Sebaik-baiknya kepada orang lain, kamu pasti pernah membenci seseorang, entah itu sekarang atau pada masa lalu. Benar, kan? Kamu pun punya asalan tertentu kenapa membenci orang tersebut. Orang lain juga merasakan hal yang sama, bahkan tidak sedikit orang yang juga membencimu.
Namun, kebencian bukan sikap yang mesti dipertahankan, justru kamu perlu hilangkan. Meskipun praktiknya gak mudah, gak salah untuk dicoba, ya! Berikut lima alasan kenapa membenci musuh gak selamanya baik.
Sebenci apa pun kamu kepada musuh, ingatlah kalau mereka adalah manusia. Mereka membuat banyak kesalahan dalam hidupnya, begitu juga dengan kamu.
Mungkin saja maksud dan tujuan mereka kepadamu baik, namun cara penyampaiannya yang salah. Akibatnya, ucapannya membuatmu sakit hati.
So, jangan langsung mudah membenci orang lain, ya! They're human, they're not perfect. Jadi, coba dimaafkan kalau mereka berbuat kesalahan.
Kedewasaan yang kamu miliki saat ini gak semata-mata hasil dari jerih payahmu sendiri, lho! Kadang, musuhmu juga ikut berperan dalam membangun kedewasaan ini.
Musuh mengajarkanmu cara untuk melatih tingkat emosional menjadi lebih baik. Agar kamu bisa melewatinya, kuncinya adalah sabar.
Biarkan musuhmu mengatakan apa pun yang diinginkannya. Kamu gak perlu ikut campur biar gak kepikiran atas perkataan ini.
Musuhmu mungkin mengatakan hal-hal yang tidak mengenakkan tentang dirimu, misalnya kamu itu orangnya pemalas, egois, pemarah, dan lain sebagainya.
Berbagai celotehan ini bisa saja salah, tapi bisa juga benar. Untuk itu, jangan langsung marah apalagi melabrak.
Terima saja celotehan ini dengan lapang dada dan jadikan sebagai bahan introspeksi agar kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.
Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerjangnya. Semakin banyak orang yang mencintaimu, semakin banyak pula yang membencimu.
Dengan kebencian ini, kamu akan semakin sadar betapa pentingnya menghargai orang-orang yang mencintaimu. Untuk itu, jangan sia-siakan kehadiran mereka, ya!
Mencari musuh itu mudah, tapi mencari sosok yang sayang dan tulus menjadi teman itu sangat sulit. Ingat ini baik-baik, ya!
Kelebihan dan kesuksesan yang kamu punya kadang memicu rasa iri, benci, dan dengki dari musuh-musuhmu. Gak heran kalau mereka berusaha keras untuk menjatuhkanmu.
Namun, usaha yang mereka lakukan gak lantas membuatmu jatuh begitu saja. Justru, kebencian yang mereka tunjukkan memacu semangatmu untuk lebih maju lagi. So, ambil sisi positifnya dan buang sisi negatifnya
Daripada membalas kebencian dengan kebencian, lebih baik tingkatkan porsi sabar agar kamu bisa menghadapi ulah musuh-musuhmu. Bila perlu, berterima kasihlah karena kehadiran mereka terkadang menguntungkan kamu.