Menerima teman atau pasangan apa adanya adalah hal yang penting. Namun, sebelum menerima orang lain, kita perlu untuk bisa menerima diri apa adanya.
Dengan menerima diri, maka kita bisa dicintai dan mencintai. Selain itu, pikiran akan lebih positif dalam menyikapi berbagai situasi. Kesehatan mentalmu penting, lho. Inilah lima tips menerima diri apa adanya.
Semua butuh proses begitupun dalam membangun rasa percaya diri. Kita perlu melawan rasa takut atau malu dengan sebuah aksi. Ambil keputusan untuk mau menjadi orang yang percaya diri. Dari langkah awal itu, mulailah untuk menerima kritik atau tidak usah menghiraukan omongan orang yang negatif tentang dirimu.
Fokus pada apa yang ada sekarang dan lakukan apa yang kamu bisa. Buang jauh-jauh pikiran bahwa orang akan melihatmu "aneh" karena kenyataannya tidak begitu, lho. Terkadang hanya pikiran kita saja yang terlalu berlebihan memikirkan hal di luar kontrol.
Manusia bisa lupa bersyukur saat keadaan penuh masalah atau terjadi sesuatu yang buruk. Namun, terlepas dari semua itu, belajar bersyukur dalam kondisi apa pun, yuk.
Bukankah hal sesimpel bangun di pagi hari dengan keadaan sehat adalah hal yang patut disyukuri? Mulailah berlatih dengan menuliskan atau menyebutkan 3-5 hal yang membuat kamu bersyukur hari ini.
Self affirmation adalah salah satu bentuk untuk bisa bantu melihat diri. Jangan lihat kehidupan orang lain terus, lihatlah kamu juga punya kelebihan dan keunikan yang berbeda dari mereka.
Tuliskan kalimat afirmasi tentang diri kamu di sebuah kertas. Saat dibaca ulang, kamu akan menyadari hal yang spesial kamu punya. Dari tulisan itu, kamu bisa diingatkan kembali saat kamu merasa tidak berguna atau buruk. Cara ini juga bisa meningkatkan hidup yang positif, lho.
Usaha untuk mencintai diri sendiri akan berakhir pada penerimaan diri. Salah satu manifestasi untuk mencintai diri sendiri adalah kegiatan me time.
Mungkin hal ini kerap diremehkan tapi jangan salah, me time mampu untuk menciptakan kebahagiaan. Kamu bisa membeli makanan kesukaan, nonton film yang seru tanpa diganggu orang lain, atau bahkan menikmati jalan kaki pagi di udara yang segar. Orang extrovert pun perlu waktu sendiri, jangan lupa untuk istirahat dari kehidupan sosial kalau lelah, yuk.
Bukan kesalahan untuk menjadi kompetitif, tapi salah jika kamu merasa perlu menjadi nomor satu di berbagai aspek kehidupan. Kamu akan menekan diri jika merasa segala sesuatu merupakan kompetisi.
Sikap kompetitif yang terus menerus bisa mencela diri. Saat kalah atau tidak berhasil, kamu akan merasa rendah diri hingga berujung pada tidak bisa menerima diri.
Beberapa tips di atas bisa kamu terapkan untuk menerima diri apa adanya. Jangan lupa utamakan kesehatan mental kita, yuk!