Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Sebaiknya Gak Buru-buru Nikah saat Baru Pacaran

unsplash.com/@zetsir
unsplash.com/@zetsir

Meresmikan hubungan pacaran ke jenjang yang lebih serius jadi momen yang paling ditunggu setiap pasangan. Untuk sampai di tahap seperti itu tentu bukan hal yang mudah.  Pernikahan terjadi sekali seumur hidup, tidak ada mereka yang menikah dan berencana untuk berpisah.

Karena itu manfaatkan waktu saat berpacaran untuk mengenal satu sama lain dengan benar. Jangan gegabah buru-buru menikah, berikut lima alasannya!

1. Menikah diharapkan menjadi momen sekali seumur hidup yang sakral

unsplash.com/@binthieu
unsplash.com/@binthieu

Sakralnya momen pernikahan yang diharapkan bertahan sampai maut memisahkan adalah alasan pertama kenapa kamu gak perlu buru-buru mau menikah saat baru mulai pacaran. Bukan hanya status saja yang berubah namun kehidupan pasca menikah juga tak semudah yang dikira. Kalau terlalu bersemangat dan gegabah tanpa pertimbangan matang, nasib rumah tangga kalian bisa jadi hanya seumur jagung. 

2. Setidaknya butuh waktu 4 bulan untuk menguji rasa sayang seseorang

unsplash.com/@davidsthephotographer
unsplash.com/@davidsthephotographer

Menurut ilmu psikologi setiap orang setidaknya membutuhkan waktu 4 bulan untuk bisa menentukan perasaan aslinya terhadap pasangan. Pada jangka waktu singkat tersebut, rasa suka dan jatuh cinta yang masih berbunga-bunga perlahan akan bertransformasi menjadi rasa sayang dan cinta yang lebih dalam.

Namun jika setelah 4 bulan kamu justru merasa biasa saja setelah memilikinya, mungkin rasa yang kalian miliki hanya sebatas obsesi atau penasaran belaka.

3. Butuh modal yang gak sedikit untuk bisa menikah

unsplash.com/@joanna_nix
unsplash.com/@joanna_nix

Ini bukan perihal pesta satu hari yang penuh kemewahan, tapi ada kehidupan baru yang siap dibina setelah hari pengucapan janji suci tersebut dilaksanakan. Memikirkan modal untuk biaya resepsi saja sudah cukup bikin pusing kepala, belum lagi memikirkan sandang, pangan, papan, dan tabungan masa depan yang harus dipenuhi.  Menikah dengan modal nekat adalah hal yang ekstrem dan cukup menyeramkan untuk dijalani.

4. Pendekatan ke keluarga calon butuh proses yang panjang

unsplash.com/@kellysikkema
unsplash.com/@kellysikkema

Dan hal yang tidak kalah pentingnya adalah hubungan dengan keluarga calon pasangan. Beradaptasi dengan keluarga baru yang punya banyak kebiasaan yang berbeda itu bukan masalah sepele. Kamu dan pasangan harus bisa membaur, diterima dan saling menerima agar bisa jadi anggota keluarga baru yang asyik. 

Tentunya perkenalan singkat bisa memperbesar rasa tidak nyaman kalian nanti setelah menikah karena telat mengetahui bagaimana watak dan karakter keluarga masing-masing pasangan. 

5. Kematangan hubungan antar satu sama lain juga harus dipertimbangkan

unsplash.com/@vincefleming
unsplash.com/@vincefleming

Sekali lagi harus ditekankan, menikah itu hal yang sulit. Kenapa banyak peringatan untuk tidak menikah di usia yang terlalu muda? Karena dalam rumah tangga butuh sikap dewasa yang amat luar biasa. Kamu dan pasangan dituntut untuk bisa menahan ego masing-masing, berkompromi, bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain agar bisa bertahan. 

Kebiasaan hura-hura dan kumpul bersama teman pun terancam bakal jauh berkurang. Pikirkan semua itu, yakin kalian siap memperbarui status, kebiasaan, dan kompak menata masa depan bersama?

Sebelum mantap melangkah mengambil keputusan lebih baik kita lebih berhati-hati lagi. Karena apa yang terjadi nanti gak akan bisa diulangi tapi hanya bisa disesali. Jadi, bersikap bijak lah dalam menentukan waktu pernikahan ya, guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
alys Dw
Editoralys Dw
Follow Us