Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Psikologi Ungkap Hal Favorit Overthinker, Bikin Orang Lelah

ilustrasi overthinking (freepik.com/drobotdean)
ilustrasi overthinking (freepik.com/drobotdean)
Intinya sih...
  • Overthinker menemukan kepuasan dalam memutar ulang percakapan dan membayangkan skenario terburuk sebagai cara untuk belajar dan siap di obrolan berikutnya.
  • Menggali asal-usul kata, berdialog imajinatif dengan orang yang gak ada, dan mengubah pilihan kecil jadi perhitungan kompleks merupakan cara overthinker untuk memupuk kreativitas.
  • Melakukan obrolan filosofis tengah malam dan memberi nilai serta menilai ulang keputusan sepele adalah momen penting bagi overthinker dalam menyambung titik-titik yang sebelumnya tidak kelihatan dan terus berkembang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu pasti pernah bertemu dengan orang yang terlalu banyak mikir, atau mungkin kamu sendiri adalah salah satunya. Overthinker sering terjebak dalam analisis berlebihan, memutar ulang percakapan, atau membayangkan skenario terburuk yang bahkan belum tentu terjadi.

Tapi tahukah kamu? Di balik kebiasaan yang dianggap melelahkan oleh banyak orang, overthinker justru menemukan kepuasan tersendiri. Psikologi mengungkap bahwa beberapa hal yang dilakukan overthinker sebenarnya memberi mereka perasaan kontrol, kreativitas, dan kenyamanan.

Nah, apa saja sih kebiasaan favorit overthinker yang bikin orang lain lelah? Simak daftarnya berikut ini!

1. Memutar ulang percakapan seperti editor film

ilustrasi berpikir (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Gustavo Fring)

Setelah ngobrol, banyak orang langsung move on. Tapi buat kamu yang overthinker, percakapan itu gak selesai sampai benar-benar dianalisis. Kamu memikirkan ulang intonasi, pilihan kata, bahkan skenario lain jika kamu menjawab beda.

Orang lain mungkin bilang ini buang-buang waktu, tapi kamu tahu proses ini bantu kamu belajar dan jadi lebih siap di obrolan berikutnya. Rasanya seperti latihan sosial tanpa harus tampil langsung di panggung.

2. Membayangkan semua skenario terburuk

ilustrasi planning (vecteezy.com/Ginanjar Hutomo Bangun)
ilustrasi planning (vecteezy.com/Ginanjar Hutomo Bangun)

Kamu gak cuma mikir satu kemungkinan buruk, kamu bikin daftar lengkap dari yang ringan sampai yang paling dramatis. Orang lain menyebutnya khawatir berlebihan. Tapi kamu melihatnya sebagai bentuk persiapan.

Saat sesuatu benar-benar terjadi, kamu sudah punya rencana cadangan. Buat kamu, ini bukan soal panik, tapi soal perencanaan yang matang. Bahkan bisa dibilang seperti main strategi, seru dan menantang.

3. Tenggelam dalam asal-usul kata di tengah malam

ilustrasi melihat ponsel malam hari (pexels.com/mikoto.raw Photographer)
ilustrasi melihat ponsel malam hari (pexels.com/mikoto.raw Photographer)

Satu kata bisa bikin kamu nyasar ke artikel-artikel lama, halaman Wikipedia, sampai forum bahasa asing. Bukan karena kamu mau pamer, tapi karena kamu penasaran dan menikmati proses pencarian makna.

Bagi orang lain, ini mungkin tanda kamu lagi prokrastinasi. Tapi buatmu, menggali kata itu seperti memupuk kreativitas. Kamu jadi punya cara baru dalam menjelaskan hal-hal kompleks dengan lebih unik dan menarik.

4. Berdialog imajinatif dengan orang yang gak ada

ilustrasi teman ngobrol (pexels.com/Marcus Aurelius)
ilustrasi teman ngobrol (pexels.com/Marcus Aurelius)

Kamu sering membayangkan obrolan yang belum atau bahkan gak akan terjadi. Kadang dengan teman, kadang dengan atasan, atau bahkan dengan diri sendiri. Tapi kamu gak sekadar membayangkan, kamu betul-betul masuk ke dalam peran, menyiapkan reaksi dan tanggapan.

Buat sebagian orang, ini terdengar melelahkan. Tapi buatmu, ini latihan penting supaya saat momen itu benar-benar terjadi, kamu sudah siap dan gak canggung.

5. Mengubah pilihan kecil jadi perhitungan kompleks

ilustrasi berpikir (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Ron Lach)

Hal sesederhana milih rasa teh bisa jadi bahan pertimbangan panjang. Kamu mikir soal cuaca, mood, siapa yang akan minum bareng, bahkan kesan apa yang akan muncul dari pilihan itu.

Orang mungkin bilang kamu ribet, tapi buatmu ini strategi. Kamu terbiasa membandingkan banyak variabel supaya hasil akhirnya sesuai harapan. Bisa dibilang kamu seperti bikin tabel keputusan di kepala, lengkap dengan pro dan kontra.

6. Menikmati obrolan filosofis tengah malam

ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika orang lain sudah ngantuk, kamu baru mulai mikir soal hal-hal mendalam: arti kegagalan, hubungan antara kesabaran dan keuangan, atau kenapa manusia suka overthinking. Kadang kamu nyambungin pengalaman sehari-hari ke konsep besar yang bikin otakmu terus aktif.

Buat kamu, ini bukan sekadar melamun. Tapi momen menyambungkan titik-titik yang sebelumnya gak kelihatan. Hasilnya? Kamu sering muncul dengan ide yang unik dan sudut pandang yang beda dari kebanyakan orang.

7. Memberi nilai dan menilai ulang keputusan sepele

ilustrasi meeting (pexels.com/fauxels)
ilustrasi meeting (pexels.com/fauxels)

Kirim pesan pakai emoji senyum atau tidak? Jawaban kamu setelah meeting udah cukup sopan belum? Kamu terbiasa menilai ulang keputusan, bahkan yang kecil sekalipun. Kadang kamu memberi skor di kepala, lalu mencatat apa yang bisa diperbaiki di kesempatan berikutnya.

Bagi sebagian orang ini terlihat seperti perfeksionis, tapi buatmu ini cara belajar. Kamu gak cuma ingin melakukan sesuatu, tapi ingin melakukannya dengan baik. Proses ini memberimu rasa puas karena tahu bahwa kamu terus berkembang.

Overthinker memang sering dikira ribet dan melelahkan, tapi di balik itu semua ada proses berpikir yang dalam dan terarah. Kebiasaan-kebiasaan tadi mungkin bikin orang lain capek mendengarkan atau melihatnya, tapi buatmu itu adalah cara untuk memahami dunia, mempersiapkan diri, dan tumbuh jadi pribadi yang lebih matang.

Asalkan kamu tahu kapan harus berhenti mikir dan mulai bertindak, overthinking bisa jadi kekuatan luar biasa. Jadi, jangan langsung merasa aneh dengan semua proses di kepalamu, ya. Mungkin, itu adalah cara unikmu dalam menjalani hidup dengan lebih sadar dan penuh makna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us