ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/João Jesus)
Kamu menjadi orang yang dermawan, dibilang pencitraan. Kamu mengunggah foto-foto keluargamu yang harmonis, itu juga disebut cuma pencitraan. Segala hal tentangmu dianggap tak sesuai fakta.
Terus, apakah kamu merasa harus mengikuti standar tanpa pencitraannya? Dia percaya semua yang kamu tampilkan asli atau sekadar pencitraan, itu urusannya.
Jangan sampai kamu malah terjebak dalam permainannya dan menjadi berpura-pura pelit. Apalagi menjelek-jelekkan keluarga sendiri yang sesungguhnya baik-baik saja.
Saat kamu melakukan semua itu demi gak dibilang pencitraan, kamu juga gak bakal mendapatkan pujian. Kamu justru akan mendapatkan penilaian yang lebih negatif lagi darinya. Capek, kan?
Usaha mempertahankan kedamaian hati dan pikiran memang dimulai dengan menjaga telinga. Tidak semua hal perlu kamu dengarkan.
Kalaupun telanjur terdengar olehmu, tak seluruhnya perlu dipikirkan dalam-dalam apalagi langsung diyakini sebagai kebenaran. Seperti lima ucapan di atas yang sebaiknya dianggap angin lalu saja.