Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Menimbang Kembali Jalin Hubungan dengan Orang yang Emosian  

ilustrasi silaturahmi (pexels.com/Nicole Michalou)

Pilihan untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang mudah terbawa emosi adalah keputusan yang penting dalam interaksi sosial. Kamu punya hak untuk menentukan apakah ingin bersama dengan orang seperti ini atau tidak. Perlu dipertimbangkan, ini bisa berdampak ke dirimu sendiri secara negatif.

Meskipun setiap orang memang memiliki karakteristik unik, ada beberapa alasan penting untuk menimbang kembali menjalin hubungan dengan orang yang mudah emosian. Simak poinnya berikut ini.

1. Kesulitan dalam menghadapi konflik

ilustrasi kesulitan menghadapi emosi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu pasti sudah tahu bahwa seseorang yang mudah emosian cenderung kesulitan dalam mengelola dan menghadapi konflik. Ketika terbawa oleh emosi, dia mungkin cenderung bereaksi secara impulsif atau berlebihan saat menghadapi masalah atau perbedaan pendapat.

Ini bisa membuat proses menyelesaikan konflik menjadi lebih sulit. Ditambah lagi, ini akan sangat mempengaruhi stabilitas hubungan.

2. Stres yang meningkat dalam interaksi sehari-hari

ilustrasi sedang stress(freepik.com/nakaridore)

Kehidupan bersama seseorang yang mudah emosian bisa saja meningkatkan stres dalam interaksi sehari-hari. Karena reaksi yang cenderung berlebihan atau tak terduga, orang yang mudah emosian akan menciptakan lingkungan yang tidak stabil secara emosional.

Alhasil, ini akan mempengaruhi suasana hati dan kesejahteraan psikologis orang di sekitarnya. Termasuk juga dirimu jika memutuskan untuk menjadi pasangannya.

3. Kesulitan dalam membangun komunikasi yang efektif

ilustrasi bersikap terbuka dalam obrolan (pexels.com/Christina Morillo)

Seseorang yang mudah emosian cenderung akan memiliki keterbatasan dalam membangun komunikasi yang efektif. Dia mungkin akan kesulitan untuk menyampaikan pendapat atau masalah dengan cara yang tenang dan objektif.

Hati-hati, ini dapat menghambat proses komunikasi yang sehat. Sehingga akan mempersulit dalam memahami dan menyelesaikan masalah bersama.

4. Berdampak pada keputusan yang rasional

ilustrasi cemas (freepik.com/yanalya)

Reaksi emosional yang berlebihan jelas akan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam membuat keputusan yang rasional. Ketika emosi mengambil alih, orang yang mudah emosian akan kesulitan dalam melihat situasi secara obyektif dan mempertimbangkan fakta-fakta dengan jernih.

Akhirnya, ini bisa mengakibatkan keputusan yang kurang bijaksana atau impulsif. Jelas sekali ini akan berpengaruh ke dalam hubungan kalian.

5. Pengaruh terhadap keseimbangan hubungan

ilustrasi merenung (freepik.com/rawpixel.com)

Memiliki pasangan yang mudah emosian dapat mengganggu keseimbangan dalam hubungan. Ketidakstabilan emosional bisa menjadi faktor yang sangat mengganggu dan mempengaruhi dinamika hubungan secara keseluruhan.

Parahnya lagi, ini bisa mengakibatkan munculnya ketergantungan yang tidak sehat. Kamu juga akan merasakan ketidaknyamanan atau bahkan konflik yang lebih serius.

Menjalin hubungan dengan seseorang yang mudah emosian adalah pilihan yang perlu dipertimbangkan dengan matang, ya. Meskipun setiap orang memiliki masa-masa emosional, penting sekali untuk mempertimbangkan bagaimana cara seseorang mengelola dan bereaksi terhadap emosinya dalam interaksi sehari-hari. Semua ini bisa mempengaruhi kesehatan hubungan dan kesejahteraan emosional bersama. Pikirkan baik-baik sekali lagi, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desria
EditorDesria
Follow Us