Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Banyak yang Menganggap Marriage is Scary 

ilustrasi wedding cake (pexels.com/SplitShire)

Pernikahan, bagi sebagian orang, adalah sebuah impian yang penuh dengan kebahagiaan, cinta, dan komitmen seumur hidup. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa bagi banyak orang lainnya, pernikahan juga bisa menjadi sesuatu yang menakutkan atau lebih dikenal dengan istilah "marriage is scary."

Di tengah ekspektasi masyarakat yang seringkali tinggi tentang pernikahan, banyak orang merasa terbebani dengan berbagai tanggung jawab, perubahan, dan tekanan yang datang bersamanya.

Marriage is scary kini menjadi trending topic yang tengah marak diperbincangkan masyarakat, terutama di platform media sosial seperti TikTok dan X. Pertanyaannya adalah, apakah pernikahan memang benar-benar menakutkan atau hanya karena ekspektasi yang berlebihan?

Lalu, apa saja yang sebenarnya membuat pernikahan terlihat menakutkan bagi banyak orang? Berikut adalah lima alasan mengapa banyak orang merasa marriage is scary.

1. Takut kehilangan kebebasan pribadi

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Rosie Ann)
ilustrasi pernikahan (pexels.com/Rosie Ann)

Salah satu alasan utama mengapa pernikahan dianggap menakutkan adalah ketakutan akan kehilangan kebebasan pribadi. Sebelum menikah, seseorang memiliki kendali penuh atas hidupnya, mulai dari keputusan kecil seperti apa yang akan dimakan untuk makan malam hingga keputusan besar seperti karier atau tempat tinggal.

Namun, ketika kamu memutuskan untuk mengarungi bahtera pernikahan, keputusan-keputusan tersebut harus dipertimbangkan bersama dengan pasangan. Ini seringkali menimbulkan perasaan kehilangan kontrol atas hidup sendiri.

Bagi mereka yang sangat menghargai kebebasan dan otonomi, pernikahan bisa terasa seperti pembatasan yang besar. Ketika dua orang harus menyatukan hidup mereka, kompromi menjadi hal yang tidak bisa dihindari.

Kompromi ini bisa dirasakan sebagai pengorbanan yang besar, terutama jika kebebasan pribadi adalah sesuatu yang sangat dihargai oleh seseorang. Rasa takut kehilangan diri sendiri dalam hubungan juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa pernikahan terasa menakutkan.

Banyak orang khawatir bahwa mereka harus menyesuaikan diri sedemikian rupa hingga kehilangan identitas atau kebiasaan yang selama ini menjadi bagian dari diri mereka.

2. Ketakutan akan komitmen jangka panjang

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Emma Wise)
ilustrasi pernikahan (pexels.com/Emma Wise)

Pernikahan menjadi sebuah komitmen jangka panjang yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Ketika seseorang memutuskan untuk melepas masa lajang, otomatis mereka berkomitmen untuk hidup bersama pasangan dalam suka dan duka, sehat maupun sakit, kaya ataupun miskin. Bagi sebagian orang, komitmen ini bisa terasa sangat menakutkan karena tidak ada jaminan bahwa pernikahan tersebut akan selalu berjalan mulus.

Komitmen jangka panjang seringkali membawa beban emosional yang besar. Banyak orang merasa takut bahwa mereka mungkin tidak mampu mempertahankan komitmen tersebut seiring berjalannya waktu.

Mereka khawatir bahwa perasaan cinta dan kebahagiaan yang dirasakan di awal pernikahan mungkin akan memudar seiring berjalannya waktu. Ketakutan ini semakin diperparah dengan meningkatnya angka perceraian yang sering dijadikan contoh bahwa pernikahan tidak selalu berakhir bahagia.

Ketidakpastian mengenai masa depan dan kekhawatiran akan ketidakmampuan memenuhi ekspektasi pasangan bisa membuat pernikahan terasa menakutkan bagi banyak orang.

3. Tekanan sosial dan harapan masyarakat

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Taha Samet Arslan)

Tekanan sosial dan harapan masyarakat sering kali menjadi faktor besar yang membuat pernikahan terasa menakutkan. Dalam banyak budaya, pernikahan dianggap sebagai sebuah kewajiban atau tonggak penting dalam kehidupan seseorang.

Orang sering kali diharapkan untuk menikah pada usia tertentu, memiliki anak, dan menjalani kehidupan yang "normal" sesuai dengan standar masyarakat. Ketika harapan ini tidak terpenuhi, orang sering kali merasa ada yang salah dengan diri mereka.

Tekanan ini bisa datang dari keluarga, teman, atau bahkan masyarakat secara umum. Ketika orang merasa tertekan untuk menikah hanya karena harapan sosial, pernikahan bisa berubah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan.

Mereka mungkin merasa bahwa pernikahan adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk menyenangkan orang lain, bukan karena keinginan pribadi. Hal ini bisa membuat pernikahan terasa seperti beban, bukan sebagai sesuatu yang didambakan.

Selain itu, ketakutan akan tidak mampu memenuhi harapan-harapan ini, seperti menjadi pasangan yang ideal atau orang tua yang sempurna, juga bisa menambah ketakutan akan pernikahan.

4. Ketakutan akan perubahan yang tidak terduga

ilustrasi pernikahan (pexels.com/John Classen)

Pernikahan sering kali membawa perubahan besar dalam hidup seseorang, dan perubahan ini bisa sangat menakutkan. Hidup bersama dengan seseorang berarti harus beradaptasi dengan kebiasaan, kepribadian, dan preferensi yang mungkin sangat berbeda dari yang biasa kamu lakukan. Bagi banyak orang, perubahan ini bisa terasa sangat menakutkan, terutama jika mereka merasa nyaman dengan kehidupan yang sudah mereka jalani.

Perubahan yang datang dengan pernikahan tidak hanya bersifat fisik, seperti harus berbagi ruang dan waktu, tetapi juga emosional dan psikologis. Banyak orang merasa khawatir bahwa mereka mungkin tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ini, atau bahwa perubahan tersebut akan membawa dampak negatif pada kebahagiaan mereka.

Selain itu, ketidakpastian mengenai bagaimana perubahan tersebut akan mempengaruhi hubungan juga bisa menjadi sumber ketakutan. Takut bahwa pernikahan akan mengubah hubungan menjadi lebih buruk, atau bahwa kamu dan pasangan akan berubah menjadi orang yang berbeda setelah menikah, bisa membuat pernikahan terasa sangat menakutkan.

5. Pengalaman buruk dari hubungan sebelumnya

ilustrasi pernikahan (pexels.com/INDRA DANBOO)
ilustrasi pernikahan (pexels.com/INDRA DANBOO)

Pengalaman buruk dari hubungan sebelumnya, baik itu hubungan pacaran atau melihat pengalaman pernikahan orang lain, bisa membuat seseorang merasa takut untuk menikah. Ketika seseorang telah mengalami kegagalan atau trauma dalam hubungan sebelumnya, mereka mungkin merasa skeptis atau takut bahwa hal yang sama akan terjadi dalam pernikahan mereka.

Pengalaman buruk ini bisa mencakup perselingkuhan, pengkhianatan, atau bahkan kekerasan dalam hubungan. Ketakutan bahwa hal-hal negatif ini akan terulang dalam pernikahan bisa membuat seseorang merasa sangat cemas dan tidak yakin untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Selain itu, melihat orang tua atau teman dekat yang pernikahannya tidak berjalan dengan baik juga bisa membuat seseorang merasa bahwa pernikahan adalah sesuatu yang harus dihindari. Pengalaman dan pengamatan ini bisa memperkuat keyakinan bahwa marriage is scary, dan bahwa lebih baik menghindari pernikahan daripada mengambil risiko terluka lagi.

Pernikahan memang bisa menjadi sesuatu yang menakutkan, terutama jika dilihat dari berbagai ketakutan yang sering kali muncul di dalamnya. Memahami dan mengatasi ketakutan-ketakutan akan pernikahan ini adalah langkah penting dalam membangun pernikahan yang sehat dan bahagia.

Alih-alih membiarkan ketakutan tersebut menghalangi, cobalah untuk melihat pernikahan sebagai kesempatan untuk tumbuh bersama dan menciptakan hubungan yang kuat dan penuh makna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us