Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Menjaga Energi Saat Harus Baik-baik Saja Meskipun Sedang Capek

ilustrasi wanita merasa tidak baik-baik saja (pexels.com/Liza Summer)
Intinya sih...
  • Atur napas dan beri ruang untuk diri sendiri
  • Pahami batasan, jangan terlalu memaksakan
  • Kenali tujuanmu bertahan
  • Lakukan istirahat meskipun sebentar tapi berkualitas

Pura-pura baik-baik saja sepertinya sudah menjadi senjata ampuh di kehidupan dewasa yang sedang kamu jalani saat ini. Beberapa tangung jawab pekerjaan dan keadaan sering kali menuntut seseorang untuk selalu profesional. Mungkin kamu juga mengalaminya akhir-akhir ini?

Rasanya begitu lelah, tapi kamu tidak bisa benar-benar berhenti dari semua ini. Sayangnya, kehidupan hidup akan terus berjalan sekali pun kamu enggan menjalaninya. Kalau sering ada diposisi ini, beberapa tips sederhana berikut bisa dipraktikkan agar kamu bisa tetap berdiri tanpa kehilangan diri sendiri.

1. Atur napas dan beri ruang untuk diri sendiri

ilustrasi wanita sedang menghirup udara segar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hidup memang sering kali menuntutmu untuk bekerja lebih keras bahkan memaksa diri untuk tetap kuat dengan keadaan. Jika kamu sudah terlalu capek, cobalah atur nafasmu secara perlahan–tarik dalam-dalam, tahan, dan hembusan secara perlahan. Meskipun terlihat sepele, cara ini bisa membuat tubuhmu sedikit lebih tenang.

Coba pelan-pelan sadari bahwa dikehidupan yang sekarang ini kamu tidak harus kuat setiap saat. Ruang istirahat untuk memberi jeda sejenak juga masih kamu butuh. Mungkin bukan situasinya yang sulit, hanya saja kamu yang butuh istirahat dan menjalani hidup dengan tenang tanpa harus memenuhi ekspektasi orang lain.

2. Pahami batasan, jangan terlalu memaksakan

ilustrasi wanita memberi isyarat penolakan (pexels.com/Vietnam Studio)

Capek itu wajar, karena kamu juga manusia. Meskipun membantu orang lain adalah sebuah kebaikan, tapi jangan sampai kebaikan yang kamu lakukan membuatmu melupakan diri sendiri. Pahami batasan jika tubuhmu sudah memberikan sinyal lelah karena butuh jeda. Tidak perlu merasa berdosa, sebab kamu punya hak untuk menjaga diri tanpa harus merasa bersalah.

Memaksakan diri hanya akan membuatmu berisiko tumbang. Cobalah dengan tegas untuk mengatasi "tidak" karena kamu butuh rehat. Bukan egois, hanya saja menjaga diri sebagai bentuk peduli. Bukankah ketika ketika sudah pulih kamu jauh lebih siap membantu mereka dengan tulus?

3. Kenali tujuanmu bertahan

ilustrasi wanita sedang merenungkan tujuan hidup (pexels.com/ismail yazici)

Sering kali seseorang merasa struggle dengan hidup yang mereka jalani hanya karena sebuah kerikil kecil di depan. Padahal, bisa jadi krikil tersebut adalah sebuah langkah awal untuk menuju perjalanan yang besar. Inilah kenapa kamu perlu menggali kembali tujuan hidup yang dicari selama ini.

Cobalah ingat kembali tujuan tersebut–mungkin untuk orangtua, orang tersayang, atau bahkan untuk mewujudkan mimpi diri sendiri yang belum sempat terwujud. Jika kamu sudah punya tujuan yang besar, percayalah kerikil itu justru akan menguatkan langkah meskipun rasa lelah masih terasa.

4. Lakukan istirahat meskipun sebentar tapi berkualitas

ilustrasi wanita sedang me time (pexels.com/Julia Avamotive)

Mungkin kamu selalu dituntut perfeksionis dalam melakukan sesuatu hingga melupakan waktu istirahat. Maka, ditengah tuntutan yang tiada habisnya kamu habis bisa meluangkan waktu untuk istirahat yang berkualitas. Istirahat tidak harus dengan durasi yang cukup panjang, terkadang 5-10 menit bisa kamu gunakan untuk menutup mata atau sekadar menjauh dari layar.

Kamu boleh mengejar target, tapi ingat bahwa tubuh dan pikiranmu punya batas untuk istirahat. Lakukan hal yang bisa membantumu untuk recharge energi. Bukan tanda lemah, tapi supaya kamu tidak hanya fokus mengejar kesempurnaan yang kadang bisa menguras energimu habis-habisan.

Beristirahatlah tanpa merasa bersalah, karena kamu tidak harus selalu kuat di depan orang lain. Terkadang berhenti sejenak dan meromantisasi diri sendiri adalah cara terbaik untuk bertahan. Dunia yang kamu kejar memang penting, tapi lebih dari itu kamu sendiri adalah aset berharga yang harus dijaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us