Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi haji (pexels.com/Muhammad Khawar Nazir)

Intinya sih...

  • Melempar jumrah adalah ritual penting dalam ibadah haji di Mina.
  • Kegiatan melempar jumrah dilakukan untuk meneladani Nabi Ibrahim AS.
  • Urutan dan tata cara melempar jumrah saat ibadah haji harus diikuti dengan seksama.

Melempar jumrah adalah salah satu rangkaian ritual penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Ritual melempar jumrah dilakukan di Mina, di mana para jamaah melemparkan batu kerikil ke tiga tiang. Untuk melaksanakan ibadah ini dengan benar, penting bagi setiap jemaah haji memahami urutan dan tata cara melempar jumrah.

Setiap tahap dalam melempar jumrah memiliki makna dan aturan yang harus diikuti. Kamu sudah tahu urutan dan tata caranya belum, nih? Jika belum, coba simak penjelasannya di bawah ini, ya!

1. Makna melempar jumrah

ilustrasi haji (pexels.com/Hafiz Humayun Khan)

Melempar jumrah biasanya dilakukan pada tanggal 10-13 Dzulhijjah. Kegiatan melempar jumrah, yakni melemparkan batu-batu kecil pada tiang. Hla tersebut diumpamakan sebagai setan dan hawa nafsu. Dari buku bertajuk Fikih Sunnah Jilid 3 oleh Sayyid Sabiq, kegiatan melempar jumrah dilakukan untuk meneladani Nabi Ibrahim AS.

Diriwayatkan dari Salim bin Abu Ja'd, dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, "Ketika Ibrahim AS mendatangi tempat-tempat ibadah haji, setan menghadangnya di Jumrah Aqabah, Ibrahim lantas melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Di jumrah kedua (Jumrah Wustha), setan menghadang Ibrahim lagi, ia pun melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Dan di jumrah ketiga (Jumrah Ula), setan menghadang Ibrahim lagi, maka Ibrahim melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi".

2. Urutan melempar jumrah

ilustrasi haji (pexels.com/Mutahir Jamil)

Menurut buku berjudul Panduan Pintar Haji & Umrah oleh Ust. H. Bobby Herwibowo dan Hj. Indiya R. Dani, kegiatan melempar jumrah berlangsung selama 4 hari, mulai dari 10-23 Dzulhijjah. Berikut urutannya:

  • Tanggal 10 Dzulhijjah: hanya Jumrah Aqabah yang perlu dilemparkan. Waktunya mulai dari terbitnya matahari sampai terbitnya fajar (di tanggal 11 Dzulhijjah). Jumlah batu/kerikil yang dilemparkan yakni 7 bulan dan dilemparkan satu per satu.
  • Hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah): Jemaah melemparkan ketiga jumrah dengan berurutan; Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Masing-masing dilemparkan sebanyak 7 kali dan satu per satu. Waktunya setelah tergelincirnya matahari sampai terbit fajar.

3. Tata cara melempar jumrah

ilustrasi haji (pixabay.com/Konevi)

  • Menggunakan kerikil sebesar ruas jari kelingking.
  • Menurut mazhab Hambali dan Maliki, harus menggunakan kerikil baru (jangan yang sudah dipakai sebelumnya). Sedangkan menurut mazhab Hanafi dan Syafi'i, boleh menggunakan kerikil bekas.
  • Dilemparkan satu per satu. Jika langsung melemparkan 7 kerikil, maka dihitungnya tetap satu lemparan.
  • Harus menggunakan tangan (jangan menggunakan alat pelontar).
  • Membaca takbir setiap kali melempar kerikil.

Itu tadi urutan hingga tata cara melempar jumrah saat ibadah haji. Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya!

Editorial Team