Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Faktor yang Bikin Sulit Move On setelah Putus Cinta, Penuh Kenangan

ilustrasi seseorang yang merasa sedih (pexels.com/Liza Summer)

Tidak dapat dipungkiri bahwa mengalami putus cinta memang terasa sangat berat. Bukan hanya karena harus berpisah dengan orang yang pernah menjadi bagian penting dalam kehidupan, tetapi juga menjauh dari segala kenangan berharga yang sudah tertanam kuat di dalam jiwa. Saking sulitnya menghadapi situasi seperti ini, seseorang jadi kesulitan untuk menjalani aktivitasnya dengan normal, bahkan sampai jatuh sakit.

Meski ada keinginan dari dalam diri dan dorongan dari orang-orang terdekat untuk berusaha bangkit dan memulai hidup baru, tetapi ternyata tidak pernah semudah itu. Setiap kali mencoba untuk lupa, selalu ada saja yang kembali mengingatkan tentang mantan kekasih.

Sebenarnya, apa yang membuat upaya move on terasa begitu sulit? Penjelasan di bawah ini bisa menjawab rasa penasaranmu.

1.Perubahan situasi yang belum siap untuk dihadapi

ilustrasi seorang pria yang sedang menangis (pexels.com/Alena Darmel)

Ketika memiliki kekasih, seseorang cenderung punya kebiasaan tertentu yang terbentuk dari interaksi dengan orang istimewanya tersebut. Sebagai contoh, orang itu selalu mendapatkan ucapan selamat pagi dan kata-kata penyemangat untuk memulai hari yang tidak pernah gagal menciptakan kebahagiaan. Namun, saat harus berpisah, maka “ritual” ini pun sering kali turut menghilang.

Perubahan situasi semacam ini tidak bisa dianggap remeh karena memang kebiasaan yang ada telanjur memiliki makna yang cukup dalam. Jika tidak siap untuk menghadapi kenyataan bahwa sekarang harus sendiri, maka tentu hati akan merasa tersiksa. Kalau sudah begini, proses move on bisa dipastikan berjalan sangat lambat.

2.Momen-momen berharga yang dilewati bersama mantan pasangan

ilustrasi foto-foto kenangan (pexels.com/Lisa Fotios)

Setiap pasangan pasti mempunyai kisah-kisah menarik yang dilewati hanya berdua saja. Segala suka dan duka yang dihadapi bersama pasti memiliki nuansa khas yang sangat berarti bagi masing-masing pihak. Semua itu akan menjadi momen berharga yang tidak akan pernah lekang dari pikiran.

Ketika hidup tidak berjalan sebagaimana yang dikehendaki dan kisah asmara harus berakhir, maka kesedihan tentu tidak terbendung lagi. Membayangkan bahwa segala hal manis itu sekarang hanya tinggal kenangan belaka bisa membuat hati terasa sakit dan pikiran jauh dari ketenangan. Upaya untuk move on pun akan begitu berat dan memakan waktu yang cukup lama.

3.Penyebab perpisahan yang bukan karena kehendak berdua

ilustrasi pasangan yang memutuskan untuk berpisah (pexels.com/Alena Darmel)

Satu lagi faktor penyebab proses move on tidak pernah berjalan lancar adalah saat perpisahan bukan terjadi karena murni keputusan berdua untuk mengakhiri hubungan asmara, tetapi adanya paksaan dari pihak lain.

Tidak adanya restu dari orangtua sering kali menjadi alasan putus cinta yang sebenarnya sama sekali tidak diinginkan. Jika jalinan cinta dipaksakan berlanjut, maka dikhawatirkan akan menjadikan situasi semakin rumit.

Putus cinta yang terjadi karena tidak adanya dukungan dari orang-orang terdekat semacam ini sungguh menyakitkan. Rasanya seperti diperlakukan tidak adil oleh seisi dunia. Sekali pun mencoba untuk memulai lembaran baru, tentu bukan sebuah usaha yang mudah karena pasti akan teringat orang tersayang yang kini tidak lagi bisa mendampingi.

Supaya bisa melanjutkan hidup setelah kandasnya hubungan asmara, seseorang memang harus berusaha untuk move on. Namun demikian, menjalani hal tersebut tidaklah selalu mudah.

Jika saat ini kamu sedang mengalami situasi ini, ambillah waktu sebanyak yang diperlukan untuk belajar ikhlas. Hibur dan yakinkan dirimu bahwa semua akan baik-baik saja meski harus kembali berjuang dari nol.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us