Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Menikmati Liburan di Kampung Halaman Buatmu yang Baru Mudik

ilustrasi berjalan di alam (pexels.com/Steven Putong)

Libur Lebaran memang sudah berakhir. Hampir semua masyarakat telah kembali ke rutinitas masing-masing. Akan tetapi, kamu malah baru mudik. Saat Idul Fitri lalu, dirimu belum bisa mudik. Penyebabnya dapat karena keharusan tetap bekerja atau kamu justru jatuh sakit. 

Begitu kesempatan untuk pulang kampung tiba, jangan ragu buat tetap melakukannya. Jangan kehilangan semangat untukmu menikmati liburan di rumah orangtua sekalipun nuansa hari raya sudah kurang terasa.

Pulang kampung selalu menjadi saat yang tepat buat mengisi ulang energimu. Baik kamu maupun orangtua juga pasti saling kangen.

Gak usah bingung dirimu hendak melakukan apa di sana lantaran saudara-saudara sudah kembali ke rantau masing-masing. Nikmati momen akhirnya kamu mudik dengan enam cara berikut. Memang kurang seru, tapi justru kasih ketenangan yang lebih besar.

1. Tetap minta orangtua memasak hidangan khas Lebaran

ilustrasi hidangan (pexels.com/Pranjall Kumar)

Mungkin kamu juga sudah menikmati hidangan khas Lebaran seperti lontong atau ketupat, rendang, opor, dan sambal goreng kentang di rantau. Kalau dirimu tetap masuk kerja, kamu menyiapkannya bersama teman-teman supaya suasana Idul Fitri tetap terasa. Bisa juga dirimu memasaknya sendiri di kos-kosan atau mendapat kiriman dari orang lain.

Namun, masakan orangtua pasti tak tergantikan. Sebelum dirimu tiba di kampung halaman, gak apa-apa minta dimasakkan oleh orangtua selama mereka masih sehat. Demikian juga bila Lebaran kemarin orangtuamu cuma memesan semua hidangan tersebut. Minta mereka memesannya lagi dalam porsi yang lebih kecil.

Dapat pula acara masak-masaknya baru setelah dirimu sampai di rumah orangtua. Rasanya menjadi seperti hari terakhir puasa Ramadan dan waktunya menyiapkan sajian Lebaran. Jika setiap menu dibuat sedikit sekadar cukup buat kalian gak akan secapek memasaknya dalam porsi besar untuk menyambut banyak tamu.

2. Deep talk dengan orangtua

ilustrasi percakapan (pexels.com/RDNE Stock project)

Seandainya kamu pulang menjelang Idulfitri kemudian berkumpul dengan saudara-saudara, suasananya memang meriah serta hangat. Kalian asyik mengobrol dan bercanda sepanjang waktu. Akan tetapi, tanpa sadar ada kesempatan yang justru terlewatkan, yaitu kesempatan untukmu berbicara secara mendalam dengan orangtua.

Setelah kamu lama merantau, mungkin ada hal-hal yang sebenarnya ingin diceritakan ke orangtua. Dirimu memerlukan pertimbangannya terkait sesuatu yang membuatmu bingung. Bisa juga sebaliknya, justru orangtua yang sebetulnya perlu menyampaikan hal penting padamu.

Banyaknya orang yang terus berdatangan ke rumah ketika Lebaran membuatmu tak sempat duduk tenang bersama kedua orangtua serta membahasnya. Misalnya, saat kamu merasa ragu dengan calon suami atau istrimu. Apabila ada banyak orang tentu dirimu tidak leluasa membicarakannya dengan orangtua.

Demikian juga jika ayah atau ibumu punya harapan tertentu padamu. Lebih enak buat mereka membahasnya ketika hanya ada kalian di rumah.

3. Menemani dan membantu aktivitas harian orangtua

ilustrasi di sawah (pexels.com/Michael Bayazidi)

Lantaran sudah gak ada lagi tamu dan saudara-saudaramu juga telah kembali ke kota masing-masing, otomatis orangtua pun beraktivitas seperti semula. Orangtua yang masih bekerja akan pergi ke tempat kerjanya. Mungkin mereka ke kantor atau kebun dan sawah.

Sementara itu, orangtua yang sudah gak bekerja barangkali perlu kontrol kesehatan ke rumah sakit. Daripada dirimu hanya bengong di rumah, temani mereka berkegiatan. Kamu bisa mengantar dan menjemput orangtua yang ke kantor. Bisa juga ikut mereka ke sawah buat membantu memanen sekaligus menikmati udara segar.

Berada di dekat orangtua selama beberapa hari dan ke mana pun mereka pergi akan memperkuat kembali bonding di antara kalian. Ikatan antara anak dan orangtua dapat melemah seiring lamanya dirimu merantau. Orangtua pun pasti senang serta tenang ada kamu di dekatnya. Mereka juga bangga saat menjawab pertanyaan orang-orang tentangmu.

4. Cocok untuk berwisata mumpung sepi pengunjung

ilustrasi di pantai (pexels.com/Min An)

Di rumah sudah gak banyak kegiatan seperti saat Lebaran dan saudara-saudaramu berkumpul. Namun, ini malah menjadi kesempatan bagus jika kamu hendak berwisata. Tempat-tempat wisata pasti jauh lebih sepi dibandingkan ketika libur Idul Fitri. Itu artinya, dirimu dapat leluasa menikmati pemandangan dan berbagai wahana.

Kamu tak perlu berdesak-desakan dengan pengunjung lain. Dirimu hendak mengambil foto bisa murni cuma pemandangan alamnya. Tidak ada orang-orang yang ikut tertangkap kamera. Kalau kamu pergi ke tempat bermain indoor, banyak wahana dapat dicoba tanpa lama mengantre.

Meski minus saudara-saudara, dirimu bisa mengajak orangtua bersantai dengan jalan-jalan. Kalaupun mereka sudah harus beraktivitas biasa dan hanya dapat pergi bersamamu di hari tertentu, sisa waktunya buatmu piknik sendiri juga tak masalah. Toh, kamu pasti masih mengingat dengan baik lokasi-lokasi wisata di kampung halaman serta rutenya.

5. Tetap bisa bertemu teman lama selepas mereka pulang kerja

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalau kamu ingin berjumpa kawan lama yang masih tinggal di kampung halaman juga bisa. Kalian memang tidak sempat berbuka puasa bersama, tapi masih dapat temu kangen. Bedanya hanya soal waktu mengingat mereka yang bekerja pasti sudah masuk. Dirimu harus lebih fleksibel biar dapat menyesuaikan jadwal teman-teman.

Tempat pertemuan juga diatur supaya gak terlalu jauh dari kantor atau rumah kawan. Kalian bisa makan malam bareng setelah dia pulang kerja. Bikin janji saja dulu agar temanmu dapat memilih hari yang paling longgar di antara hari-hari sibuknya. Keuntungan kalian baru bertemu sekarang, pengunjung rumah makan tidak seramai saat Lebaran.

Kalian mungkin tak perlu memesan tempat terlebih dahulu dan bisa datang kapan saja. Pun lebih banyak rumah makan yang sudah buka sehingga pilihannya bervariasi. Namun, karena teman-temanmu lelah sepulang kerja serta besok harus bekerja lagi, kalian gak usah nongkrong sampai malam. Terpenting kalian sudah berjumpa.

6. Pamer foto bersantai ke saudara yang sudah kembali ke rantau

ilustrasi berfoto (pexels.com/Mainul Islam)

Iseng pada saudara menambah kehangatan hubungan kalian. Bila Lebaran kemarin dirimu yang dibuat iri karena mereka berkumpul di kampung halaman, sekarang waktunya balas dendam. Walaupun suasana di rumah lebih sepi, tetapi perhatian orangtua hanya tertuju padamu. Dirimu dapat setiap hari pamer kebersamaan dengan mereka.

Unggah foto-foto masakan mereka untukmu. Juga dokumentasi liburan kalian yang sangat berkualitas karena tempat wisata cukup lengang. Bahkan boleh jadi kemarin saudara-saudaramu belum sempat piknik. Acara saat Idul Fitri hanya halalbihalal. Mereka pasti iri melihatmu bisa sesantai itu menikmati liburan.

Tentu pamer yang dimaksud hanya untuk bercanda, ya. Biar kamu gak cuma diejek oleh saudara-saudaramu yang iseng karena baru mudik setelah sepi. Dalam persaudaraan, sesekali saling menggoda diperlukan supaya kalian lebih akrab. Terpenting dirimu tidak berlebihan dalam memamerkan momen pulang kampungmu.

Meski hari raya telah berlalu lebih dari seminggu, mudikmu akan tetap menyenangkan. Rencana pulang kampung jangan dibatalkan cuma gara-gara kamu takut kesepian selama di sana. Banyak cara untuk membuatnya tetap berkesan. Selamat berkumpul bersama orangtua.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inaf Mei
EditorInaf Mei
Follow Us