Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tren TikTok yang Bisa Bikin Hubungan Jadi Toksik

Ilustrasi TikTok (Pexels.com/Olivier Bergeron)

TikTok memang menjadi platform yang super populer saat ini. Mulai dari hiburan, edukasi, sampai tren relationship advice sering banget muncul di For You Page (FYP) kita. Namun, gak semua hal yang viral di TikTok itu sehat untuk diikuti, lho. Banyak tren yang justru secara tidak langsung bisa merusak hubunganmu dengan pasangan.  

Tren-tren ini sering kali terlihat seru atau bahkan lucu saat ditonton. Tapi, kalau kamu tidak hati-hati, bisa-bisa tanpa sadar tren tersebut malah bikin hubunganmu jadi toxic. Yuk, kita bahas apa saja tren TikTok yang bisa membawa pengaruh negatif dalam hubungan dan bagaimana cara menyikapinya! 

1. Couple Pranks yang kelewat batas

Ilustrasi sedang bertengkar (Pexels.com/RDNE Stock project)

Prank memang sering jadi konten yang bikin orang ngakak, apalagi kalau dilakukan pasangan. Tapi, tren prank pasangan yang kelewat batas justru bisa bikin hubunganmu jadi bermasalah. Misalnya, prank yang bikin kamu harus pura-pura berbohong seperti pura-pura selingkuh atau kabur dari rumah tanpa kabar.  

Prank seperti ini mungkin terlihat lucu di video, tapi sebenarnya bisa melukai perasaan pasangan. Kebohongan, meskipun hanya untuk bercanda, tetap bisa mengikis kepercayaan dalam hubungan. Kalau dibiarkan, lama-lama hubungan kalian bisa jadi penuh kecurigaan. Jadi, sebelum ikut-ikutan tren ini, pikirkan dulu apakah pasanganmu nyaman dan setuju untuk dijadikan bahan prank. Jangan sampai hubungan rusak cuma karena konten, ya!

2. Flexing Relationship Goals yang tidak realistis

Ilustrasi pasangan bahagia (Pexels.com/Yun Krukau)

Di TikTok, kamu pasti sering lihat pasangan yang pamer momen-momen romantis mereka, mulai dari dinner mewah sampai hadiah mahal. Tren ini sering kali bikin orang merasa bahwa hubungan yang ideal harus selalu terlihat “wah” seperti itu. Akhirnya, banyak orang jadi membandingkan hubungan mereka dengan pasangan lain yang terlihat sempurna di media sosial.  

Padahal, apa yang kamu lihat di TikTok belum tentu mencerminkan kenyataan. Banyak pasangan hanya menampilkan sisi terbaik mereka untuk konten. Kalau kamu terus membandingkan hubunganmu dengan mereka, bisa-bisa kamu jadi tidak puas dengan pasanganmu sendiri. Ingat, hubungan yang sehat bukan tentang seberapa sering kamu flexing di media sosial, tapi bagaimana kalian saling mendukung dan bahagia bersama. 

3. Tren toxic Loyalty Test

Ilustrasi pasangan tidak sesuai ekspektasi (pexels.com/ Odonata Wellnesscenter)

Tren loyalty test sempat viral di TikTok, di mana seseorang mencoba menguji kesetiaan pasangannya dengan bantuan teman atau akun palsu. Meskipun awalnya terlihat seru, tren ini sebenarnya sangat berbahaya untuk hubungan. Bukannya membangun kepercayaan, malah membuat pasangan merasa tidak dipercaya.  

Menguji pasangan seperti ini justru menunjukkan bahwa kamu tidak yakin dengan komitmen dalam hubungan. Kalau pasanganmu tahu bahwa kamu melakukan loyalty test tanpa sepengetahuannya, itu bisa melukai perasaannya dan membuat hubungan jadi penuh konflik. Daripada sibuk menguji kesetiaan pasangan, lebih baik komunikasikan kekhawatiranmu secara langsung. Kepercayaan itu dibangun, bukan diuji dengan cara-cara seperti ini. 

4. Oversharing masalah dengan pasangan untuk konten

Ilustrasi membuat konten (Pexels.com/Kampus Production)

Tren lain yang sering muncul di TikTok adalah membahas konflik atau masalah hubungan secara terbuka untuk konten. Misalnya, membuat video tentang “kesalahan” pasangan atau curhat tentang hal-hal yang belum tentu benar. Meskipun terlihat seperti hiburan, ini bisa menjadi bom waktu yang merusak hubungan.  

Pasanganmu bisa merasa tidak dihormati jika kamu membagikan hal-hal pribadi mereka tanpa izin. Selain itu, orang lain yang melihat video tersebut juga bisa memberikan komentar negatif yang justru memperparah situasi. Masalah dalam hubungan seharusnya diselesaikan secara pribadi, bukan untuk konsumsi publik. Kalau kamu merasa butuh tempat curhat, lebih baik bicarakan dengan teman dekat atau konselor, bukan media sosial.  

TikTok memang bisa jadi hiburan yang seru, tapi kamu juga harus bijak dalam menyikapi tren yang ada di sana. Jangan sampai tren yang terlihat lucu atau menarik malah merusak hubunganmu dengan pasangan. Ingat, hubungan yang sehat adalah tentang saling menghargai, berkomunikasi dengan baik, dan membangun kepercayaan. Jadi, sebelum ikut-ikutan tren, pastikan dulu apakah itu berdampak positif atau justru sebaliknya. Semoga hubungan kamu dan pasangan selalu bahagia dan jauh dari yang namanya toxic, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Rezekina
EditorPutri Rezekina
Follow Us