5 Tips Menanam Sawi Hijau agar Tumbuh Subur dan Melimpah

- Menentukan media tanam sawi- Sediakan lahan atau gunakan polybag- Gemburkan tanah dan tambahkan pupuk organik
- Pilih bibit berkualitas- Cek ciri-ciri bibit yang baik- Rendam benih sawi sebelum proses penyemaian
- Proses penyemaian- Rendam benih dalam air selama 12 jam- Siram benih sehari 2 kali hingga bertunas di bawah sinar matahari langsung
Sawi hijau merupakan salah satu jenis sayuran yang paling umum dikonsumsi di Indonesia. Berdaun hijau cerah dengan tekstur yang renyah dan rasa yang segar menjadinya sebagai ciri khas. Sawi hijau mudah ditanam dan biasa diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti tumisan, sup, atau lalapan.
Mengonsumsi sawi hijau memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit, hingga mengurangi risiko jantung. Nah, buat kamu yang ingin menanam sawi hijau di rumah, simak tips ini agar bisa tumbuh subur dan melimpah.
1. Menentukan media tanam sawi

Tips pertama tentunya harus ada lahan untuk menanam sawi hijau, ya. Gak perlu lahan yang luas kok, cukup sediakan lahan seadanya. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan polybag, yaitu media tanam berkantong plastik (biasanya berwarna hitam) yang bisa digunakan untuk menanam tanaman, terutama jika kamu ingin berkebun di area terbatas.
Kemudian, gemburkan tanah yang akan ditanami dengan kelembapan yang sesuai. Pastikan tanah tidak terlalu basah atau kering, ya. Nah, ini nih yang bikin tanamanmu subur, yaitu menambahkan pupuk organik pada tanah tersebut.
Bila perlu, kamu beli pupuknya langsung dari GDM karena terbuat dari bahan-bahan alami dan mengandung bakteri yang menguntungkan. Sebaiknya, persiapan ini dilakukan sejak jauh-jauh hari agar hasilnya efektif.
2. Pilih bibit berkualitas

Memilih bibit yang tepat jadi faktor utama apakah tanamanmu nantinya bisa subur atau tidak. Karena itu, pastikan kamu memilih bibit yang berkualitas sebelum menanamnya. Bibit yang berkualitas sangat berpengaruh pada daya panen tumbuhan.
Lantas, bagaimana ciri-ciri bibit yang berkualitas? Yaitu, kulit bibir berwarna coklat, bentuknya bulat bundar seperti bola, memiliki permukaan sedikit keras dan licin. Selain itu, kamu juga bisa mengecek kualitas bibit-bibit tersebut dengan cara merendamnya ke dalam air, pilihlah bibit yang tenggelam karena menunjukkan kualitasnya yang baik.
3. Proses penyemaian

Proses ini sebenarnya sangat mudah kok. Jika kamu menggunakan media tanam polybag, pastikan kamu merendam beberapa benih terlebih dahulu ke dalam air selama waktu 12 jam. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keefektifan benih untuk tumbuh dengan baik.
Setelah itu, kamu bisa mengisi 5 sampai 10 benih sawi. Tapi, jika kamu ingin menggunakan lahan yang luas, lubang yang dibutuhkan untuk sawi sebaiknya memiliki kedalaman sekitar 40 cm dan kamu bisa mengisi lebih dari 10 bibit. Kemudian, siram benih tersebut sehari 2 kali hingga benih bertunas.
Biar tumbuh subur, letakkan di bawah sinar matahari langsung. Tujuannya adalah memberikan nutrisi bagi tunas tumbuhan untuk tumbuh dengan baik. Hal ini penting dilakukan supaya tanaman cepat tumbuh dan melimpah. Proses ini memakan waktu sekitar 10 hari.
4. Penanaman tunas sawi

Siapkan lubang tanah yang telah digembur dan diberi air bercampur pupuk organik. Kemudian, tanam tunas ke dalam lubang yang telah disiapkan. Untuk menjaga jarak antar tunas, kamu perlu menggunakan polybag berukuran 30 cm jika kamu ingin menggunakan media tanam ini.
Proses ini bisa kamu lakukan dengan menimbunnya hingga setengah bagian batang tunas. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan proses penanaman sawi agar melimpah.
5. Merawat tanaman sawi

Perawatan sawi memerlukan perhatian khusus supaya dapat tumbuh subur dan melimpah. Pastikan tanamanmu terkena sinar matahari tidak lebih dari 8 jam. Hal ini agar tanaman kamu tidak mudah mati.
Jangan lupa untuk menyiramnya dengan air dua kali sehari. Pentingnya juga untuk mencampur air dengan pupuk organik supaya tanaman tetap ternutrisi sekaligus mengendalikan hama. Pemberian pestisida bisa kamu lakukan sebelum memasuki fase panen dengan memberikan dosis secukupnya.
Setelah panen, kamu bisa mencabut tanaman hingga akarnya atau bagian batangnya. Setelah itu, siramkan air bersih untuk menjaga kesegarannya dan kemudian simpan di tempat bersih. Penting juga untuk mencuci sawi sebelum diolah ke dalam masakan.
Menanam sawi memiliki beberapa keuntungan tersendiri, lho. Mulai dari permintaan pasar yang tinggi, modal relatif kecil, masa panen singkat, dan membutuhkan perawatan yang mudah. Terapkan semua tips tersebut agar kamu dapat panen sawi hijau dengan melimpah.