5 Tips Menasihati Tanpa Terkesan Menceramahi, Tak Merasa Benar Sendiri

Meski dibekali akal dan pikiran, merupakan hal yang lumrah jika manusia sesekali melakukan kesalahan. Sadar kesalahan tersebut bisa berakibat tak baik bagi lingkungan terdekat, beberapa kawan terdekat biasanya gencar memberikan nasihat. Terutama bagi mereka yang menyadari bahwa saling mengingatkan merupakan kewajiban setiap insan, maka nasihat haruslah dilakukan dengan cara-cara yang sopan.
Biar tak terkesan menceramahi, berikut ini beberapa tips singkat memberi nasihat kepada kawan yang tergelincir melakukan kesalahan.
1. Dilakukan secara empat mata, bukan di tempat umum dan khalayak ramai

Saat kamu sadar orang terdekatmu tergelincir melakukan kesalahan, jangan langsung menasihatinya bertubi-tubi di muka umum. Cari waktu yang tepat sebelum mengutarakan kegelisahan terkait kesalahan yang mungkin tak sengaja dilakukannya.
Cukup dilakukan secara empat mata, nasihat yang diberikan pun bisa langsung diterima dengan baik oleh orang yang melakukan kesalahan. Nasihat yang dilakukan secara pribadi akan membuat lawan bicara bisa dengan mudah menyadari kesalahannya.
2. Disampaikan dari hati ke hati, seperti sepasang sahabat yang sedang curhat

Nasihat yang diberikan kepada kawan sejatinya tidak mesti harus menggurui, menyerang, apalagi memberikan vonis. Dilakukan dari hati ke hati, nasihat yang diberikan pun biasanya akan langsung menyentuh benak terdalam orang yang diberi nasihat.
Tak harus mendikte, nasihat kepada kawan bisa dilakukan dengan metode saling curhat mengenai keresahan diri. Mencurahkan isi hati dan permasalahan kepada orang yang tepat akan membuat nasihat lebih diterima dengan baik oleh orang yang bersangkutan.
3. Gunakan kalimat halus dan tidak memancing emosi

Setelah cari suasana sepi, dilakukan dari hati ke hati, kalimat-kalimat nasihat juga harus halus dan bebas dari kata-kata yang menyudutkan. Bahasa yang tertata dan terjaga akan membuat obrolan mengenai nasihat menjadi hangat dan jauh lebih berkesan.
Jika pun tidak bisa memberikan nasihat dengan kalimat meneduhkan, paling tidak jangan membuat suasana menjadi kisruh. Alih-alih ingin memberikan nasihat kebaikan, namun dilakukan dengan cara yang salah, kalian malah jadi saling menyalahkan.
4. Sesuaikan dengan waktu, momen, dan kondisi psikologis orang yang bersangkutan

Sebelum memberikan nasihat, perhatikan dulu waktu, momen, tempat, dan kondisi psikologis orang yang bersangkutan. Jangan dulu bernafsu memberikan nasihat saat kondisi orang tersebut sedang tidak baik atau terlilit masalah yang cukup pelik.
Nasihat yang dilakukan dengan cara, momen, waktu, dan kondisi jiwa yang tepat akan membuat isi pesan bisa tersampaikan dengan tepat juga. Sebaliknya, jika nasihat dilakukan secara terburu-buru tanpa memperhatikan situasi, pesan yang ingin disampaikan pun biasanya akan berbalik arah menyerang pribadi.
5. Coba menasihati diri sendiri terlebih dulu agar pesan bisa diterima dengan baik oleh orang lain

Nah, ini nih yang penting diketahui saat seseorang ingin menasihati kawannya yang terjebak melakukan kesalahan. Jangan dulu memberikan nasihat kepada orang lain, sebelum menasihati diri sendiri mengenai kekurangan diri yang secara tak sadar dilakukan.
Kan, gak lucu, kamu gencar memberikan nasihat kepada orang, tapi kamu sendiri sebenarnya yang lebih banyak melakukan kesalahan. Introspeksi dan fokus saja dulu tentang kekurangan diri, baru kemudian bisa lebih siap memberikan nasihat kepada orang lain. Orang bisa menerima nasihat dengan baik jika nasihat itu datang dari orang-orang yang memang benar-benar punya contoh teladan yang baik.
Jadi, kamu lebih senang jadi orang yang memberi nasihat atau malah yang suka dinasihati? Apa pun alasannya, kita semua memang wajib saling menasihati jika salah satunya tergelincir melakukan kesalahan. Tetap semangat!