6 Tips Mengembangkan Growth Mindset Agar Lebih Fleksibel

Growth mindset, adalah konsep yang diperkenalkan oleh psikolog Carol Dweck pada tahun 2006. Sejatinya, ini merujuk pada keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan gak statis, melainkan bisa ditingkatkan melalui usaha, belajar, dan ketekunan. Dari definisi ini, kira-kira kamu termasuk yang punya growth mindset bukan?
Orang dengan growth mindset cenderung lebih sukses, adaptif, dan percaya diri dalam menghadapi tantangan, lho. Pasti mau kan jadi sosok yang seperti itu? Yuk, bahas bareng-bareng enam tips untuk mengembangkan growth mindset dan mencapai potensi penuh dirimu.
1. Sadari dan tantang fixed mindset-mu

Langkah pertama yang penting untuk mengembangkan growth mindset adalah menyadari ketika kamu mungkin terjebak dalam fixed mindset. Fixed mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan adalah hal yang tetap, dan ini jelas bisa banget menghambat pertumbuhanmu.
Ketika menyadari bahwa kamu mungkin punya fixed mindset tentang kemampuanmu sendiri tantanglah keyakinan tersebut. Contoh, ketika fixed mindset mu berkata 'aku gak bisa menjadi programmer yang baik karena gak pandai matematika.' Ubahlah dengan growth mindset 'aku mungkin menghadapi kesulitan awal, tetapi dengan latihan dan belajar yang tekun, aku pasti bisa menjadi programmer yang lebih baik.'
2. Fokus pada proses, bukan hasil

Orang dengan growth mindset cenderung fokus pada proses daripada hanya hasil akhirnya saja. Mereka menikmati perjalanan belajar dan melihat kesalahan sebagai peluang untuk memperbaiki diri menjadi versi yang lebih baik.
Alihkan fokusmu dari 'aku harus sukses' menjadi 'aku harus belajar dan berkembang.' Sebab pada akhirnya, growth mindset akan menggiring kamu untuk mengakui bahwa gak ada manusia yang gak bisa sukses jika mau berusaha.
3. Jangan takut gagal

Salah satu hambatan terbesar dalam mengembangkan growth mindset adalah ketakutan akan kegagalan, dan ini sering banget dialami oleh banyak orang. Namun, sejatinya kegagalan adalah bagian alami dari proses belajar dan tumbuh. Cobalah untuk mengubah caramu memandang kegagalan. Itu bukan akhir dari dunia, kok. Tetapi sebuah peluang untuk belajar dan berkembang.
4. Gunakan bahasa yang mendorong pertumbuhan

Kata-kata dan bahasa yang kamu gunakan bisa mempengaruhi caramu berpikir tentang diri sendiri dan kemampuanmu. Cobalah untuk mengganti kata-kata negatif dengan kata-kata yang jauh lebih mendorong pertumbuhan.
Contoh, growth mindset yang perlu kamu tanamkan seperti 'aku belum memahami ini, tetapi aku bisa belajar.' Jangan katakan kata-kata seperti 'aku bodoh, aku gak bisa mengerti ini.'
5. Jangan berhenti belajar

Orang dengan growth mindset selalu mencari peluang untuk belajar hal-hal baru, lho. Mereka tahu bahwa pembelajaran gak berakhir ketika sekolah berakhir. Tanamkan hal ini dalam dirimu. Cobalah untuk terus mencari peluang untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuanmu. Baik itu melalui kursus, buku, ataupun pengalaman baru.
6. Problem solver yang baik

Orang dengan growth mindset cenderung menjadi pemecah masalah yang cukup baik. Mereka gak menyerah ketika menghadapi kesulitan, melainkan mencari cara untuk mengatasinya. Mereka akan selalu penasaran sampai bisa menyelesaikan sesuatu yang rumit.
Cobalah untuk mengembangkan kemampuan ini dengan cara menghadapi masalah secara aktif dan mencari solusi. Tanyakan ke diri sendiri bagaimana kamu bisa mengatasi sebuah tantangan alih-alih menyerah dengan cepat.
Growth mindset adalah kunci untuk mencapai potensi penuh dirimu dan menghadapi tantangan dengan percaya diri. Jika ingin mengembangkan growth mindset, mulailah dengan melakukan enam hal diatas. Sehingga, pelan-pelan kamu akan bisa mengubah cara berpikir dan meraih kesuksesan yang lebih besar dalam hidup. Ingatlah, kemampuanmu dapat tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu dan seiring dengan usaha yang kamu lakukan. Semangat!