Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Hal yang Wajib Diajarkan Orangtua pada Anak tentang Rumah Orang

ayah dan putranya
ilustrasi ayah dan putranya (pexels.com/Timur Weber)
Intinya sih...
  • Anak harus meminta izin sebelum masuk ke halaman rumah orang lain
  • Ketukan pintu dan panggilan saat bertamu harus wajar, tidak terlalu keras
  • Dilarang buang sampah sembarangan di sekitar rumah orang, serta jangan mencoret permukaan apa pun
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat anak di luar rumah, bukan hanya keamanannya yang harus diperhatikan. Kemampuan orangtua dalam mendidik anak juga bakal kelihatan dengan jelas. Apalagi terkait perilaku anak di rumah orang.

Jangan sampai anak melakukan hal-hal yang bukan hanya tidak sopan, tapi juga merugikan pemilik rumah. Mau pemilik rumahnya masih saudara atau bukan dan orang baru atau lama, anak harus dapat membawa diri dengan baik. Hindari pula sikap mengharapkan semua orang bakal memaklumi kelakuan anak.

Cuma kamu dan pasangan sebagai orangtuanya yang bisa memaklumi setiap perbuatan anak. Sementara orang lain berhak kesal apabila anakmu tidak tahu sopan santun. Oleh sebab itu, delapan hal yang wajib diajarkan orangtua pada anak tentang rumah orang lain berikut ini kudu dikenalkan sejak dini.

1. Gak boleh memasuki halamannya tanpa izin sekalipun tidak berpagar

berbicara dengan anak
ilustrasi berbicara dengan anak (pexels.com/August de Richelieu)

Anak-anak memang suka menyelonong. Akan tetapi, ini dapat dicegah kalau kamu sering memberitahunya tentang batas wilayah orang lain. Katakan pada anak untuk tidak sembarangan memasuki pekarangan atau carport rumah siapa pun tanpa izin. Sekalipun gak ada pagar di sana, itu bukan jalan umum.

2. Kalau bertamu, ketukan dan panggilan jangan terlalu keras

ayah dan putranya
ilustrasi ayah dan putranya (pexels.com/Arina Krasnikova)

Saat anak bermaksud bertamu di rumah siapa pun, dia gak boleh mengagetkan penghuninya dengan gedoran di pintu serta teriakan. Walaupun ia mendatangi rumah sahabatnya, ketuk pintu secara wajar saja. Tidak terlampau kencang, tapi juga jangan begitu lemah.

Bila tak ada tanda-tanda seseorang akan membukakan pintu, anak boleh mengucapkan salam atau memanggil nama temannya. Akan tetapi, gak usah berteriak-teriak. Siapa tahu bukan cuma kawannya yang lagi tidur, melainkan seisi rumah. Jika tetap tak ada orang yang membukakan pintu, pulang saja.

3. Dilarang buang sampah sembarangan di sekitar rumah orang

orangtua dan anak
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Termasuk ketika anak melewati rumah yang lama kosong. Rumah ditinggal pemiliknya bertahun-tahun tidak bisa menjadi pembenaran siapa pun berhak mengubahnya menjadi tempah sampah pribadi atau umum. Larang anak dengan tegas agar tak melemparkan sampah apa pun ke halaman rumah orang.

Bila anak perlu titip buang sampah, masukkan sampah dengan benar ke tong yang ada di depan pagar. Jika tempat sampahnya di dalam pagar atau dekat teras, jangan mendekat. Sampahnya dibawa pulang saja. Ketika anak bertamu pun sama, dilarang buang sampah semaunya sendiri sekalipun cuma bungkus permen.

4. Jangan mencoret permukaan apa pun

berbicara dengan anak
ilustrasi berbicara dengan anak (pexels.com/William Fortunato)

Senjata yang bisa dipakai anak untuk mengotori permukaan dinding, meja, atau kayu bukan hanya alat tulis atau krayon. Kalau anak hendak membawanya tentu orangtua mudah mengetahui dan melarangnya. Namun, coretan masih bisa sengaja dibuat anak dari remah-remah kue atau cokelat.

Anak suka melihat noda yang dibuatnya di permukaan yang semula bersih. Buat anak ini menyenangkan dan bikin permukaan apa pun lebih bagus. Akan tetapi, tentu itu bencana bagi pemilik rumah. Jangankan di rumah orang, anak di rumah sendiri pun seharusnya tidak melakukannya.

5. Tak boleh berisik

anak naik kursi
ilustrasi anak naik kursi (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Suara anak kerap melengking. Apalagi ketika ia mulai bercanda atau justru rewel. Tidak semua orang tahan dengan suara berisik dan itu bukan berarti mereka gak sayang anak-anak. Namun, anak juga perlu dilatih agar lebih tenang.

Ia boleh mengobrol dan tertawa. Akan tetapi, jangan kencang-kencang. Apalagi kalau rumah orang berimpitan dengan tetangga di kanan, kiri, dan belakangnya. Jika anakmu ribut sekali sampai malam, besoknya tuan rumah yang ditegur tetangga. Bahkan boleh jadi malam itu juga teguran sudah masuk di grup WA warga.

6. Jangan berlarian di rumah orang

berbicara dengan anak
ilustrasi berbicara dengan anak (pexels.com/PNW Production)

Anak berlarian di rumah orang merupakan perilaku yang sangat tidak sopan dan membahayakan. Mumpung ia masih kecil, ajari adab bertamu. Salah satunya, duduk tenang di ruang tamu. Kalau anak berlarian, malah dia sendiri bisa celaka karena terbentur atau tersandung perabot.

7. Bilang kalau mau kencing, jangan ngompol

ayah dan putrinya
ilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Anak-anak juga suka menahan keinginan kencing. Apalagi di rumah orang yang membuatnya kurang nyaman. Anak tidak tahu seperti apa kamar mandinya. Namun, bila ia sampai mengompol tentu sangat merepotkan tuan rumah. Terlebih jika anak mengompol di atas sofa atau karpet yang gak anti air. Tuan rumah akan sangat repot membersihkannya sampai bekasnya benar-benar hilang. Kalau anak kadang masih mengompol harus dipakaikan popok ketika bepergian agak lama.

8. Mengambil jajanan secukupnya saja dan dihabiskan atau bawa pulang

anak mengambil kue
ilustrasi anak mengambil kue (pexels.com/cottonbro studio)

Biasanya tuan rumah menyediakan banyak jajanan untuk anak. Anak didorong buat mengambilnya. Namun, tetap ajari anak tentang batasan mengambil makanan. Ambil secukupnya saja dan makan sampai habis atau dibawa pulang.

Larang anak asal mengambil ini itu, tapi cuma digigit 1 atau 2 kali kemudian ditaruh di meja. Apa pun jajanannya, tuan rumah membelinya dengan uang. Pun jika anak hanya makan satu gigitan menunjukkan dia tidak menyukai hidangan yang susah-susah disediakan pemilik rumah.

Agar anak tumbuh dengan pemahaman yang baik tentang etika, delapan hal yang wajib diajarkan orangtua pada anak tentang rumah orang perlu kalian terapkan. Jangan takut menegur perilaku anak yang kurang baik. Hindari pemikiran nanti seiring usia anak bertambah, perilakunya bakal membaik dengan sendirinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

Kenapa Seseorang Tertarik Kerja di Luar Negeri? Ini Alasannya!

04 Des 2025, 18:58 WIBLife