3 Keraguan yang Paling Sering Muncul Menjelang Hari Pernikahan

Salah satu keraguan yang sering muncul adalah tentang komitmen jangka panjang. Pernikahan merupakan awal dari sebuah langkah besar akan komitmen seumur hidup dengan satu orang pilihan. Namun, ketakutan akan komitmen seumur hidup ini bisa membuat calon pengantin merasa ragu dan cemas.

Hal ini wajar terjadi mengingat pernikahan melibatkan komitmen emosional, finansial, dan bahkan juga spiritual. Meskipun mungkin telah lama bersama pasangan dan merasa saling mencintai, keraguan pasti akan sering muncul menuju hari-H pernikahan.

Kamu akan berpikir apakah kalian berdua akan mampu melalui seumur hidup bersama, menghadapi segala jatuh bangun berdua dan juga menghadapi rintangan yang ada. Kuncinya, harus yakin bahwa segalanya akan baik-baik saja, dan terus hadirkan afirmasi positif dalam dirimu.

Menjelang hari pernikahan, kamu pun akan mulai banyak meragukan diri sendiri. Apakah pasanganmu ini adalah pilihan yang tepat untuk dirimu dan anak-anakmu kelak atau tidak. Kamu cemas tentang kecocokan secara emosional dalam jangka panjang dengan pasangan.

Keraguan tentang apakah kamu bisa menghabiskan sepanjang waktu dengannya tanpa kebosanan. Ketakutan tentang apakah masih bisa saling mencintai dan menarik bagi satu sama lain selama bertahun-tahun ke depan. Juga meragukan apakah kamu cukup baik untuk dirinya dan menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak.

Sangat banyak yang kamu pikirkan dan pada akhirnya hanya akan mengganggumu. Alih-alih menjadikannya beban pikiran, maka percayalah bahwa keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik.

Selain itu, keraguan tentang keselarasan nilai dan tujuan hidup juga sering mengganggu pikiran menjelang pernikahan. Perbedaan dalam hal agama, keuangan, atau rencana kedepan dapat menjadi sumber konflik dan ketidakpastian. Di masa-masa pacaran, kamu dan pasangan mungkin terlihat tak memiliki perbedaan visi misi yang signifikan.

Namun, menjelang pernikahan, akan mulai mempertanyakan apakah kalian benar-benar memiliki visi misi yang sama untuk masa depan. Kamu mungkin akan mulai mengingat lagi beberapa sifat atau sikap pasangan yang dulunya pernah membuatmu tidak nyaman. Atau hal-hal yang kamu ragu apakah bisa dikompromikan nantinya setelah menikah atau tidak. Intinya, jika masih ada hal yang mengganjal sebaiknya dikompromikan dengan pasangan.

Merasakan keraguan adalah wajar dirasakan saat sedang mempersiapkan pernikahan. Hal yang penting adalah membuka komunikasi dengan pasangan dan mengatasi keraguan bersama-sama dengan bijaksana. Usahakan untuk selalu terbuka dan jujur satu sama lain agar tidak ada perasaan yang tertahan di dalam hati.