14 Tanda Nyata Kalau Kamu Memang Sudah Siap Menikah

22 Jul 2017, 22:30 WIB

instagram.com/billydavidson_

Menikah itu bukan masalah harga diri dan tren, tapi apakah kamu siap berkomitmen dengan satu orang untuk seumur hidupmu.

Sebenarnya tidak ada patokan usia untuk menikah, tergantung kesiapan dan kematangan setiap orang untuk berkomitmen dalam suatu ikatan yang hanya bisa diputuskan oleh maut. Ketika kamu datang ke kondangan dan orang bilang “Wah kapan nyusul nih?”, coba cek dulu apa memang kamu sudah siap menikah dengan checklist di bawah ini.

Jangan buru-buru nikah deh kalau kamu belum memenuhi sebagian besar checklist.

1. Kamu tahu betul prioritasmu dan pandai mengaturnya.

Kalau kamu gak bisa ngatur prioritasmu, gimana kamu mau ngatur suami dan (kelak) anakmu? Kamu juga punya saudara, orang tua dan mertua lho!

2. Time management-mu walau belum sempurna tapi setidaknya sudah berjalan lebih baik setiap harinya.

Eh, jangan sampai ini dilewatkan. Kemampuanmu mengalokasikan 24 jam dalam hidup juga bisa menjadi pertanda apakah kamu siap untuk melangkah ke babak kehidupan selanjutnya. Mengatur 24 jam dan memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk dirimu sendiri saja sulit, gimana mau membagi 24 jam untuk dirimu, suami atau istrimu dan (kelak), anakmu.

3. Selalu belajar untuk tidak egois dan mengerti kebahagiaan calon istri atau suamimu juga sepenting kebahagiaanmu.

Pada dasarnya setiap manusia di dunia ini egois. Tapi ketika kamu siap berkomitmen dengan seseorang yang kamu cintai, harusnya rasa egois itu akan terkikis. Bayangin kalau sepasang suami istri sama-sama egois dan selalu mau keinginannya dituruti. Mau jadi apa nanti rumah tangga mereka?

4. Selain bisa memimpin dirimu sendiri, kamu juga bisa memimpin orang terdekatmu.

Memimpin diri sendiri saja belum bisa, gimana kamu mau memimpin keluargamu? Kesannya memang sepele, tapi kalau dari awal kamu tidak membiasakan diri, tidak membangun fondasi yang kuat, pernikahanmu bisa terancam runtuh lho di tahun kesekian.

5. Kamu sudah bisa mengatur keuanganmu sendiri hingga stabil.

Tabungan yang kamu miliki sudah terbagi untuk berbagai macam kebutuhan. Kamu sudah menabung untuk biaya pernikahanmu, untuk kebutuhan rumah tanggamu di masa mendatang, untuk pendidikan anakmu, untuk kesehatan dan juga ada untuk keadaan darurat. Wuih, kesannya repot dan ribet banget, tapi percayalah, kehidupan pernikahan tidak hanya seindah cinta dan pengharapan. Ada tanggung jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi.

6. Kamu bisa berpikir lebih dewasa dan terbuka terhadap banyak hal.

Jangan menikah karena kamu terus merasa bertambah tua, tapi menikahlah ketika kamu merasa dirimu sudah dewasa. Ketika kamu sudah mampu berpikir dan bersikap dewasa, maka kamu akan mengerti arti pernikahan yang lebih dalam.

7. Emosimu juga sudah bisa dibilang stabil.

Karena kamu sudah berpikir dewasa, maka emosimu juga terbilang stabil. Gak kayak pas zaman SMA dulu, yang senggol dikit langsung bacok. Baru kena tantangan sedikit langsung down dan gak semangat jalani hidup.

8. Kamu bisa menoleransi perbedaan.

Termasuk menerima kekurangan dan kelebihan pasanganmu, mau mengajaknya berubah bersama ke arah yang lebih baik. INGAT! Berubah bersama, bukan cuma satu pihak saja yang berubah.

9. Kamu sadar betul hidupmu gak akan sebebas pas kamu single.

Ketika kamu sudah siap menapaki kisah baru dalam hidupmu bersama seseorang yang kamu cintai, kamu sadar hidupmu gak akan sama lagi. Gak akan ada lagi solo traveling atau bersenang-senang tanpa memperhatikan waktu, atau juga bermalas-malasan di kamar ditemani beragam snack.

10. Kamu bisa menyesuaikan sikap dan perilakumu di berbagai keadaan.

Hal ini memang gak gampang lho, guys, tapi kalau kamu bisa menempatkan dirimu di berbagai situasi dan kondisi, berarti kamu sudah selangkah lebih siap untuk menikah. Bayangkan ketika kamu menikah nanti, kamu juga akan berinteraksi dengan teman ataupun kolega suami atau istrimu. Kalau kamu gak bisa menempatkan diri dan berinteraksi dengan baik, kasihan suami atau istrimu juga kan?

11. Kamu gak akan mengambil keputusan berdasarkan perasaan.

Default Image IDN

Kalau dulu, mungkin emosimu masih sering ambil kendali dan keputusan yang kamu buat masih berdasarkan perasaanmu. Tapi ketika kamu sudah siap menikah, kamu akan berpikir lebih panjang dan keputusan yang kamu ambil juga berdasarkan pemikiran yang logis.

12. Kamu tahu tujuan hidupmu.

Kalau kamu gak tahu tujuan hidupmu, gawat banget lho! Berarti selama ini kamu berlari di tempat atau kamu hanya berlari mengikuti jejak orang-orang di sekitarmu. Kalau kamu mau menikah tapi gak tahu tujuan hidupmu, bagaimana nanti kamu melangkah bersama suami atau istrimu?

13. Kamu sadar bahwa ketika menikah nanti, belum tentu impianmu bisa terwujud.

Default Image IDN

Mungkin beberapa dari kamu belum sempat mencapai impianmu dan berpikir, “Apakah aku akan bisa mencapai impianku ketika aku sudah menikah?” Jawabannya ya dan tidak. Tidak semua orang bisa mencapai impiannya setelah ia menikah. Kamu harus siap ‘merombak’ rencana dan impianmu. Bukan hanya untukmu, tapi ada suami atau istrimu juga dalam impianmu itu.

14. Kamu siap berkorban untuk keluargamu, baik suami atau istri dan anakmu (kelak).

Default Image IDN

Keluargamu adalah rumahmu. Rumahmu adalah keluargamu. Kamu pasti akan siap dan rela melakukan segalanya untuk keluargamu itu. Nah, kamu sudah siap belum?

Pertanyaan ini mungkin hanya sebagian kecil dari yang seharusnya kita introspeksikan, tapi setidaknya sudah bisa membuka pandanganmu soal pernikahan. Jangan sampai kamu menikah karena seluruh teman-temanmu mungkin naik ke pelaminan. Tapi, menikahlah ketika kamu sudah siap, ketika kamu sadar kamu siap menghabiskan sisa hidupmu bersama keluarga barumu.