash.com/Karolina Grabows)

Setelah kamu mengetahui jumlah tamu yang akan diundang, kamu perlu memperkirakan biaya lain, seperti sewa tempat, sewa gaun pengantin, seragam keluarga calon pengantin, rias pengantin dan keluarga, catering, suvenir, pembuatan undangan, dan lainnya.

Setelah itu, gelembungkan seluruh biaya tersebut sebesar 10-15 persen. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi faktor lain yang tidak masuk perkiraan seperti biaya kecil yang terlupa atau kenaikan harga. Kalau ternyata uang yang menggelembung itu tidak terpakai, kamu bisa memanfaatkanya untuk tambahan bulan madu atau ditabung.

5. Mencari adakah biaya tambahan lain yang tidak diketahui

ilustrasi diskusi (pexels.com/mentatdgt)
ilustrasi diskusi (pexels.com/mentatdgt)

Walau kamu sudah mengantisipasi adanya biaya tambahan di luar pernikahan, tetapi mengetahui secara pasti biaya tersebut benar-benar membantumu terhindar dari pengeluaran yang berlebih. Sebagai contoh, apakah biaya persewaan gedung atau ruang sudah termasuk sewa kursi, biaya listrik, dan lainnya.

Kalau kamu memanfaatkan biaya paket pernikahan di hotel atau sebuah gedung, cari tahu apa saja biaya yang termasuk di dalamnya dan mana yang perlu kamu tambahkan. Mencari tahu sebanyak-banyaknya selama proses perencanaan dapat membantu kamu dan pasangan menghitung anggaran yang kamu siapkan cukup atau tidak. Jika dari awal sudah over budget, kamu jadi tahu manakah biaya yang bisa dikurangi, dihilangkan, atau diganti.

Semoga dengan beberapa langkah di atas, kamu dan calon pasangan bisa menyusun anggaran yang realistis. Ingat, pernikahan yang indah bukan tentang seberapa mewah pesta yang kamu buat. Namun, seberapa kesakralan dan intimnya antara kamu, pasangan, keluarga, dan sahabat kalian. Jadi jangan paksakan pesta pernikahan yang mewah hingga kamu berutang, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us